China Diperkirakan Bakal Tolak Pembahasan Rohingya di Sidang PBB
Merdeka.com - Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan enam negara Dewan Keamanan PBB meminta diadakan sidang pembahasan terkait permasalahan yang ada di Myanmar.
Namun sidang itu diperkirakan akan mendapat tentangan dari China, kata beberapa diplomat pada Rabu, 20 Februari 2019, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Kamis (21/2).
Kesembilan negara itu mendesak sidang diadakan pekan depan. Sidang juga digelar untuk mendengar laporan Utusan PBB, Christine Schraner Burgener, yang berada 12 hari di Myanmar pada bulan lalu guna membahas nasib pengungsi Rohingya. Ia sudah empat kali berkunjung ke Myanmar, tetapi dinilai selalu pulang tanpa hasil.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan 3 lembaga internasional? Mengingat setiap daerah memiliki permasalahan ketenagakerjaan yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan SDM aparatur ketenagakerjaan akan berbeda-beda pula baik secara komposisi, kuantitas, maupun kualitas.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
Saat ini, ada 740 ribu orang Rohingya yang tinggal di kamp di Bangladesh. Mereka diduga diusir dari negara bagian Rakhine oleh operasi militer pada 2017, yang oleh PBB digambarkan sebagai pembersihan etnis.
Myanmar bersedia menerima kembali sebagian dari pengungsi dalam kesepakatan dengan Bangladesh, tetapi PBB bersikukuh keselamatan Rohingya itu harus menjadi kondisi bagi kepulangan mereka.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik upaya Myanmar mengatasi krisis Rohingya yang dinilainya "terlalu lambat" dan menggambarkan kurangnya kemajuan dalam soal itu menimbulkan frustrasi yang luar biasa.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaSidang umum ini juga akan membahas isu penanganan demokrasi di Myanmar, merealisasikan SDG'S, dan isu upaya mewujudkan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaDPR Ungkap Isu-Isu yang Bakal Dibahas dalam Sidang Parlemen Negara ASEAN
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaJokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaPuan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca Selengkapnya