Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah Video Game Jadi Pemicu Penembakan Massal di AS?

Benarkah Video Game Jadi Pemicu Penembakan Massal di AS? Penembakan supermarket di AS. ©2022 AFP/JOHN NORMILE

Merdeka.com - Dalam dua hari berturut, terjadi dua insiden penembakan massal di Amerika Serikat (AS). Insiden pertama terjadi pada Sabtu (14/5) di supermarket Tops Friendly Market yang ada di lingkungan orang kulit Hitam di Buffalo, negara bagian New York. Aksi yang diduga bermotif kebencian rasial ini menewaskan 10 orang dan pelakunya adalah remaja kulit putih berusia 18 tahun.

Insiden kedua terjadi pada Minggu (15/5) di Gereja Geneva Presbyterian di kota Laguna Woods, sekitar 80 kilometer tenggara Los Angeles, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya, menurut keterangan Departemen Kepolisian Orange County di Twitter. Pelakunya yang seorang pria berusia 60-an tahun telah ditangkap dan sedang diselidiki motifnya.

Penembakan massal cukup sering terjadi di AS. Pada 2019 lalu, setelah dua penembakan massal dalam waktu kurang dari 24 jam menewaskan 30 orang di El Paso, Texas dan Dayton, Ohio, Donald Trump yang menjadi Presiden AS saat itu menyalahkan video game yang banyak mengandung aksi kekerasan sebagai pemicu.

"Kita harus menghentikan glorifikasi kekerasan dalam masyarakat kita. Ini termasuk video game mengerikan dan menakutkan yang sekarang marak. Sekarang sangat mudah merusak generasi muda dengan mengepung mereka dengan budaya yang merayakan kekerasan," jelasnya, dikutip dari CNN, Senin (16/5).

Apakah video game berpengaruh besar dalam meningkatnya kasus kekerasan? Beberapa organisasi psikologi ternama di AS mengatakan anak-anak seharusnya tidak bermain video game yang mengandung kekerasan karena bisa menyebabkan perilaku agresif. Namun demikian tidak ada temuan dalam penelitian yang menunjukkan ada kaitan langsung antara orang yang bermain video game dan penembakan massal.

Walaupun organisasi-organisasi psikologi ternama AS seperti American Psychological Association and American Academy of Pediatrics melarang anak-anak memainkan video game yang mengandung kekerasan, penelitian psikologi terbaru lainnya tidak menunjukkan adanya korelasi antara bermain video game dan kelakukan yang menunjukkan kekerasan di kehidupan nyata.

Dalam pernyataannya pada 2015, American Psychological Association menyampaikan penelitian tersebut menunjukkan kaitan "antara video game kekerasan dan meningkatnya perilaku agresif dan menurunnya perilaku prososial, empati, dan keterlibatan moral."

Sedangkan dalam pedoman terkait kekerasan media American Academy of Pediatrics yang diterbitkan pada Juli 2016, organisasi ini memperingatkan media kekerasan memberi contoh buruk bagi anak-anak. Dalam ringkasan dari 400 lebih penelitian mengungkapkan keterkaitan "signifikan" antara terpapar kekerasan melalui media dan perilaku agresif, pemikiran agresif, dan amarah.

Namun penelitian lain menyatakan tidak ada kaitan antara video game dan perilaku kekerasan. Penelitian yang dilakukan Profesor Whitney DeCamp dari Universitas Western Michigan menyimpulkan, bermain video game, bagaimanapun tampilan atau grafisnya, tidak bisa memprediksi perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Sekolah Delaware 2008, yang mencakup respons dari 6.000 lebih siswa kelas delapan.

Penelitian terpisah yang diterbitkan jurnal Royal Society Open Science Inggris pada Februari 2019 menyatakan remaja di Inggris yang bermain video game tidak menunjukkan perilaku yang lebih agresif dibandingkan remaja yang tidak memainkannya.

Penelitian ini menemukan hampir setengah populasi remaja perempuan dan dua pertiga populasi remaja laki-laki Inggris bermain video game yang mengandung kekerasan, tapi tidak ditemukan remaja yang memainkannya menunjukkan perilaku lebih agresif daripada remaja yang tidak bermain video game yang mengandung kekerasan ini.

Pada 2013, Presiden Barack Obama meminta Kongres mendanai penelitian terkait kekerasan video game ini sebagai salah satu rencana untuk mengurangi kekerasan senjata di AS. Obama lalu menerbitkan serangkaian kebijakan eksekutif untuk mengurangi kekerasan senjata pada Januari 2016.

Kelompok advokasi memperingatkan, mengaitkan antara video game dan kekerasan mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya yang memungkinkan begitu banyak aksi penembakan massal terjadi di AS: undang-undang keamanan senjata yang dinilai masih lemah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Juli Peringati Hari Video Game Nasional di Amerika, Ini Sejarah dan Dampaknya
8 Juli Peringati Hari Video Game Nasional di Amerika, Ini Sejarah dan Dampaknya

Terdapat berbagai fakta menarik tentang video game.

Baca Selengkapnya
3 Cara Membuat Bermain Video Game Jadi Bermanfaat untuk Kesehatan Mental
3 Cara Membuat Bermain Video Game Jadi Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Bermain video game ternyata bisa memiliki manfaat sehat asalkan dilakukan secara tepat melalui cara berikut ini:

Baca Selengkapnya
Teori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Identitas Pelaku
Teori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Identitas Pelaku

Teori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Nama Pelaku

Baca Selengkapnya
Studi Ungkap Remaja Main Game Online Bisa ke Terjerumus Judi, Ini Tips Mencegahnya bagi Orang Tua
Studi Ungkap Remaja Main Game Online Bisa ke Terjerumus Judi, Ini Tips Mencegahnya bagi Orang Tua

Para orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)

Baca Selengkapnya
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis

Macron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis

Baca Selengkapnya
Tiga Game Ini Jadi Incaran Hacker
Tiga Game Ini Jadi Incaran Hacker

Menurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.

Baca Selengkapnya
Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya
Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya

Melihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi

WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.

Baca Selengkapnya
IDI Sebut Judi Online Bisa Jadi Epidemi
IDI Sebut Judi Online Bisa Jadi Epidemi

IDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.

Baca Selengkapnya
Ancaman Judi Online Tak Main-Main, RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Rawat 18 Pasien Gangguan Jiwa karena Kecanduan Judol
Ancaman Judi Online Tak Main-Main, RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Rawat 18 Pasien Gangguan Jiwa karena Kecanduan Judol

Judi online tidak hanya menghabiskan harta, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan jiwa pelakunya.

Baca Selengkapnya
Kata Dokter Jiwa Penyebab Orang Kecanduan Judi Online
Kata Dokter Jiwa Penyebab Orang Kecanduan Judi Online

Siste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.

Baca Selengkapnya
Ini Dampak Paling Buruk Judi Online Terhadap Kesehatan Mental Menurut Psikolog
Ini Dampak Paling Buruk Judi Online Terhadap Kesehatan Mental Menurut Psikolog

Jika judi online dilatarbelakangi motif ekonomi, maka segera cari solusi bersama mengatasi masalahnya.

Baca Selengkapnya