Bocah Tujuh Tahun Ditembak Mati Pasukan Keamanan Myanmar Saat Berada di Dalam Rumah
Merdeka.com - Seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun ditembak mati pasukan keamanan di Myanmar, menjadikannya korban termuda dalam tindakan keras aparat menyusul kudeta militer. Demikian disampaikan penduduk.
Anggota keluarga korban menyampaikan, gadis kecil itu dibunuh di rumahnya di kota Mandalay.
Dilansir BBC, Rabu (24/3), kelompok Save the Children menyampaikan, di antara ratusan korban tewas karena karena kekerasan aparat, lebih 20 orang di antaranya adalah anak-anak.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
Secara keseluruhan, militer menyampaikan 164 orang tewas dalam aksi unjuk rasa, sementara Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan jumlah seluruh korban tewas sekitar 261.
Sebelumnya pada Selasa, militer mengungkapkan duka cita atas kematian para pengunjuk rasa, tapi menyalahkan mereka karena membawa negara tersebut dalam kekacauan. Seorang juru bicara militer mengatakan demonstran anti-kudeta bertanggung jawab atas tindakan kekerasan dan pembakaran.
Staf di rumah pemakaman di Mandalay menyampaikan kepada Reuters, bocah tujuh tahun itu meninggal karena luka akibat peluru di daerah Chan Mya Thazi.
Media lokal, Myanmar Now melaporkan tentara menargetkan ayah bocah tersebut, tapi tembakan mengenai gadis kecil tersebut saat dia duduk di pangkuan ayahnya di dalam rumah mereka.
Anak tersebut diidentifikasi sebagai Khin Myo Chit. Seorang sukarelawan dan tim penyelamat melarikan bocah tersebut ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong.
Anggota keluarga mengatakan, kakak laki-laki bocah itu yang berusia 19 tahun juga ditangkap.
Militer belum mengomentari laporan ini.
Dalam sebuah pernyataan, Save the Children mengatakan kematian bocah ini “mengerikan”, yang terjadi sehari setelah seorang anak laki-laki 14 tahun dilaporkan ditembak mati di Mandalay.
“Kematian anak-anak ini sangat memprihatinkan mengingat mereka dilaporkan dibunuh saat berada di rumah, di mana mereka seharusnya aman dari bahaya. Fakta bahwa begitu banyak anak dibunuh hampir setiap hari sekarang menunjukkan pengabaian terhadap nyawa manusia oleh pasukan keamanan,” jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan umur tujuh tahun ditemukan tewas tidak wajar lantaran diperkosa oleh AY pamannya.
Baca SelengkapnyaPara tersangka tidak hanya sekali dianiaya. Namun berulang kali terutama oleh ibu angkatnya dengan berbagai macam cara.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah laki-laki inisial QAK berusia enam tahun tewas setelah terjatuh dari lantai 8 di Gedung Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6)
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 5 tahun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di sebuah rumah kawasan Bekasi,
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca Selengkapnya