Buku-buku sekolah di Saudi masih mendukung kekerasan, intoleransi, ujaran kebencian
Merdeka.com - Lembaga pengawas kebebasan beragama di Amerika Serikat, Komisi Internasional kebebasan Beragama (USCIRF) mendesak pemerintah Arab Saudi menghapus konten kekerasan dan ujaran kebencian bermotif agama di buku-buku teks sekolah di negara kaya minyak itu.
Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman baru saja melawat ke AS untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara sekaligus mempromosikan paham Islam moderat dan memodernisasi tradisi konservatif di Saudi.
-
Mengapa Alquran yang rusak boleh dimusnahkan? Membakar mushaf Alquran ini bukan berarti untuk menghinakannya, namun justru untuk menjaga kemuliaannya.
-
Apa cara yang dianjurkan untuk memusnahkan Alquran yang rusak? Walau Alquran kitab suci yang harus dijaga serta dimuliakan, Alquran boleh dimusnahkan jika sudah rusak dan tak lagi bisa dibaca. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan membakarnya.
-
Apa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Apa yang akan dihapus oleh pemerintah? Pemerintah akan menghapus kredit macet segmen Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) di bank.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
trump dan muhammad bin salman ©Getty
Menteri Pendidikan Arab Saudi Ahmad bin Muhammad al-Issa dalam pernyataannya dua hari lalu mengatakan pemerintah akan menghapus segala kurikulum sekolah dari pengaruh Ikhwanul Muslimin, organisasi dilarang karena dianggap berpaham ekstrem.
Issa menuturkan pihaknya akan memastikan kurikulum dan buku-buku sekolah terbebas dari agenda Ikhwanul Muslimin.
Selain itu semua buku yang berkaitan dengan Ikhwanul Muslimin di sekolah dan universitas juga akan dilarang.
Laman Al Araby melaporkan, Kamis (22/3), kabar ini muncul setelah Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS mengatakan paham Ikhwanul Muslimin yang dianggap kelompok teror sudah merasuki sekolah-sekolah di Saudi.
Namun USCIRF dalam pernyataannya akhir pekan lalu menyatakan hasil studi teranyar membandingkan buku-buku agama di sekolah Saudi versi tahun 2017-2018 dengan versi 2012-2014 menemukan, buku-buku agama saat ini masih memuat sejumlah materi intoleransi dan kebencian. Dengan kata lain, dalam 15 tahun terakhir tidak banyak perubahan dalam buku-buku teks itu dalam konteks intoleransi dan ujaran kebencian.
Dalam buku-buku itu dikatakan masih ada kalimat-kalimat intoleran yang menyatakan, misalnya, jihad atau perang suci itu adalah dengan memerangi umat non-muslim.
USCIRF menyimpulkan Kementerian Pendidikan Saudi masih mempromosikan intoleransi lewat buku-buku sekolah.
Pemerintah Saudi belum memberikan tanggapan soal ini ketika dimintai komentar.
"USCIRF mendesak Kongres dan pemerintah untuk membuat perubahan buku teks sekolah sebagai prioritas dalam hubungannya dengan pemerintah Saudi," kata Ketua USCIRF Daniel Mark, seperti dikutip kantor berita Reuters dan dilansir laman Middle East Monitor, Ahad (25/3).
Penelitian USCIRF ini masih sejalan dengan laporan lembaga Human Rights Watch yang menyatakan buku-buku agama terbitan Kementerian Pendidikan Saudi pada 2016-2017 masih mempromosikan intoleransi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi Hapus Nama Palestina di Buku-Buku Sekolah, Citra Israel Justru Makin Bagus
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaPKS mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Alquran yang belum lama ini terjadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaPasukan Israel menyita buku pelajaran Palestina dari para siswa yang berada di depan Gerbang Masjid Al-Aqsa.
Baca SelengkapnyaVideo mengklaim Arab Saudi memboikot ibadah haji masyarakat Palestina, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan cadar mulai berlaku akhir bulan ini, bertepatan dengan awal semester baru.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca Selengkapnya