Dipaksa putus dengan pacar, remaja ini nekat racuni keluarganya
Merdeka.com - Hanya karena dipaksa mengakhiri hubungan dengan pacarnya, remaja 15 tahun asal Thailand nekat melakukan hal keji. Dia mencampur pestisida ke air minum untuk dikonsumsi hingga menyebabkan anggota keluarganya tewas.
Remaja tidak disebutkan namanya itu melakukan aksinya di rumah sang kakek, yang juga menjadi tempat tinggalnya. Akibat perbuatannya itu, adik perempuannya yang masih berusia empat tahun meninggal sementara ibu dan sepupunya harus dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir dari laman Asia One, Senin (2/7), mulanya pihak keluarga tidak tahu mengapa tiba-tiba mereka keracunan. Namun ibu dari si remaja mencurigai bahwa putrinyalah yang meracuni mereka. Sang ibu pun mengatakan kecurigaannya tersebut kepada polisi.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Kenapa Inara Rusli merasa bersalah kepada anak-anaknya? 'I’m sorry kiddos.. I’ve done my part, I’ve tried my best to save him no matter how it makes them misunderstood.. I’m so sorry (maaf anak-anak… aku sudah mengambil bagian, aku sudah berusaha semampuku untuk menyelamatkannya tidak peduli bahwa itu membuat mereka salah paham. Aku minta maaf),' tulisnya melalui unggahan story Instagram @mommy_starla dikutip merdeka.com, Jumat (21/6).
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa ibu minta maaf ke anaknya? Kata maaf dari ibu tak selalu menunjukkan kesalahan, tapi lebih kepada tanggung jawab dan bentuk kasih sayangnya.
Setelah diinterogasi selama tiga jam, akhirnya si gadis mengakui dia yang meracuni seluruh keluarganya. Berdasarkan pengakuannya, dia merasa tidak suka dengan ibunya yang meninggalkan dia di rumah kakek-neneknya sejak kecil dan mengabaikannya.
Dia juga mengklaim bahwa dia sering bertengkar dengan sang ibu karena dipaksa putus dengan pacarnya. Hal itulah yang memperkuat niatnya untuk mencelakai keluarga.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gadis ini nekat meracuni 13 anggota keluarganya termasuk orang tuanya karena tak mendapat restu menikahi pacarnya.
Baca SelengkapnyaSeorang balita berusia 3,5 tahun tewas usai diracun dan dianiaya oleh kekasih sang ibu.
Baca SelengkapnyaPelaku dikabarkan telah ditangkap polisi sebelum kabur ke luar kota.
Baca SelengkapnyaDimarahi sejak kecil, RA mengaku selalu berusaha kuat di depan orang tuanya. Dia tidak mengungkapkan kekesalan isi hatinya pada orang tua.
Baca SelengkapnyaPembunuhan telah direncanakan pelaku sejauh lama karena dendam dengan ucapan kasar korban.
Baca Selengkapnya"RK sudah ditalak tiga sama anak saya, kami sangat tidak terima perbuatannya," kata ayah korban.
Baca SelengkapnyaSebelum ditangkap, RK sempat ke Lampung untuk mencari temannya Dio yang disebutnya menawarkan tantangan minum jamu itu.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaTersangka ditangkap di tempat persembunyiannya di salah satu penginapan di Palembang sebelum kabur ke Lampung, Kamis (19/12) dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban mau saja karena pelaku mengimingi memberikan uang Rp300 ribu jika berhasil minum jamu tanpa muntah.
Baca SelengkapnyaTersangka kabur dari rumah setelah pembunuhan terjadi sambil menggendong bayinya yang baru berusia tiga bulan.
Baca SelengkapnyaKPAI menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kasus pidana yang diduga dilakukan oleh anak ini.
Baca Selengkapnya