Keseringan Marah-marah, Ini 6 Dampak Buruknya bagi Kesehatan Tubuh
Kebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
kesehatanKeseringan Marah-marah, Ini 6 Dampak Buruknya bagi Kesehatan Tubuh
Kebiasaan marah-marah bisa memiliki dampak buruk pada tubuh tanpa kita sadari.
Kemarahan merupakan salah satu emosi yang biasa untuk kita alami sehari-hari. Walau begitu, emosi yang terus-menerus ternyata memiliki dampak buruk bagai kesehatan tubuh kita.
"Kemarahan memberi tahu kita tentang potensi ketidakadilan dan memberi kita energi untuk menghadapinya," kata Ryan Martin, PhD, seorang profesor psikologi di University of Wisconsin dilansir dari Self.Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
Ketika Anda merasa kemarahan terus menerus, tubuh bersiap untuk melakukan pertarungan dan menimbulkan reaksi sistem saraf simpatis. Sistem ini menghasilkan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang memicu berbagai efek fisik seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan otot-otot yang tegang. Sementara itu, fungsi-fungsi tubuh yang tidak dianggap esensial untuk kelangsungan hidup, seperti sistem pencernaan, melambat secara signifikan.
- Momen Pamitan Mahasiswa KKN Banjir Air Mata, Dipeluk Puluhan Bocah SD & Warga
- 10 Tanda Gula Darah Terlalu Rendah dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh
- 5 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Mengganggu Kesehatan Mata, Saatnya Waspada!
- Kata Menyakitkan Hati dengan Makna Bijak, Bantu Luapkan Perasaan
- Pasangan Artis Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Pindah ke Kanada Setelah Lebaran, Ini Sebabnya
- VIDEO: Jokowi Open House Lebaran Terakhir di Istana, Hadir Para Menteri & Warga Antre Sejak Subuh
Namun, penting untuk mengendalikan kemarahan dan mengatasinya dengan cara yang sehat. Terlalu banyak kemarahan, terutama jika tidak diungkapkan dengan baik, bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan kita.
Meningkatnya Peradangan
Saat tubuh terus-menerus dalam keadaan stres, peradangan dalam tubuh juga cenderung meningkat. Hal ini terkait dengan respon sistem kekebalan tubuh terhadap tekanan kronis, termasuk kemarahan.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa orang yang merasa marah secara berlebihan cenderung memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi. Tingkat peradangan yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker.
Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung
Dampak kemarahan pada kesehatan jantung adalah salah satu yang paling terkait. Kemarahan dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung Anda, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi kronis.
Selain itu, hormon stres yang dilepaskan selama kemarahan dapat memengaruhi kadar gula darah dan kadar asam lemak dalam darah, yang dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Penurunan Fungsi Paru-paru
Kemarahan bisa menyebabkan pernapasan menjadi cepat dan pendek-pendek. Hal ini bisa memicu serangan asma pada orang yang rentan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa emosi tertentu dapat memengaruhi kesehatan paru-paru secara keseluruhan. Tingkat kemarahan yang tinggi telah terkait dengan penurunan fungsi paru-paru, yang dapat memengaruhi pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru.
Rasa Sakit Kronis
Kemarahan yang tidak diungkapkan dengan baik dapat menyebabkan ketegangan otot, yang bisa berujung pada rasa sakit kronis. Ketegangan otot yang berkepanjangan dapat menyebabkan rasa sakit di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, bahu, dan kepala. Rasa sakit ini dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari Anda.
Masalah Pencernaan
Hubungan antara otak dan sistem pencernaan adalah dua arah. Ketika tubuh Anda berada dalam kondisi tertentu karena kemarahan, otak Anda dapat memengaruhi kontraksi otot dalam sistem pencernaan Anda.
Hal ini bisa menyebabkan gejala seperti mual, sembelit, diare, dan sakit perut. Orang dengan gangguan pencernaan seperti GERD dan IBS juga dapat menjadi lebih sensitif terhadap sinyal nyeri dari saluran pencernaan mereka, yang dapat memperburuk gejala.
Masalah Kulit
Stres emosional, termasuk kemarahan, dapat memicu peradangan dalam tubuh. Ini dapat memengaruhi kulit Anda, terutama jika Anda sudah memiliki kondisi kulit seperti eksim atau jerawat. Kemarahan yang tidak diatasi dengan baik juga dapat memengaruhi kebiasaan Anda, seperti sering menyentuh atau menggaruk wajah, yang bisa memperburuk kondisi kulit Anda.
Ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampak pada kesehatan tubuh bisa berbahaya.
Menurut Dr. Martin, "Tubuh Anda tidak dirancang untuk tinggal dalam keadaan itu untuk waktu yang lama. Ini seharusnya membawa Anda keluar dari ancaman sesaat."