ISIS klaim kemarahan Raja Yordania memakan korban sipil
Merdeka.com - Kemarahan Raja Abdullah II kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mulai memakan korban dari kalangan sipil. Seorang tahanan ISIS yang merupakan relawan asal Amerika Serikat Kayla Mueller, di klaim tewas akibat serangan ke daerah kekuasaan ISIS oleh militer Yordania.
Dari laporan stasiun televisi CNN News, Sabtu (7/2), juru bicara pemerintah Yordania Mohammed al-Momani mengatakan negaranya saat ini sedang menyelidiki kebenaran kematian Kayla.
"Kami tidak percaya akan klaim ISIS karena tidak ada bukti yang bisa diperlihatkan mereka mengenai kematian tahanan akibat serangan Yordania," ujarnya.
-
Siapa yang mengaku sebagai Zionis? 'Anda tidak harus Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, dan Zionis adalah tentang apakah Israel merupakan tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi karena sejarah penganiayaan mereka,' jelas Biden, dikutip dari The Cradle, Rabu (17/7).
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Mengapa Rahmah El Yunusiyah menentang sekolah liar? Selama berkiprah menolak pergerakan kolonial, ia berhasil mendirikan perserikatan guru Poetri Islam di Bukittinggi, menjadi ketua panitia penolakan Kawin Bercatat dan ketua Penolakan Organisasi Sekolah Liar.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
"Apalagi kita tahu kalau ISIS ini merupakan teroris pembohong, ini buatan mereka untuk memanipulasi fakta dan opini publik," lanjutnya ketus.
Kayla Mueller berasal dari Arizona, Amerika Serikat. Dia lulus dari Universitas Arizona Utara dan menghabiskan bertahun-tahun sebagai relawan dan bekerja di sebuah klinik HIV/AIDS. Dia sudah berkelana kemana-mana, termasuk India dan Israel.
Pada akhir 2012, dia pergi ke Suriah bersama beberapa relawan Denmark dengan misi untuk membantu sesama.
Dia menjadi tawanan ISIS sejak Agustus 2013 usai meninggalkan rumah sakit di Aleppo, Suriah. Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Mueller, ISIS juga pernah meminta tebusan hingga miliaran rupiah dengan batas waktu 13 Agustus 2014.
"Jika tidak membayar sampai batas waktu yang ditentukan, dia (Kayla) diancam akan dibunuh," kata sumber tersebut. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Raja Yordania yang disebut sebagai pengkhianat usai tembaki drone Iran yang serang israel.
Baca SelengkapnyaBerbagai propaganda Israel yang digunakan untuk menjustifikasi agresinya di Jalur Gaza, Palestina, telah terbantahkan.
Baca SelengkapnyaNetanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIran menembakkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam.
Baca SelengkapnyaAnggota pasukan penjajah Israel (IDF) memberikan informasi palsu kepada seorang jurnalis soal pejuang Hamas membunuh anak-anak dan bayi Israel.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat menuai kecaman.
Baca SelengkapnyaGarda Revolusi Iran menyampaikan Haniyeh dibunuh dengan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat 7 kilogram.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar terjadi ledakan diklaim akibat bom yang dijatuhkan Israel.
Baca Selengkapnya