Game PUBG Tuai Kecaman di India
Merdeka.com - Permainan (game) PUBG Mobile menuai kecaman luas di India karena dianggap mempromosikan kekerasan hingga pembunuhan.
Belum lama ini menteri bidang teknologi dan informasi negara bagian Goa menyerukan untuk melakukan penyelidikan terhadap permainan tersebut dan berpotensi akan dibawa ke jalur hukum, seperti dilaporkan oleh The Straits Times pada Rabu 20 Februari 2019.
Sikap menteri Goa menindaklanjuti petisi yang diberikan oleh Ahad Nizam kepada Pengadilan Tinggi Kota Bombay. Anak laki-laki berusia 11 tahun tersebut ingin negara melarang PUBG Mobile karena mempromosikan "kekerasan, pembunuhan, agresi, penjarahan, kecanduan terhadap permainan, serta intimidasi dunia maya."
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Hak Anak Delhi juga menyatakan pada awal bulan ini bahwa permainan seperti PUBG Mobile bersifat negatif, dikutip dari The Straits Times pada Kamis (21/2).
Kesan negatif berangkat dari kasus kekerasan dan pembunuhan yang disinyalir berasal dari kecanduan PUBG Mobile.
Setidaknya terdapat dua kasus kekerasan dan pembunuhan di India sejak tahun lalu terkait hal ini. Pada Oktober 2018, anak berusia 19 tahun ditangkap di Delhi karena membunuh orangtua dan saudara perempuannya sendiri. Ia menikam para korban dengan alasan balas dendam karena telah dihina.
Dalam kasus tersebut, penyelidikan polisi mengatakan bahwa pelaku telah kecanduan bermain PUBG Mobile. Tersangka mengaku terbiasa menghabiskan 10 jam dalam sehari.
Selain itu, kematian anak berusia 18 tahun di Mumbay disinyalir juga disebabkan oleh permainan yang sama. Ia dilaporkan bunuh diri setelah kecewa tidak dibelikan ponsel baru untuk bermain game.
PUBG Mobile diluncurkan pada Maret 2018 oleh China Tencent Games. Dalam permainan tersebut para pemain diterjunkan ke sebuah pulau. Mereka diharuskan mencari senjata dan peralatan untuk membunuh orang lain, dengan menghindari bunuh diri. SimilarWeb, sebuah perusahaan analisis internet, menyatakan PUBG Mobile sebagai aplikasi terlaris di India yang diunduh melalui Google Play Store.
Reporter: Siti Khotimah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca Selengkapnyapolisi langsung lakukan penangkapan. Hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaPelaku pulang untuk mengambil pisau dan kembali ke tempat pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaSetelah kelimanya diperiksa, terungkap motif di balik duel dua remaja yakni karena sakit hati.
Baca SelengkapnyaMereka berkelahi karena saling tantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaTersangka yang diamankan berinisial FA (17) dan FAK (17) yang merupakan saudara kembar. Keduanya pelajar SMK di Kemayoran.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPria Ini Culik Lalu Bunuh Dua Anak Kembar Perempuannya yang Baru Lahir, Alasannya Bikin Miris
Baca Selengkapnya