Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook dan Twitter Hapus Jutaan Konten Berita Palsu Terkait Covid-19

Facebook dan Twitter Hapus Jutaan Konten Berita Palsu Terkait Covid-19 Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua raksasa media sosial, Facebook dan Twitter, telah menghapus jutaan konten berita palsu dari platform mereka dalam rangka membasmi misinformasi terkait Covid-19.

Dua perusahaan ini juga telah memperluas langkah-langkah untuk menyoroti informasi yang kredibel terkait penyakit tersebut dan mendorong vaksinasi.

Juru bicara Twitter menyampaikan kepada The Straits Times pada Kamis lalu, pihaknya menghapus lebih dari 22.400 tweet atau kicauan dan memberi peringatan kepada 11,7 juta akun di seluruh dunia yang berisi konten bermasalah, yang dilakukan sejak tahun lalu. Sebelumnya Twitter juga menyampaikan pihaknya telah menghapus 8.493 tweet dan memperingatkan 11,5 juta akun.

Dilansir The Straits Times pada Selasa (23/3), pemilik akun yang diberi peringatan harus melakukan verifikasi, seperti nomor telepon atau alamat surel, untuk mencegah penyalahgunaan.

Sementara itu, sejak Februari, Facebook telah menghapus 2 juta konten dari Facebook dan Instagram, setelah memperluas daftar klaim palsu yang akan dihapus selama pandemi.

Daftar Facebook, yang dikembangkan bersama otoritas kesehatan seperti WHO, awalnya menemukan informasi palsu terkait keberadaan dan keparahan Covid-19, cara penyakit ini menyebar, juga terkait rekomendasi meminum cairan pemutih untuk mengobati penyakit ini.

Saat ini klaim palsu yang banyak beredar di media sosial terkait vaksin, seperti vaksin tidak efektif mencegah virus corona, vaksin beracun, vaksin berbahaya dan bisa menyebabkan autisme, dan informasi palsu lainnya.

Twitter juga memperluas kebijakannya seputar berita palsu terkait vaksinasi.

“Tweet yang sangat merugikan, narasi palsu atau menyesatkan terkait vaksinasi Covid-19 akan dihapus,” kata juru bicara Twitter kepada The Straits Times.

Mulai bulan ini, Twitter telah menerapkan label peringatan ke tweet yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19.Twitter juga telah menerapkan sistem yang dapat membuat pengguna dilarang secara permanen karena melakukan pelanggaran berulang kali terhadap kebijakannya.

Facebook juga berencana menambahkan label pada unggahan yang membahas vaksin.

Pekan lalu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook, perusahaannya akan meluncurkan kampanye global untuk membantu membawa 50 juta orang "selangkah lebih dekat" untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Perusahaan tersebut meluncurkan alat yang akan memberi tahu pengguna kapan dan di mana mereka bisa divaksinasi, dan sertai memberikan tautan informasi di mana mereka bisa mendapatkan suntikan

Facebook akan bekerja dengan otoritas kesehatan dan pemerintah di seluruh dunia untuk membantu orang mendaftar vaksin dengan membuat penyesuaian pada chatbots di WhatsApp, yang dimiliki Facebook.

Zuckerberg mengatakan lebih dari 3 miliar pesan yang terkait dengan Covid-19 telah dikirim oleh pemerintah, nirlaba, dan organisasi internasional kepada warga negara melalui chatbots WhatsApp resmi, dan pembaruan ini juga akan membantu upaya vaksinasi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024

TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024

Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.

Baca Selengkapnya
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi

Komdigi juga merekomendasikan sejumlah grup yang mempromosikan judi online di berbagai platform pesan instan dan media sosial segera ditutup.

Baca Selengkapnya
14.238 Konten Judi Online Diblokir Komdigi Per Hari
14.238 Konten Judi Online Diblokir Komdigi Per Hari

Jumlah ini terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 5 November 2024 pukul 06.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Sering Dibanjiri Konten Hoaks Jelang Pilpres 2024, TikTok Gandeng Tim Cek Fakta Independen
Sering Dibanjiri Konten Hoaks Jelang Pilpres 2024, TikTok Gandeng Tim Cek Fakta Independen

Tim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme

Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.

Baca Selengkapnya
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS

Elon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.

Baca Selengkapnya