Filipina mendesak militan Maute menyerah
Merdeka.com - Pihak berwenang Filipina mendesak agar kelompok militan Maute yang saat ini terlibat bentrokan di Marawi agar menyerah agar tidak semakin banyak warga sipil menjadi korban. Pasalnya, lebih dari 100 orang dikonfirmasi tewas akibat pertempuran tersebut.
"Kami memberi mereka kesempatan untuk menyerah. Masih ada kesempatan untuk meletakkan senjata Anda," kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla, seperti dilansir dari laman Straits Times, Selasa (30/5).
"Jika Anda menyerah maka itu lebih baik karena tidak akan ada lagi orang terseret dalam pertempuran ini dan tidak akan ada lagi bangunan hancur," tambahnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang menjadi korban letusan Marapi? Data 75 orang pendaki itu merupakan data dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berdasarkan sistem booking online.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
Saat ini, sekitar 2.000 penduduk Marawi terjebak di wilayah yang dikuasai militan. Komite Palang Merah Internasional yang merawat para korban juga telah menyuarakan kekhawatiran tentang mereka akan ditangkap atau menjadi korban serangan bom atau baku tembak.
Presiden Rodrigo Duterte sendiri telah mengumumkan darurat militer di wilayah itu. Pengumuman itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas krisis yang terjadi di wilayah itu.
Kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) itu tidak hanya melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah, tetapi juga menyandera sejumlah warga sipil di antaranya pendeta dan 14 jemaat gereja.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PP Muhammadiyah mengajak umat Islam Indonesia menggelar salat ghaib untuk korban tewas akibat perang
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Serbia, Ana Brnabic.
Baca SelengkapnyaKekerasan terhadap para masyarakat sipil di Gaza harus segera dihentikan.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
Baca SelengkapnyaDin Syamsudin mengimbau hal itu menyusul massa aksi yang nampak memberikan perlakuan berbeda kepada para tokoh yang hadir.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca SelengkapnyaSangat parah kerusakan yang ditimbulkan invasi Israel terhadap Palestina.
Baca Selengkapnya