Arab Saudi danai kampanye Hillary Clinton
Merdeka.com - Arab Saudi menjadi pendonor dana kampanye terbesar bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Laporan yang muncul dari kantor berita Yordania, Petra News Agency, kemarin itu menyebutkan Pangeran Saudi Muhammad bin Salman menyatakan Riyadh menyumbang 20 persen dari total dana kampanye Hillary. Namun laporan itu kemudian dihapus dan Petra Newsw Agency belum memberi keterangan.
Menurut aturan di AS, negara lain tidak boleh menjadi penyumbang dana kampanye bagi kandidat presiden.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa donatur utama Donald Trump di 2024? Salah satu tokoh yang menonjol adalah Miriam Adelson, seorang pengusaha yang dikenal karena dukungannya terhadap politikus konservatif, termasuk mantan Presiden Donald Trump.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang Andre Taulany gunakan untuk dana kampanyenya? Jika dulu saya, 700 juta itu saya perinci. Saya menggunakan sejumlah besar uang itu untuk membuat atribut-atribut (kampanye) dan baliho.
Situs Middle East Eye melaporkan, Senin (13/6), Institut Seputar Teluk yang berbasis di Washington mempublikasikan kembali berita dari kantor berita berbahasa Arab itu dengan mengutip pernyataan Muhammad bin Salman yang mengatakan Saudi sudah memberikan sejumlah besar uang kepada Clinton.
"Arab Saudi selalu menyokong dana bagi Partai Republik dan Demokrat di Amerika, termasuk pemilu presiden kali ini. Saudi menyumbang 20 persen dana kampanye Hillary Clinton meski sejumlah kalangan tidak mendukung calon presiden perempuan," kata laporan itu mengutip Muhammad bin Salman.
Komisi Pemilihan Umum AS melaporkan dalam dua tahun belakangan Clinton sudah mengumpulkan dana kampanye sebesar lebih dari USD 211,78 juta. Itu berarti 20 persennya adalah sebesar USD 42,35 juta atau setara Rp 564 miliar.
Laporan itu muncul malam sebelum Pangeran Muhammad bin Salman melawat resmi ke AS. Kantor berita Saudi kemarin mengabarkan Salman akan ke AS untuk membahas kerja sama AS-Saudi.
Selain itu dia juga akan membahas soal rencana Saudi memperluas ekonominya selain ketergantungan terhadap minyak dengan sejumlah perusahaan keuangan di AS.
Hubungan erat antara Kerajaan Saudi dengan Clinton sudah terjalin sejak 2008. Pada tahun itu Kerajaan Saudi menyumbang dana sebesar USD 10 juta dan USD 25 juta kepada Yayasan Clinton, lembaga amal yang didirikan mantan presiden Bill Clinton dan Hillary.
Tahun lalu Pusat Studi dan Seputar Media di Kerajaan Saudi membayar perusahaan hubungan masyarakat the Podesta Group sebesar USD 200 ribu untuk proyek selama satu bulan. Podesta Group adalah perusahaan yang didirikan pada 1988 oleh John dan Tony Podesta. John Podesta kini adalah ketua kampanye Hillary.
Pihak panitia kampanye Hillary belum berkomentar atas kabar ini. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaTidak ada anggaran khusus Pilpres di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar memutuskan irit bicara terkait adanya temuan PPATK tersebut. Kenapa?
Baca SelengkapnyaJaksa mulanya ingin mengkonfirmasi adanya catatan yang dibuat oleh Sekretaris Ditjen Holtikultura bernama Idil.
Baca SelengkapnyaMelansir hitung cepat, Donald Trump mampu mengungguli lawannya Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaPeran AIPAC pengaruh proses pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaPengeluaran untuk beriklan tersebut dilakukan oleh akun Facebook Anies Baswedan sebesar Rp30.279.752.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca Selengkapnya