CEK FAKTA: Hoaks Terlalu Lama Pakai Masker Bisa Pengaruhi Hasil Rapid dan PCR
Merdeka.com - Informasi suhu yang panas saat pakai masker bisa pengaruhi hasil tes Rapid dan PCR beredar di media sosial Facebook. Informasi itu menyebutkan bahwa suhu panas dan Co2 karena terlalu lama memakai masker dapat mempengaruhi hasil rapid dan PCR menjadi positif Covid-19.
Kominfo"Suhu panas dan CO2 akibat selalu pakai masker akan membuat Rapid dan PCR bisa (+) pd hypothyroid.Hati2 ketangkep alat".
Penelusuran
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa tanda masker cocok di kulit? Tanda bahwa kulit wajah cocok dengan penggunaan masker kecantikan dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa tanda umum yang menunjukkan kesesuaian meliputi: Tidak Timbul Reaksi Alergi atau Irritasi: Kulit tidak menunjukkan reaksi negatif seperti kemerahan, gatal, atau perih setelah penggunaan masker kecantikan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa masker wajah disarankan untuk dipakai? Mereka menekankan pentingnya memakai masker pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit.
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel liputan6 berjudul "Cek Fakta: Hoaks Suhu Panas Masker Bisa Bikin Penderita Hipotiroid Positif Covid-19" pada 16 Oktober 2020, dijelaskan bahwa suhu masker tidak mempengaruhi hasil rapid dan PCR menjadi positif Covid-19.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tersebut dan meminta penjelasan dari dr. RA Adaninggar. Sp.PD. Dia menjelaskan klaim dalam postingan tersebut tidak berdasar.
"Hipotiroid itu kondisi kurangnya hormon tiroid di dalam tubuh karena beberapa faktor seperti keradangan, infeksi, autoimun, dan kekurangan yodium. Jadi tidak ada hubungannya dengan suhu panas dan CO2 pada masker bisa bikin positif covid-19," ujar dr Adaninggar saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).
"Rapid test mendeteksi antibodi spesifik virus tidak ada hubungannya dengan CO2 apalagi PCR yang jelas-jelas mendeteksi urutan gen virus SARS CoV2, tidak akan terganggu dengan CO2. CO2 sendiri bukan gen makhluk hidup," katanya menambahkan.
"Masker hanya bisa menangkap droplet ukuran 10 nm ke atas sedangkan O2 dan CO2 ukurannya kurang dari 0,03nm, dan itu kecil sekali, bisa keluar masuk bebas lewat masker sehingga tidak ada pengaruhnya atau menimbulkan penyakit macam-macam."
Terkait klaim yang menyebut "covid-19 adalah hawa panas masker+CO2 yang menurunkan keasaman darah" juga tidak benar.
Kesimpulan
Informasi suhu panas karena terlalu lama pakai masker bisa pengaruhi hasil rapid dan PCR menjadi positif adalah hoaks. Rapid test mendeteksi antibodi spesifik virus tidak ada hubungannya dengan CO2, sedangkan PCR mendeteksi urutan gen virus SARS CoV2, tidak akan terganggu dengan CO2.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKepercayaan ini sudah lama beredar di masyarakat. Hal ini membuat banyak orang enggan mandi malam karena takut terkena penyakit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit
Baca SelengkapnyaHoaks Pisang dari Somalia diklaim Mengandung Cacing Helicobacter
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit cacar air yang tidak memiliki penjelasan ilmiah namun dipercaya.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAnggapan bahwa air hujan dapat menyebabkan penyakit sebenarnya hanyalah sebuah mitos. Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan hujan bisa bikin sakit.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca Selengkapnya