Bakteri Penghasil Racun Dalam Air Diduga Penyebab Kematian Ratusan Gajah di Botswana
Merdeka.com - Pejabat margasatwa Botswana menduga penyebab 300 lebih gajah mati dalam beberapa bulan terakhir karena cyanobacteria penghasil racun di penampungan air. Namun penjelasan itu tidak memuaskan beberapa para ahli konservasi.
Kematian ratusan gajah yang terjadi selama tiga bulan, pertama kali dicatat pada Mei dan dilaporkan pada awal Juli. Para ahli menyatakan penyebab kematian itu merupakan misteri. Pemerintah Botswana telah memerintahkan tes laboratorium untuk dilakukan pada sampel bangkai, tanah dan air karena spekulasi berkembang atas kematian tersebut.
Cyanobacteria lazim ditemukan di air, tetapi tidak semua menghasilkan racun. Para ilmuwan khawatir bahwa perubahan iklim akan memicu bakteri menghasilkan lebih banyak racun karena suhu air naik dan kondisi itu memudahkan bagi bakteri untuk tumbuh.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Dimana gajah Afrika hidup? Habitat alami gajah Afrika terletak di sabana, dan gajah ini memiliki banyak adaptasi yang membantu kelangsungan hidupnya di lingkungan tersebut.
-
Kenapa keberadaan hewan-hewan ini diyakini punah? Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan zaman banyak membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada. Salah satu dampak negatif ini adalah kepunahan hewan.
-
Kenapa harimau Jawa punah? Harimau Jawa mengalami kepunahan karena banyaknya perburuan terhadap satwa liar ini. Pada masa kolonial Belanda, banyak orang memburu harimau Jawa untuk kemudian dijadikan pajangan. Kini, tak ada lagi harimau Jawa di hutan-hutan lereng Gunung Kelud atau di hutan lain di Jawa Timur.
-
Kenapa ikan cupang bisa mati? Sebab, ikan cupang rawan sekali mati, terutama ketika tidak dirawat dengan baik.
-
Siapa yang paling sedih kalau gajah mati? Kalau gajah mati siapa yang paling sedih?Jawaban: penggali kuburnya, karena diperlukan lobang yang besar untuk mengguburkan gajah.
Botswana adalah rumah bagi 130.000 gajah Afrika - lebih banyak dari negara mana pun di benua itu. Tahun lalu, negara itu membatalkan larangan berburu gajah yang diberlakukan sejak 2014, yang memicu kecaman internasional.
Beberapa konservasionis mencurigai pemburu liar yang membunuh ratusan gajah itu pada Mei.
Wakil Direktur Satwa Liar dan Taman Nasional negara itu, Cyril Taolo mengatakan pada hari Senin seperti dikutip CNN bahwa pemerintah telah mengesampingkan keterlibatan manusia dalam kematian tersebut.
"Saya rasa tidak ada orang yang bisa berkata tidak pernah, tetapi dalam kasus ini, bukti yang tersedia menunjukkan bahwa ini adalah kejadian yang wajar," katanya pada konferensi pers.
Taolo mengatakan petunjuk tambahan di lapangan, termasuk bahwa semua gajah yang mati ditemukan gadingnya utuh semakin memperkuat temuan pemerintah bahwa kematian itu disebabkan secara alami.
"Kami telah mengesampingkan (alasan) perburuan," katanya.
Diragukan para Ahli
Tetapi para konservasionis yang skeptis menuntut agar hasil lengkap dari penyelidikan pemerintah dirilis. "Jika berada di lubang air atau di dalam lubang air, mengapa hanya gajah yang terpengaruh (mati)?" kata Keith Lindsay, ahli biologi konservasi, yang penelitiannya difokuskan pada gajah.
Lindsay mengatakan sejauh ini bukti yang disajikan tidak cukup meyakinkan untuk mengesampingkan keterlibatan manusia. "Satu hal yang dilakukan gajah yang tidak dilakukan spesies lain adalah mereka pergi dan mencari tanaman di ladang petani," kata Lindsay.
"Jika petani mengeluarkan racun, gajah dari segala usia akan mendapatkan racun itu dan kemudian mereka akan kembali ke lubang air mereka. Setidaknya, kemungkinan besar cyanobacteria ini menjadi penyebab kematian."
Delta Okavango, tempat ditemukannya bangkai adalah rumah bagi 10 persen populasi gajah di Botswana. Spesies ini diklasifikasikan sebagai spesies yang rentan dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
El Nino dan perubahan iklim membuat kubangan-kubangan air yang menjadi sumber kehidupan gajah mengering.
Baca SelengkapnyaPresiden Botswana Ancam Kirim 20.000 Ekor Gajah ke Jerman, Ini Sebabnya
Baca SelengkapnyaTerkait penyebab kematiannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaKarhutla di kawasan Gunung Arjuno terjadi sejak Agustus lalu dan proses pemadaman masih dilakukan hingga kini.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 157 pemburu profesional akan dikerahkan untuk membunuh hewan-hewan besar itu.
Baca SelengkapnyaAnak gajah sumatera berusia sekitar dua tahun mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan Riau
Baca Selengkapnya