Diplomasi Ekonomi Jadi Prioritas Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
Merdeka.com - Diplomasi ekonomi menjadi prioritas pertama dalam pelaksanaan politik luar negeri (polugri) RI untuk periode 2019-2024. Untuk menjalankan diplomasi ekonomi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menyusun beberapa langkah strategis, salah satunya mengkapitalisasi penguatan pasar domestik Indonesia.
"Indonesia adalah pasar yang besar dengan lebih dari 260 juta jiwa. Ini harus kita jadikan leverage atau daya tawar kita untuk menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan baik di tingkat bilateral, kawasan, maupun dunia," jelas Menlu Retno Marsudi kepada wartawan di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa (29/10).
Retno mengatakan hal yang harus diwaspadai adalah menjaga pasar domestik dari produk yang masuk secara ilegal maupun dengan dumping atau subsidi pihak asing---sebagai akibat pertumbuhan ekonomi global yang rendah saat ini. Langkah kedua yang dijalankan dalam diplomasi ekonomi adalah menguatkan pasar tradisional dan terobosan pasar non-tradisional.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Apa agenda internasional pertama Menlu Sugiono? 'Pak Menlu akan berangkat ke Kazan,' ungkap Havas di Gedung Pancasila, Jakarta. Ia juga menegaskan bahwa Sugiono akan berangkat ke Kazan pada Selasa dini hari, dan ini merupakan agenda internasional pertamanya.
-
Bagaimana cara kemenko perekonomian capai visi Indonesia emas? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
Menurut Menlu, diplomasi akan terus bekerja untuk memperkokoh kerja sama ekonomi yang strategis dan saling menguntungkan dengan pasar tradisional Indonesia. Sementara itu, langkah terobosan juga akan dilakukan untuk menembus pasar non-tradisional lebih banyak lagi.
Setelah menembus pasar Afrika, melalui penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2018 dan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) 2019, BUMN dan swasta Indonesia akan terus melanjutkan kerja sama dengan Afrika terutama di bidang perdagangan barang dan jasa, serta investasi, termasuk pembangunan infrastruktur dan konstruksi di kawasan tersebut.
"Hal yang sama juga akan dilakukan dengan kawasan non-tradisional lainnya yaitu Amerika Latin, Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, serta Pasifik,” tutur Retno.
Langkah ketiga yaitu penguatan perundingan perdagangan dan investasi. Untuk memperkuat akses pasar, dalam lima tahun ke depan penyelesaian berbagai perundingan perdagangan seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), dan Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) dengan berbagai negara akan dipercepat dan harus bermanfaat bagi kepentingan nasional Indonesia dan saling menguntungkan.
Langkah keempat yaitu promosi terpadu perdagangan dan investasi serta mendorong outbond investment. Promosi ke luar negeri akan dilakukan secara sinergis dan sejalan dengan perbaikan iklim usaha dan investasi di dalam negeri, baik di tingkat nasional maupun di daerah sehingga memberi hasil yang konkret.
"Dengan mulainya ekspansi BUMN dan sektor swasta Indonesia, sudah waktunya Indonesia juga mengembangkan kebijakan outbound investment ke luar negeri yang sinergis dengan kepentingan ekonomi nasional," jelasnya.
Ke depan, berbagai perjanjian investasi bilateral juga akan difokuskan untuk melindungi investasi Indonesia di luar negeri secara adil. Selain itu, Indonesia juga akan semakin fokus pada sektor pengembangan ekosistem dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri pengolahan sumber daya alam. Diplomasi juga akan bekerja untuk mendorong produk unggulan yang berorientasi ekspor, serta mendorong pembiayaan proyek infrastruktur dan industri strategis ke luar negeri.
Langkah kelima, diplomasi akan dioptimalkan untuk menjaga kepentingan strategis ekonomi Indonesia, salah satunya menyangkut kelapa sawit. Menurut Retno, kepentingan kelapa sawit Indonesia adalah hal fundamental karena menyangkut hajat hidup 16 juta orang, khususnya petani kecil dan keluarganya.
"Kita akan terus menolak berbagai tindakan diskriminatif yang ditujukan terhadap kelapa sawit, karena bukan hanya merugikan kepentingan nasional, namun juga mengancam terpenuhinya kebutuhan mayoritas populasi dunia akan minyak nabati yang memenuhi kriteria SDGs,” paparnya.
Langkah keenam yaitu mendorong ekonomi 4.0 yang meliputi industri digital, ekonomi kreatif, dan pengembangan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi 4.0 ini diperlukan baik untuk meningkatkan produktivitas berbagai industri Indonesia, maupun untuk membuka akses yang makin besar bagi kelompok menengah ke bawah ke pasar internasional.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia dinilai perlu bersinergi dengan kemajuan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPresiden RI, Prabowo Subianto mengatakan ingin fokus memperbaiki ekonomi dalam negeri di tahun pertama menjabat sebagai presiden
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden, capaian tersebut telah menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi yang menjanjikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca Selengkapnya