China dan Nepal Umumkan Revisi Ketinggian Gunung Everest Setelah 65 Tahun
Merdeka.com - China dan Nepal kemarin mengumumkan revisi ukuran tinggi Gunung everest, puncak tertinggi dunia. Ketinggian Gunung Everest disebut bertambah lebih dari dua kaki atau sekitar 0,6 meter atau hampir 7 sentimeter.
Demikian disepakati China dan Nepal, dua negara yang berbagi perbatasan pegunungan tersebut. Kedua negara mengumumkan, mereka telah menentukan ketinggian yang tepat dari gunung tertinggi di dunia itu.
Secara resmi, menurut Kathmandu dan Beijing, Gunung Everest berdiri di ketinggian 8.848,86 meter, atau 29.031,7 kaki. Selama 65 tahun, gunung disepakati memiliki ketinggian 8.848 meter, atau 29.028,87 kaki.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Kenapa Everest dianggap gunung tertinggi di dunia? Kendati begitu, Gunung Everest akan selalu menjadi titik tertinggi di Bumi, dan itu berarti gunung tersebut akan selalu mendapat tempat dalam impian mereka yang ingin menaklukkan alam
-
Kapan Gunung Everest mulai tumbuh lebih tinggi? Tekanan dari tumbukan lempeng India dan Eurasia 40-50 juta tahun yang lalu membentuk Pegunungan Himalaya dan lempeng tektonik tetap menjadi alasan utama kenaikan terus-menerus.
-
Bagaimana cara mengukur ketinggian Gunung Everest? Cara paling tradisional untuk mengukur ketinggian gunung pasti melibatkan beberapa keterampilan trigonometri, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/9). Metodenya disebut triangulasi, yang mengharuskan mengetahui jarak antara dua titik di permukaan tanah, dan sudut antara kedua titik tersebut dan puncak gunung.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Dimana ketinggian gunung diukur? Ketinggian gunung diukur dari permukaan laut.
Dikutip dari New York Times, Rabu (9/12), Menteri Luar Negeri Nepal, Pradeep Kumar Gywali mengatakan saat rapat virtual dengan sejawatnya dari China, saat Gunung Everest tumbuh, berkaitan dengan hubungan kedua negara.
Gywali mengatakan, hubungan China-Nepal "akan meningkat di Himalaya, dan akan mencapai ketinggian baru."
Presiden China, Xi Jinping, mendukung langkah baru tersebut. Pengumuman tersebut sesuai janji Xi setahun lalu selama kunjungan ke ibu kota Nepal, di mana ia mengumumkan bersama Presiden Nepal, Bidya Devi Bhandari, bahwa kedua negara akan bersama-sama mengukur gunung tersebut.
Awalnya menolak tapi kemudian setuju
Hubungan China dengan Nepal jauh berbeda dengan India, di mana ketegangan kedua negara meningkat dalam setahun terakhir.
China memandang Nepal sebagai kunci dari Belt and Road Initiative, rencana pembangunan jalan raya, rel kereta api, dan proyek besar lainnya dengan pembiayaan China. China semakin dekat ke Nepal karena hubungan negara Himalaya itu dengan India memburuk.
Pada 2017, India menawarkan untuk mengukur kembali Gunung Everest. Namun Nepal menolak dan mengatakan pihaknya mampu mengukur gunung itu sendiri. Nepal juga awalnya menolak tawaran dari China tetapi akhirnya setuju untuk menjadikannya sebagai proyek bersama.
Awal tahun ini, dengan dibatalkannya musim pendakian karena pandemi virus corona, China mengirim tim survei ke puncak Gunung Everest dengan penerima satelit global untuk mengukur sisi utara gunung.
Nepal telah mengukur sisi selatan tahun sebelumnya. Pendaki Nepal harus bekerja dengan data survei India terkait dengan permukaan laut yang akurat, karena negara itu terkurung daratan. Dari sana, mereka mendaki punggung bukit bersalju Everest pada Mei 2019 dengan membawa penerima satelit navigasi global dan antena. Mereka berdiri di titik tertinggi dunia selama hampir dua jam untuk menangkap data satelit.
Gempa bumi dahsyat 2015
Menurut Khim Lal Gautam, petugas survey yang memimpin tim ekspedisi pengukuran Nepal, ini adalah pertama kalinya surveyor menangkap data satelit pada saat itu. Sebelumnya, katanya, Sherpa, atau pemandu gunung, pernah melakukannya.
Meski terlihat tak berubah, Gunung Everest bergeser seiring waktu dan tektonik. Setelah gempa bumi dahsyat 2015, ada spekulasi beberapa puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, telah menyusut. Pengukuran ganda baru menunjukkan kebalikannya.
Ilmuwan mengatakan Everest semakin tinggi. Saat lempeng India tergelincir di bawah lempeng Eurasia, Himalaya terangkat. Tapi gempa bumi bisa mengurangi ketinggian puncak.
Bahkan tanpa variabel tersebut, orang telah menetapkan Gunung Everest pada ketinggian yang berbeda. Pada abad ke-19, Sir George Everest, mantan surveyor jenderal dari Kantor Survei British-India, dan timnya mengukur puncak di 8.840,07 meter, atau 29.002,85 kaki. Sejak itu India, China, Amerika Serikat, Italia dan Denmark telah melakukan pengukuran sendiri.
Nepal menolak semua hasil pengukuran itu - dan juga telah lama menolak nama Everest. Selama rapat bersama pada Selasa, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyebut gunung itu sebagai "Qomolangma," nama Tibet-nya. Sedangkan Gyawali, menyebutnya "Sagarmatha", nama Nepal-nya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan Hari Everest Internasional, memiliki sejarah menarik.
Baca SelengkapnyaAda sesuatu yang terjadi menurut para ilmuwan mengapa Gunung Everest setiap tahun makin tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar gunung tertinggi di jagad semesta.
Baca SelengkapnyaPria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa cara mengukur ketinggian gunung, ada cara yang rumit dan gampang.
Baca SelengkapnyaTekanan dari tumbukan lempeng India dan Eurasia 40-50 juta tahun yang lalu membentuk Pegunungan Himalaya.
Baca SelengkapnyaGunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung yang memiliki ketinggian 1.726 di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki beberapa nama lain, seperti Solawa Agam, Solawaik Agam, hingga Selawadjanten.
Baca SelengkapnyaWalau begitu para ilmuwan fisika belum sepakat tentang hasil ini.
Baca SelengkapnyaSebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Baca Selengkapnya