Asal Usul Nama Benua Eropa Ternyata dari Perempuan Cantik yang Pernah Diculik Zeus, Begini Sosoknya
Asal Usul Nama Benua Eropa Ternyata dari Perempuan Cantik yang Pernah Diculik Zeus, Begini Sosoknya
sainsAsal Usul Nama Benua Eropa Ternyata dari Perempuan Cantik yang Pernah Diculik Zeus, Begini Sosoknya
Nama "Eropa" diambil dari nama seorang putri cantik anak seorang raja dalam mitologi Yunani.
Hari Eropa yang dirayakan setiap tanggal 9 Mei, menandai peringatan Deklarasi Schuman yang mengusulkan bentuk kerja sama politik baru di Eropa, untuk menghindari perang antar negara. Deklarasi ini dianggap sebagai awal terbentuknya Uni Eropa.
Nama "Eropa" berasal dari putri Fenisia, Europa. Menurut mitologi Yunani, Zeus, raja para dewa, menjelma menjadi banteng putih untuk menculik gadis yang dicintainya, Europa. Kisah ini merupakan salah satu cerita cinta dan nafsu antar dewa yang terkenal.
Zeus tidak hanya dikenal sebagai dewa utama di panteon Yunani, tetapi juga terkenal dengan perselingkuhannya yang banyak.
Banyak anaknya berasal dari berbagai wanita, termasuk Europa, yang asal-usulnya luar biasa.
- Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor
- Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
- Cantik dan Berpendidikan, Wanita Ini Rela Berhenti Kerja Kantoran dan Pilih Jadi Peternak Babi, Penghasilannya Menggiurkan
- 40 Kali Lipat Lebih Mahal dari Emas, Sehelai Bulu Burung Ini Terjual dengan Harga Fantastis
- Cerita Jemaah Haji Asal Surabaya Kehilangan Tas Berisi Rp15 Juta, Ditemukan TKI Petugas Kebersihan Masjid Nabawi
- Ini Kata IDI soal Rencana Menghadirkan Dokter Asing
Europa adalah putri Raja Agenor dan Telephassa, penguasa Fenisia. Agenor adalah putra Poseidon dan Libya, sedangkan Libya adalah putri Raja Mesir, Epaphus, yang juga merupakan putra Zeus.
Telephassa, ibu Europa, adalah putri dewa sungai Nil, Nilus, dan nimfa Nephele.
Zeus terpesona oleh kecantikan Europa. Suatu hari, saat Europa sedang memetik bunga bersama teman-temannya, Zeus menjelma menjadi banteng putih yang menakjubkan dan mendekatinya.
Europa yang terpesona naik ke punggung banteng itu.
Zeus kemudian berlari membawa Europa hingga mencapai laut dan menyelam ke dalamnya, membawanya ke Pulau Kreta.
Orang tua Europa tidak bisa berbuat apa-apa, dan Raja Agenor mengirim putra-putranya untuk mencarinya, tetapi mereka tidak berhasil menemukannya. Setibanya di Kreta, Zeus kembali ke wujud aslinya dan bersatu dengan Europa di bawah pohon cemara. Meski Zeus sudah menikah dengan Hera, ia tetap tidak bisa menahan keinginannya terhadap Europa. Dari persatuan mereka, lahirlah tiga putra yang terkenal karena keadilan mereka.
Zeus sangat mencintai Europa dan memberinya tiga hadiah istimewa. Pertama, Talos, raksasa humanoid perunggu yang menjadi pengawal Europa. Kedua, Laelaps, anjing mitologis yang selalu berhasil menangkap buruannya. Ketiga, lembing yang tidak pernah meleset dari sasaran. Zeus juga memberinya kalung indah buatan dewa api, Hephaestus.
Meskipun tidak ada catatan jelas mengenai kehidupan Europa setelah bersama Zeus, pengaruhnya terhadap orang Yunani kuno begitu besar sehingga mereka menamai benua itu dengan namanya.
Penggunaan pertama istilah "Eropa" sebagai wilayah geografis tercatat dalam Hymn to Delian Apollo karya Homer, yang mengacu pada pantai barat Laut Aegea. Filsuf Anaximander dan ahli geografi Hecataeus juga menggunakan istilah ini pada abad keenam SM.
Kata "Eropa" berasal dari kata Yunani "eurus" (lebar) dan "ops" (wajah), namun tidak diketahui apakah orang Yunani kuno menamai Eropa berdasarkan ciri-ciri wajah yang mereka perhatikan pada penduduknya atau bukan.