Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China dan Nepal Umumkan Revisi Ketinggian Gunung Everest Setelah 65 Tahun

China dan Nepal Umumkan Revisi Ketinggian Gunung Everest Setelah 65 Tahun antrean pendaki di everest. ©@nimsdai/Project Possible, via Agence France-Presse

Merdeka.com - China dan Nepal kemarin mengumumkan revisi ukuran tinggi Gunung everest, puncak tertinggi dunia. Ketinggian Gunung Everest disebut bertambah lebih dari dua kaki atau sekitar 0,6 meter atau hampir 7 sentimeter.

Demikian disepakati China dan Nepal, dua negara yang berbagi perbatasan pegunungan tersebut. Kedua negara mengumumkan, mereka telah menentukan ketinggian yang tepat dari gunung tertinggi di dunia itu.

Secara resmi, menurut Kathmandu dan Beijing, Gunung Everest berdiri di ketinggian 8.848,86 meter, atau 29.031,7 kaki. Selama 65 tahun, gunung disepakati memiliki ketinggian 8.848 meter, atau 29.028,87 kaki.

Dikutip dari New York Times, Rabu (9/12), Menteri Luar Negeri Nepal, Pradeep Kumar Gywali mengatakan saat rapat virtual dengan sejawatnya dari China, saat Gunung Everest tumbuh, berkaitan dengan hubungan kedua negara.

Gywali mengatakan, hubungan China-Nepal "akan meningkat di Himalaya, dan akan mencapai ketinggian baru."

Presiden China, Xi Jinping, mendukung langkah baru tersebut. Pengumuman tersebut sesuai janji Xi setahun lalu selama kunjungan ke ibu kota Nepal, di mana ia mengumumkan bersama Presiden Nepal, Bidya Devi Bhandari, bahwa kedua negara akan bersama-sama mengukur gunung tersebut.

Awalnya menolak tapi kemudian setuju

Hubungan China dengan Nepal jauh berbeda dengan India, di mana ketegangan kedua negara meningkat dalam setahun terakhir.

China memandang Nepal sebagai kunci dari Belt and Road Initiative, rencana pembangunan jalan raya, rel kereta api, dan proyek besar lainnya dengan pembiayaan China. China semakin dekat ke Nepal karena hubungan negara Himalaya itu dengan India memburuk.

Pada 2017, India menawarkan untuk mengukur kembali Gunung Everest. Namun Nepal menolak dan mengatakan pihaknya mampu mengukur gunung itu sendiri. Nepal juga awalnya menolak tawaran dari China tetapi akhirnya setuju untuk menjadikannya sebagai proyek bersama.

Awal tahun ini, dengan dibatalkannya musim pendakian karena pandemi virus corona, China mengirim tim survei ke puncak Gunung Everest dengan penerima satelit global untuk mengukur sisi utara gunung.

Nepal telah mengukur sisi selatan tahun sebelumnya. Pendaki Nepal harus bekerja dengan data survei India terkait dengan permukaan laut yang akurat, karena negara itu terkurung daratan. Dari sana, mereka mendaki punggung bukit bersalju Everest pada Mei 2019 dengan membawa penerima satelit navigasi global dan antena. Mereka berdiri di titik tertinggi dunia selama hampir dua jam untuk menangkap data satelit.

Gempa bumi dahsyat 2015

Menurut Khim Lal Gautam, petugas survey yang memimpin tim ekspedisi pengukuran Nepal, ini adalah pertama kalinya surveyor menangkap data satelit pada saat itu. Sebelumnya, katanya, Sherpa, atau pemandu gunung, pernah melakukannya.

Meski terlihat tak berubah, Gunung Everest bergeser seiring waktu dan tektonik. Setelah gempa bumi dahsyat 2015, ada spekulasi beberapa puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, telah menyusut. Pengukuran ganda baru menunjukkan kebalikannya.

Ilmuwan mengatakan Everest semakin tinggi. Saat lempeng India tergelincir di bawah lempeng Eurasia, Himalaya terangkat. Tapi gempa bumi bisa mengurangi ketinggian puncak.

Bahkan tanpa variabel tersebut, orang telah menetapkan Gunung Everest pada ketinggian yang berbeda. Pada abad ke-19, Sir George Everest, mantan surveyor jenderal dari Kantor Survei British-India, dan timnya mengukur puncak di 8.840,07 meter, atau 29.002,85 kaki. Sejak itu India, China, Amerika Serikat, Italia dan Denmark telah melakukan pengukuran sendiri.

Nepal menolak semua hasil pengukuran itu - dan juga telah lama menolak nama Everest. Selama rapat bersama pada Selasa, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyebut gunung itu sebagai "Qomolangma," nama Tibet-nya. Sedangkan Gyawali, menyebutnya "Sagarmatha", nama Nepal-nya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
29 Mei Hari Everest Internasional, Ketahui Sejarah dan Fakta Menarik
29 Mei Hari Everest Internasional, Ketahui Sejarah dan Fakta Menarik

Perayaan Hari Everest Internasional, memiliki sejarah menarik.

Baca Selengkapnya
Gunung Everest Makin Tinggi, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya
Gunung Everest Makin Tinggi, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Ada sesuatu yang terjadi menurut para ilmuwan mengapa Gunung Everest setiap tahun makin tinggi.

Baca Selengkapnya
Daftar Gunung Tertinggi di Alam Semesta selain Everest
Daftar Gunung Tertinggi di Alam Semesta selain Everest

Berikut adalah daftar gunung tertinggi di jagad semesta.

Baca Selengkapnya
Catat Rekor Dunia, Pria Tua Ini Taklukkan Puncak Everest Sampai 29 Kali, Ini Rahasia Suksesnya
Catat Rekor Dunia, Pria Tua Ini Taklukkan Puncak Everest Sampai 29 Kali, Ini Rahasia Suksesnya

Pria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Mengukur Tinggi Gunung? Ternyata Gampang Kata Ilmuwan
Bagaimana Mengukur Tinggi Gunung? Ternyata Gampang Kata Ilmuwan

Ada beberapa cara mengukur ketinggian gunung, ada cara yang rumit dan gampang.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Gunung Everest Bertambah Tinggi Sampai 50 Meter, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilmuwan Ungkap Gunung Everest Bertambah Tinggi Sampai 50 Meter, Ternyata Ini Penyebabnya

Tekanan dari tumbukan lempeng India dan Eurasia 40-50 juta tahun yang lalu membentuk Pegunungan Himalaya.

Baca Selengkapnya
Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya
Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya

Gunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?

Baca Selengkapnya
Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter, Gunung Anak Krakatau Erupsi 80 Kali Sejak 1 Januari hingga 28 November 2023
Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter, Gunung Anak Krakatau Erupsi 80 Kali Sejak 1 Januari hingga 28 November 2023

Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.

Baca Selengkapnya
Jadi Kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, Intip Fakta Menarik Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar
Jadi Kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, Intip Fakta Menarik Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar

Gunung yang memiliki ketinggian 1.726 di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki beberapa nama lain, seperti Solawa Agam, Solawaik Agam, hingga Selawadjanten.

Baca Selengkapnya
Berat Bumi Setara dengan Piramida Mesir Khafre, Segini Angkanya
Berat Bumi Setara dengan Piramida Mesir Khafre, Segini Angkanya

Walau begitu para ilmuwan fisika belum sepakat tentang hasil ini.

Baca Selengkapnya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya

Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya