Duterte ancam tangkap jaksa asing berani selidiki kasus narkoba Filipina
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan menangkap jaksa dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC) jika masih melakukan kegiatan di negaranya. Duterte menilai tidak ada hak bagi ICC melakukan penyelidikan di Filipina karena negara tersebut sudah bukan anggota ICC.
"Apa kewenangan dia sekarang? Kami bukan lagi anggota ICC, lalu mengapa dia masih ada di negara ini," kata Duterte di hadapan wartawan, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (13/4).
"Dia tidak bisa melakukan apa pun di sini tanpa dasar. Itu ilegal dan saya akan menangkapnya," tambahnya.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
Sebagaimana diketahui, Duterte telah lama dituding sebagai pemimpin yang melanggar hak asasi manusia dan tak kenal belas kasihan. Hal ini erat kaitannya dengan kampanye pemberantasan narkoba di negerinya.
Kampanye anti-narkoba yang dikerahkan Duterte telah memakan sekitar 12.000 korban jiwa. Para oknum yang dicurigai sebagai pengguna, penyebar, dan pengedar narkoba dihukum mati tanpa melewati proses peradilan. Hal ini kemudian memancing jaksa penuntut dari ICC, Fatou Bensouda, untuk melakukan penyelidikan di Filipina.
Pada Februari lalu, Bensouda mengumumkan akan memulai pemeriksaan awal di Filipina setelah menerima pengaduan dari seorang pengacara negara tersebut yang menuduh Duterte melakukan kejahatan kemanusiaan.
Meski demikian, Duterte membantah segala tuduhan yang ditujukan kepadanya. Menurut dia, narkoba adalah masalah terbesar di negaranya dan sebagai pemimpin dia berhak memakai cara tersendiri untuk memberi hukuman bagi mereka yang terlibat dengan narkoba.
Karena bosan dan kesal terus dituduh ICC telah mekakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melanggar hak asasi manusia, Duterte pun memutuskan menarik diri dari perjanjian ICC.
Bukan hanya Filipina yang keluar dari ICC. Negara lain seperti Burundi, Rusia, Afrika Selatan dan Gambia juga memutuskan mundur dari ICC.
ICC dibuat untuk menjadi 'pilihan pengadilan terakhir' bagi mereka yang ingin menyelidiki seorang diktator atau kasus-kasus yang tidak bisa diselesaikan di pengadilan dalam negeri. ICC menjadi badan kehakiman yang kontroversial karena fokusnya pada negara berkembang, khususnya Afrika.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSatgas Penanggulangan Narkoba berhasil menangkap 1.532 tersangka
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu 2 tahun saja yakni 2022-2023, pihaknya telah menyita sekitar 12 ton NPP, artinya per tahun berhasil menyita sebanyak 6 ton narkotika.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaDudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca Selengkapnya