Brasil Catat Kasus Kematian Covid-19 Tertinggi, 1.600 Nyawa Melayang dalam Sehari
Merdeka.com - Pada Selasa, Brasil mencatat angka kematian tertinggi karena Covid-19 dalam sehari karena pertikaian politik memperburuk krisis kesehatan negara tersebut dan menghambat laju pelaksanaan vaksinasi.
Menurut data Kementerian Kesehatan pada Selasa, sebanyak 1.641 orang meninggal karena Covid-19 pada Selasa, melampaui data kasus kematian harian sebelumnya yaitu 1.595 kasus pada Juli 2020.
Lebih dari 257.000 orang telah meninggal di Brasil karena Covid-19. Brasil menjadi negara paling parah dihantam pandemi setelah Amerika Serikat.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang terkena dampak infeksi HIV di Brasil? Enam pasien yang menjalani transplantasi organ di Rio de Janeiro, Brasil, terkonfirmasi positif terinfeksi virus HIV setelah menerima organ yang terkontaminasi dari layanan donasi organ di wilayah tersebut.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terkena dampak terbesar TB di Indonesia? Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari satu juta kasus TB setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia produktif.
Pandemi Covid-19 telah mendorong sistem rumah sakit Brasil ke ambang kehancuran, dan gubernur negara bagian saat ini bergabung untuk membeli vaksin dan melewati pemerintah federal, yang lambat dalam meluncurkan program vaksinnya.
Masing-masing kota dan negara bagian mulai menetapkan kebijakan mereka sendiri, menyikapi serangan berulang kali Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro terhadap langkah-langkah pembatasan dan pemakaian masker.
Pekan lalu, Bolsonaro meremehkan pemakaian masker, mengatakan masker bisa menyebabkan sakit kepala dan “menurunkan persepsi kebahagiaan”. Dia juga mengancam akan memotong anggaran untuk negara bagian dan kota-kota yang memberlakukan lockdown ketat.
Sekitar 10,6 juta orang dari populasi 212 juta jiwa di negara itu didiagnosis dengan Covid-19 sejak pandemi mulai, menurut Kementerian Kesehatan, di mana 59.925 kasus baru dilaporkan pada Selasa.
Pekan lalu, sejumlah negara bagian dan kota mulai menerapkan pembatasan baru untuk mencegah membludaknya rumah sakit.
Wartawan Aljazeera, Monica Yanakiew, melaporkan dari Rio de Janeiro, menyampaikan para gubernur dan wali kota sangat khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 dan situasi yang “lepas kendali”.
Yanakiew mengatakan, Bolsonaro tetap berseberangan dengan pemerintah negara bagian dan kota, berdampak pada respons terhadap pandemi.
“Ini telah menjadi masalah sejak awal,” ujarnya.
Di Sao Paulo, Sergio Stampar dari universitas negeri di kota itu mengatakan dia punya beberapa rekan yang terinfeksi Covid-19 dan beberapa dari mereka dirawat di ICU.
“Setiap hari menjadi semakin mengerikan dan gawat,” tulis Stampar di media sosial.
Sam Cowie, seorang jurnalis berbasis di Sao Paulo, menggambarkan situasi di kota itu “masa suram dan mengerikan”.
Kepada Al Jazeera, Cowie mengatakan tekanan terhadap sistem kesehatan semakin berat, selama akhir pekan, sedikitnya lima orang meninggal karena Covid-19 saat menunggu ranjang rumah sakit di Santa Catarina.
“Apa yang kami saksikan di sini adalah bencana kesehatan nyata, dan diperparah dengan varian baru (virus corona) yang pertama kali terdeteksi di Manaus,” ujarnya.
Brasil memulai program vaksinasi pada pertengahan Januari, terlambat dari target pemerintah pada akhir 2020.Hanya 3 persen dari populasi Brasil yang telah divaksinasi, menurut data statistik resmi terbaru.
Para ahli telah memperingatkan jika Brasil tidak dapat mengendalikan penyebaran Covid-19, negara itu bisa menjadi pusat mutasi virus, yang berpotensi lebih menular dan mematikan.
Varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Manaus di Amazon Brasil menjelang akhir tahun lalu memicu gelombang baru kasus yang membuat rumah sakit kehabisan oksigen pada Januari lalu.
Penelitian saat ini sedang dilakukan untuk menguji keefektifan vaksin virus corona terhadap varian tersebut, yang telah mendorong negara-negara untuk menutup perbatasan mereka untuk orang-orang yang bepergian dari Brasil.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjangan banjir yang melanda wilayah tersebut hampir menghancurkan semua rumah.
Baca SelengkapnyaBanjir parah melanda kota-kota di selatan Brasil. Sebanyak 85 orang dinyatakan tewas dan 130 orang dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir parah di selatan brasil ini ini menewaskan 55 orang dan menyebabkan 74 orang lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaWabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu ini jadi yang tertinggi sejak Sistema Alerta Rio mulai melakukan pengukuran pada tahun 2014 lalu.
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca Selengkapnya