Kata Ilmuwan, Ada Risiko Berbahaya jika Berlama-lama di Dalam Mobil, Terutama yang Diproduksi Negara ini
Bahan kabin yang dibuat di negara ini disebut berbahaya.
mobilKata Ilmuwan, Ada Risiko Berbahaya jika Berlama-lama di Dalam Mobil, Terutama yang Diproduksi Negara ini
Bahan kabin yang dibuat di negara ini disebut berbahaya.
Para ilmuwan telah mengungkap adanya risiko serius yang mengintai di hampir setiap mobil.
Para peneliti menemukan bahwa 99 persen dari kabin kendaraan yang diproduksi di Amerika Serikat sejak tahun 2015 mengandung bahan yang berpotensi menyebabkan kanker.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Amerika dan Kanada yang menemukan bahwa bahan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan keselamatan tahan api sebenarnya bisa berbahaya karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Mengutip Indy100, Kamis (15/5), Rebecca Hoehn, ilmuwan dari Duke University yang menjadi penulis utama penelitian ini, menjelaskan bahwa "Material interior mobil melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara kabin."
Mengingat rata-rata pengemudi menghabiskan sekitar satu jam setiap hari di dalam mobil, ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
- Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
- Segini Kecepatan Bumi Berputar, Tapi Kenapa Manusia Tak Merasakannya?
- 90 Tahun Lalu Ilmuwan Pernah Buat Robot yang Benar-benar Persis Gajah, Ini Wujudnya
- Ini Alasan Mengapa Ban Harus Berisi Udara
- Duduk Perkara Perselisihan Pimpinan KPK Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho
- Menelusuri Jejak Pelarian Caleg DPRK Aceh Tamiang, Sofyan dari Kejaran Polisi Buntut Kasus Narkoba 70 Kg
Risiko ini lebih besar bagi pengemudi dengan perjalanan yang lebih lama serta anak-anak sebagai penumpang, karena mereka menghirup lebih banyak udara dibandingkan orang dewasa.
Dalam penelitian tersebut, tim menganalisis udara di dalam 101 mobil berbeda dan menemukan bahwa 99 persen mobil tersebut mengandung tris (1-kloro-isopropil) fosfat, atau TCIPP.
Selain TCIPP, tris (1,3-dikloro-2-propil) fosfat (TDCIPP) dan tris (2-kloroetil) fosfat (TCEP) juga ditemukan di sebagian besar kendaraan yang diuji, dan bahan kimia ini juga diduga memiliki efek negatif terhadap kesehatan.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsentrasi bahan kimia ini meningkat seiring dengan kenaikan suhu.
Pada musim panas, konsentrasi bahan kimia tersebut bisa meningkat dua hingga lima kali lipat dibandingkan dengan musim dingin.
Meski keberadaan bahan kimia ini sudah diketahui, seberapa berbahaya konsentrasinya bagi kesehatan masih belum jelas.