Dua Juta Siswa Malaysia Diliburkan karena 2000 Sekolah Ditutup Akibat Kabut Asap
Merdeka.com - Setidaknya ada 2.459 sekolah di Malaysia menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar akibat kondisi udara yang kian buruk. Tak ayal, hal ini berdampak pada hampir dua juta siswa.
The Star melaporkan, sejak Rabu (18/9) indeks polusi udara di sejumlah kota di Malaysia melebihi angka 200. Kondisi ini memaksa sekolah di tujuh negara bagian ditutup. Ketujuh negara bagian itu adalah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, Penang, Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak.
Penutupan sekolah ini membawa pengaruh bagi 1.732.842 siswa, menurut data Departemen Pendidikan dalam pernyataan resminya pada Rabu malam.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Di mana wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk? Laporan tersebut menyatakan Afrika masih menjadi benua yang paling kurang terwakili, dengan sepertiga dari populasi masih kekurangan akses ke data kualitas udara, serta kondisi iklim dan kabut asap lintas batas menjadi faktor utama di Asia Tenggara, di mana konsentrasi PM2.5 meningkat di hampir semua negara.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
Negara Bagian Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak hanya akan menutup sekolah di hari ini (19/9). Sedangkan wilayah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, dan Penang akan menutup seluruh sekolah hingga Jumat esok.
Dari sekian negara bagian yang menutup sekolahnya, dampak terbesar dirasa Selangor. Setidaknya ada 939 sekolah yang ditutup di Selangor, dengan 911.874 siswa.
Setelah Selangor, wilayah Penang juga memiliki daftar sekolah yang cukup banyak. Tercatat, ada 399 sekolah di sana.
Menyusul Sarawak dengan 373 sekolah dan 157.466 murid. Sementara di Kuala Lumpur ada 296 sekolah yang ditutup hingga Jumat esok. Meski memiliki jumlah sekolah yang lebih sedikit dibanding Sarawak, siswa yang terdaftar di Kuala Lumpur jauh lebih banyak, yakni 217.657.
Di Negri Sembilan, 28.073 siswa dari 53 sekolah terpaksa menunda kegiatan belajarnya akibat penutupan sekolah. Tidak jauh berbeda dengan Putrajaya yang memiliki 27,531 siswa di wilayahnya.
Sementara Perak dan Kedah memiliki dampak yang lebih sedikit. Masing-masing wilayah memiliki 88.028 dan 58.241 siswa.
Kebijakan untuk menutup sekolah ini bukan kali pertama dilakukan oleh Malaysia. Bulan September 2015 lalu, sekolah di lima negara bagian Malaysia juga diliburkan akibat kabut asap tebal. Serupa dengan kondisi tahun ini, indeks kualitas udara di sebagian wilayah Malaysia juga menyentuh angka 200.
Merujuk pada indeks API, tingkat asap 101-200 mencapai kategori tidak sehat, 201-300 menyentuh level tidak sehat, sedangkan jika melebihi 300 maka akan dikategorikan berbahaya.
Kualitas udara yang sehat idealnya berada di angka 0-50. Indeks kualitas udara 51-100 juga masih tergolong aman dengan kategori level sedang.
Buruknya kualitas udara juga dialami Sumatera dan Kalimantan, dengan level sedang hingga pekat. Perwakilan badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Reni pekan lalu mengimbau pemerintah untuk menutup sekolah, agar siswa tidak terpapar udara berbahaya.
"Solusinya, pemerintah diminta meliburkan sekolah. Kondisi udara berbahaya bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan meliburkan sekolah," kata Reni.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaDelapan SMP swasta di Kota Serang, tutup, akibat imbas sistem zonasi PPDB.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca Selengkapnya