Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diselimuti Kabut Asap dari Indonesia, Thailand Imbau Warganya Kenakan Masker

Diselimuti Kabut Asap dari Indonesia, Thailand Imbau Warganya Kenakan Masker kabut asap di thailand. ©Assawin Pakkawa

Merdeka.com - Kepala Kantor Kesehatan Provinsi Phuket, Thailand (PPHO), Thanit Sermkaew, pagi ini (23/9) mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Imbauan ini diserukan seiring dengan kabut asap lintas batas yang menyelimuti Phuket sejak kemarin.

"Saya telah mengeluarkan imbauan untuk orang-orang dengan kesulitan bernapas, serta anak-anak dan orang tua untuk tinggal di rumah," kata Thanit kepada The Phuket News.

Thanit menambahkan, pihaknya telah berulang kali mengeluarkan pengumuman ke setiap rumah sakit milik pemerintah, hingga klinik kesehatan di Phuket untuk memberi masker gratis ke warga. Kebijakan ini dikeluarkan PPHO untuk membantu melindungi warga dari bahaya kabut asap.

"Jika ada pejabat yang enggak mendukung atau membantu orang yang mengalami kesulitan bernapas, silakan hubungi kantor kesehatan Provinsi Phuket, karena itu adalah kebijakan PPHO untuk membantu dan mendukung masyarakat saat ini," ujarnya.

Imbauan senada juga dikeluarkan oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup Daerah, Yongyut Panitaungkul. Warga Phuket diimbau untuk tetap tinggal di dalam rumah untuk melindungi diri mereka. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, warga dianjurkan untuk mengenakan masker.

Yongyut menyebutkan, kabut asap yang menyelimuti Phuket dan sebagian wilayah lain di Thailand itu datang dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

"Kabut asap berasal dari kebakaran hutan di Indonesia. Ujung Utara Sumatera yang hanya berjarak 285 km Barat Daya Phuket," jelas Yongyut.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Departemen Pengendalian Pencemaran, kualitas udara di Thailand pagi ini berada di bawah 116 yang tergolong kategori tidak sehat. Mengacu pada indeks yang digunakan, angka 101-200 termasuk pada kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan.

Departemen Pengendalian Pencemaran pada Kamis kemarin, mengeluarkan peringatan kepada gubernur di tujuh provinsi di Thailand untuk bersiap menghadapi kabut asap selama beberapa hari ke depan. Ketujuh provinsi tersebut antara lain Trang, Songkhla, Satun, Pattani, Yaa, Narathiwat, dan Phattalung.

Pemerintah daerah di tujuh provinsi yang disebutkan, diminta untuk menyiapkan zona batas guna memetakan dampak kesehatan dari kabut asap.

Sementara itu Bangkok Post melaporkan, Kota Hat Pai mengalami kondisi paling buruk. Kota Hat Pai berada di wilayah Provinsi Songkhla, dekat perbatasan Malaysia. Kondisi tidak jauh berbeda dialami Provinsi Trang dan Satun, dengan tingkat PM2.5 mencapai predikat berbahaya.

PM2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Ketika level PM2.5 melebihi 50, maka kondisi udara dianggap tidak lagi sehat. Peringatan "merah" akan dikeluarkan ketika PM2.5 melampaui 90.

Pada Sabtu (21/9), tingkat PM2.5 di Distrik Muang di Provinsi Satun meningkat tajam dari 39 menjadi 66. Sedangkan di Provinsi Trang, tingkat PM2.5 pada Minggu kemarin untuk pertama kalinya menyentuh ambang batas kesehatan, dengan angka 52.

"Kegiatan di luar ruangan harus dihentikan dan orang-orang harus mengenakan masker saat mereka meninggalkan rumah," Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi Songkhla memperingatkan. "Semua pintu dan jendela harus ditutup untuk mencegah kabut memasuki rumah," tambahnya.

Selain mengancam kesehatan warga, kabut asap juga mengganggu objek wisata Gunung Kor Hong di Hat Yai. Lokasi tersebut biasanya menjadi pilihan utama wisatawan untuk melihat keindahan Kota Hat Yai dari ketinggian. Namun, pendeknya jarak pandang akibat kabut asap telah mengaburkan pesona wisata alam itu.

Angin tenggara yang bertiup dari Indonesia ke Malaysia, Singapura, dan Thailand membuat tiga negara tetangga itu ikut merasakan derita karhutla di Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap diperkirakan akan terus menyelimuti kawasan itu, selama titik api masih terdeteksi di Sumatera dan tanah Borneo.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kualitas Udara di Palembang Terburuk se-Indonesia Versi IQAir Hari Ini, Jakarta Ketiga
Kualitas Udara di Palembang Terburuk se-Indonesia Versi IQAir Hari Ini, Jakarta Ketiga

Data terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta 7 Juni 2024: Nomor Satu Terburuk di Dunia
Kualitas Udara Jakarta 7 Juni 2024: Nomor Satu Terburuk di Dunia

Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan pertama dengan angka 176 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Selasa Pagi
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Selasa Pagi

Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (25/6) pagi menduduki peringkat nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Kategori Tidak Sehat Pagi Ini, Simak Datanya
Kualitas Udara Jakarta Kategori Tidak Sehat Pagi Ini, Simak Datanya

Indeks kualitas udara di Jakarta berada berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia, Warga Diimbau Bermasker dan Hindari Aktivitas Luar Ruangan
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia, Warga Diimbau Bermasker dan Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.

Baca Selengkapnya
Ini Wilayah Jakarta yang Udaranya Paling Buruk Jumat Pagi
Ini Wilayah Jakarta yang Udaranya Paling Buruk Jumat Pagi

Kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Jumat pagi.

Baca Selengkapnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia

Baca Selengkapnya
FOTO: Udara DKI Jakarta Semakin Buruk, Warga Diimbau Pakai Masker saat Beraktivitas di Luar Ruangan
FOTO: Udara DKI Jakarta Semakin Buruk, Warga Diimbau Pakai Masker saat Beraktivitas di Luar Ruangan

Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Peringkat Kedua Terburuk di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Peringkat Kedua Terburuk di Dunia

Namun, jika melansir aplikasi JAKI, kualitas udara di Jakarta rata-rata dalam kondisi sedang hingga pukul 06.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Minggu Pagi Tidak Sehat, Terburuk Ketiga di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Minggu Pagi Tidak Sehat, Terburuk Ketiga di Dunia

Kualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.

Baca Selengkapnya
Udara Jakarta Lebih Buruk dari Delhi India di Minggu Pagi
Udara Jakarta Lebih Buruk dari Delhi India di Minggu Pagi

konsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi sebesar 131 di Lubang Buaya.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke Lima di Dunia Hari Ini, Warga Diminta Pakai Masker
Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke Lima di Dunia Hari Ini, Warga Diminta Pakai Masker

Jakarta rangking lima kota udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 160.

Baca Selengkapnya