Dokter China Sebut Gejala Covid Varian Delta Berbeda dan Lebih Berbahaya
Merdeka.com - Para dokter China menyampaikan gejala Covid-19 varian Delta atau varian yang pertama kali terdeteksi di India, berbeda dan lebih berbahaya daripada versi asli virus corona karena varian ini terus menyebar di seluruh dunia.
Para dokter China, menurut The New York Times, telah menemukan para pasien yang terinfeksi varian Delta menjadi lebih parah sakitnya dan kondisinya memburuk dalam waktu cepat.
Sebanyak 12 persen pasien mengalami sakit parah atau kritis dalam waktu tiga sampai empat hari setelah mengalami gejala pertama. Hal ini disampaikan direktur perawatan kritis Universitas Sun Yat-sen Guangzhou, Guan Xiangdong, dikutip dari laman The Hill, Selasa (15/6).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kenapa virus punya bentuk berbeda? Bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Menurut Xiangdong, sebelumnya hanya 2 sampai 3 persen pasien menjadi sakit parah atau kritis dalam periode waktu tersebut, tapi terkadang naik sampai 10 persen.
Empat perlima kasus bergejala dilaporkan mengalami demam, walaupun para dokter mengatakan belum jelas bagaimana angka ini dibandingkan dengan versi lain virus corona.
Informasi baru dari dokter di China ini muncul saat dunia sedang fokus pada berkembangnya varian Delta, yang telah menyebar ke sejumlah negara.
Direktur regional kantor WHO Eropa menyampaikan pada Kamis, varian Delta ini "siap untuk mengendalikan” Eropa ketika Inggris menghadapi wabah varian ini.Pada Kamis, Menteri Kesehatan Inggris menyampaikan varian Delta ini menyumbang 91 persen dari kasus baru di negara itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Selengkapnya