Bahagianya orangtua pelajar di Turki melihat anak mereka bebas
Merdeka.com - Orangtua kedua mahasiswi Indonesia yang ditahan di Turki mengaku senang melihat anaknya bebas. Orangtua Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian menyambut gembira kebebasan anak mereka saat dikabari oleh Tim Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri pagi ini, Jumat (26/8).
"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Sekali lagi terima kasih," ucap Asnaini, ibu dari Dwi Puspita sambil menangis, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima merdeka.com dari Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu.
Tak hanya orangtua yang anak-anaknya ditahan pemerintah Turki saja yang senang, para orangtua pelajar yang mendapat beasiswa Yayasan PASIAD juga mengapresiasi hasil kerja pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemlu dan KBRI Turki. Ucapan apresiasi itu disampaikan setelah kemarin malam (25/8), 2 orang mahasiswi yang ditangkap aparat hukum Turki pada tanggal 11 Agustus lalu berhasil dibebaskan.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu, Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita", ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orang tua penerima beasiswa Yayasan Pasiad.
Setelah berbagai upaya pendekatan dilakukan, akhirnya dua warga negara Indonesia yaitu Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian yang ditangkap aparat keamanan Turki di Kota Bursa akhirnya dibebaskan. Keduanya dibebaskan setelah terbukti tidak memiliki kaitan dengan kelompok Hizmet yang ditengarai mendalangi kudeta militer 15 Juli lalu.
Keduanya diserahkan langsung Jaksa Penuntut Umum kepada pejabat konsuler KBRI yang datang ke kota Bursa. Saat ini kedua mahasiswi tersebut berada di kediaman Duta Besar RI di Ankara.
"Mereka dalam keadaan sehat meski tampak kelelahan. Keduanya sudah sempat berbicara langsung dengan orang tua masing-masing melalui telepon", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana.
Keduanya ditangkap 11 Agustus lalu di sebuah rumah yang dikelola oleh Yayasan Pasiad. Awalnya kedua pelajar ini bukan target aparat keamanan, namun karena berada dalam satu rumah dengan beberapa orang yang menjadi target keduanya ikut ditangkap.
Sejak penangkapan terjadi, KBRI terus melakukan pendekatan ke sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Turki. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dua kali melakukan pembicaraan langsung melalui telepon dengan Menlu Turki membahas pembebasan dua pelajar tersebut.
Sementara itu, masih ada satu lagi pelajar Indonesia yang ditahan pemerintah Turki karena diduga terlibat organisasi teror bersenjata terafiliasi dengan gerakan Fethullah Gulen, perancang kudeta militer 15 Juli silam. Handika Lintang Saputra merupakan mahasiswa asal Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang ditangkap di Gaziantep, Turki.
Baca juga:Dituding pro-Gulen, mahasiswa Indonesia ditangkap aparat TurkiIndonesia protes keras penahanan 3 mahasiswa oleh TurkiDua mahasiswa RI ditangkap Turki karena tinggal di Yayasan Gulen2 WNI ditangkap di Turki saat petugas razia basis HizmetDua pelajar Indonesia ditahan di Turki akhirnya dibebaskanDitahan 15 hari, 2 mahasiswi Indonesia di Turki akhirnya dibebaskan (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen kedatangannya di kampung halaman langsung disambut haru.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswi cantik wisuda tanpa dihadiri sang ayah. Tiba-tiba adiknya yang merupakan anggota TNI AD secara mengejutkan datang dan memberikan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang suami istri bangga dengan pencapaian anaknya yang berhasil jadi calon perwira TNI Polri.
Baca SelengkapnyaVideo mengharukan pertemuan kakak perempuan dan adiknya yang merupakan prajurit TNI AL viral di media sosial. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaJadi orang pertama yang jadi lulusan S-2 di luar negeri, kepulangan wanita ini dapat sambutan meriah keluarga.
Baca SelengkapnyaKedua orang tuanya tampak memberikan wejangan yang bermanfaat untuk sang anak yang akan merantau kuliah.
Baca SelengkapnyaSang putra diketahui baru saja lolos Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca SelengkapnyaViral momen haru saat kelulusan di SPN Polda Jabar. Orang tua dan siswa Seba menangis haru.
Baca SelengkapnyaAnak Nikita Willy dan Indra Priawan ini sudah sangat gembira kala diajak main ke sebuah taman sederhana kala mereka sedang di Turki.
Baca SelengkapnyaHN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaIrfan dan Jennifer Bachdim harus rela melepaskan Kenji untuk kembali ke Belanda demi melanjutkan pendidikannya.
Baca SelengkapnyaBriptu Tiara berhasil meraih peringkat lima besar terbaik.
Baca Selengkapnya