Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Infeksi Covid-19 Varian Delta di Antara Orang yang Divaksinasi Kemungkinan Menular

Infeksi Covid-19 Varian Delta di Antara Orang yang Divaksinasi Kemungkinan Menular Ilustrasi virus corona. ©Reuters

Merdeka.com - Menurut penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS), di antara orang yang terinfeksi virus corona varian Delta, orang yang divaksinasi penuh dengan infeksi "terobosan" kemungkinan sama seperti orang yang tidak divaksinasi bisa menyebarkan virus ke orang lain. Semakin banyak jumlah virus corona di hidung dan tenggorokan, semakin besar kemungkinan pasien akan menulari orang lain.

Di satu wilayah Wisconsin, setelah varian Delta menjadi dominan, para peneliti menganalisis kandungan virus (viral load) pada sampel usap hidung dan tenggorokan yang diperoleh saat pasien pertama kali didiagnosis. Mereka menemukan kandungan virus serupa pada pasien yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, dengan tingkat yang seringkali cukup tinggi untuk memungkinkan pelepasan virus menular.

"Asumsi utama yang mendasari peraturan saat ini yang bertujuan memperlambat penularan Covid-19 adalah, mereka yang divaksinasi berisiko sangat rendah menyebarkan virus ke orang lain,” jelas salah satu penulis penelitian, Katarina Grande dari Lembaa Kesehatan Masyarakat Madison & Dane County di Madison, Wisconsin, dilansir Reuters, Selasa (3/8).

Orang lain juga bertanya?

Temuan itu menyarankan orang yang divaksinasi harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan Covid-19 ke orang lain.

Dalam penelitian terpisah dari Singapura, para peneliti menemukan, sementara kandungan virus varian Delta serupa pada pasien yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, kandungan virus menurun lebih cepat pada kelompok yang divaksinasi. Penelitian Wisconsin dan Singapura diunggah di situs medRxiv sebelum dikaji.

Covid varian Lambda resisten terhadap vaksin

Virus corona varian Lambda, yang pertama kali diidentifikasi di Peru dan sekarang menyebar di Amerika Selatan, sangat menular dan lebih resisten terhadap vaksin daripada versi asli virus yang muncul dari Wuhan, China, menurut temuan para peneliti Jepang.

Dalam percobaan laboratorium, mereka menemukan tiga mutasi pada ujung runcing protein Lambda, yang dikenal sebagai RSYLTPGD246-253N, 260 L452Q dan F490S, membantunya melawan netralisasi antibodi yang diinduksi vaksin.

Para peneliti menemukan, dua mutasi tambahan, T76I dan L452Q, membantu membuat Lambda sangat menular. Dalam sebuah makalah yang diunggah pada hari Rabu di bioRxiv sebelum ditinjau, para peneliti memperingatkan walaupun Lambda diberi label "Variant of Interest" oleh WHO daripada "Variant of Concern”, orang mungkin tidak menyadari itu adalah masalah serius dan ancaman berkelanjutan.

Meskipun belum jelas apakah varian ini lebih berbahaya daripada Delta yang sekarang mengancam populasi di banyak negara, peneliti senior Kei Sato dari Universitas Tokyo percaya Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi manusia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19

Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Banyak Miskonsepsi, Seseorang yang Pernah Alami DBD Masih Bisa Terjangkit Lagi
Banyak Miskonsepsi, Seseorang yang Pernah Alami DBD Masih Bisa Terjangkit Lagi

Salah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19

Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya