Kabut Asap, Malaysia Berencana Pakai Drone untuk Bikin Hujan Buatan
Merdeka.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, pemerintahannya mungkin akan mempertimbangkan penggunaan pesawat tanpa awak (drone) dalam proses menghasilkan hujan buatan. Rencananya, drone akan digunakan sebagai pengganti pesawat dalam proses penyemaian awan.
"Kami dapat menggunakan beberapa drone pada waktu yang sama dan menyebarnya ke area tertentu, seperti Putrajaya yang terkena dampak kabut asap," kata Mahathir, seperti dikutip laman Straits Times, Jumat (20/9).
Ketika ditanya soal upaya Malaysia untuk mengatasi masalah kabut asap yang kian parah Mahathir menjawab, "Kami akan berdoa meminta hujan."
-
Bagaimana drone canggih itu bekerja? 'Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar,' ungkapnya.
-
Apa itu hujan buatan? Hujan buatan adalah upaya percepatan proses fisika yang dilakukan untuk membentuk awan yang bisa menghasilkan hujan.
-
Dimana drone diterbangkan? 'Area ini dikenal karena menyimpan sejumlah kelompok seni prasejarah,' kata ketua penulis penelitian dan arkeolog Universitas Alicante, Francisco Javier Molina Hernandez. 'Hasilnya adalah penemuan satu situs baru dengan lukisan gua prasejarah dengan berbagai gaya berbeda, yang kami yakini akan sangat relevan untuk investigasi.'
-
Bagaimana proses hujan buatan dilakukan? Secara umum, proses hujan buatan dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai dari penaburan bahan-bahan kimia tertentu, tahap membangun, hingga penyemaian.
-
Kenapa hujan buatan dilakukan? Hujan buatan dikatakan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi di masyarakat, bukan hanya polusi udara.
-
Bagaimana drone petasan digunakan? Ketika drone yang membawa petasan itu ditembakan, beberapa pria lari kocar-kacir menghindar. Meski menjauhkan diri, drone tersebut tetap menembakan ke arah pria yang sedang berusaha ‘menyelamatkan diri’.
Mahathir menambahkan, pemerintahannya akan terus mengupayakan proses penyemaian awan dan menyarankan masyarakat untuk tetap menggunakan masker ketika bepergian.
Sebagian besar wilayah Malaysia diselimuti asap dengan level sedang hingga pekat, sejak kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan semakin meluas. Pemerintah Malaysia sempat menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi kebakaran hutan, tetapi ditolak.
"Kami menawarkan bantuan (ke Indonesia) setiap saat. Kami memiliki pesawat yang dilengkapi perlengkapan water-boming," jelasnya.
Mahathir mengatakan dirinya tidak pernah bertanya langsung alasan pemerintah Joko Widodo menolak bantuan tersebut. "Mengapa Anda tidak bertanya kepada Jokowi?" tanyanya pada awak media.
Kabut Asap Menghambat Kegiatan Belajar
Paparan kabut asap yang terus menerus dihirup warga membawa dampak buruk bagi kesehatan. Dikatakan, warga umumnya mengalami gejala media seperti sakit tenggorokan, batuk, mata merah dan berair, bersin, gatal, hingga gangguan pernapasan.
Atas pertimbangan kesehatan, lebih dari 2000 sekolah di tujuh negara bagian Malaysia ditutup mulai Kamis (19/9) kemarin. Ketujuh negara bagian itu adalah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, Penang, Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak.
Keputusan yang dibuat pemerintah ini membawa dampak bagi 1,7 juta siswa. Sekolah di tujuh negara bagian itu ditutup karena indeks polusi udara menunjukkan angka 200 ke atas. Indeks tersebut digolongkan dalam kategori tidak sehat.
Hari ini, sekolah di Perak dan Negri Sembilan sudah diperbolehkan melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kementerian Pendidikan mengatakan, keputusan ini diambil setelah melihat indeks polusi udara yang sudah lebih rendah dari 200.
Surat edaran Kementerian Pendidikan tertanggal 15 Januari 2019 menyatakan, sekolah harus menghentikan semua kegiatan di luar ruangan ketika tingkat API (Air Pollution Index) mencapai 100 ke atas.
Departemen Pendidikan Tinggi telah menyarankan semua lembaga perguruan tinggi di Malaysia memperhatikan API. Ketika indeks di wilayahnya menyentuh angka 200 atau lebih, maka kegiatan perkuliahan harus ditunda.
Karyawan Dianjurkan Bekerja di Rumah
Departemen Sumber Daya Manusia Malaysia mengimbau pengusaha untuk menerapkan kebijakan kerja yang fleksibel selama bencana kabut asap terjadi, termasuk memperbolehkan karyawannya bekerja dari rumah. Anjuran ini berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan, seperti yang diangkat pada pertemuan kabinet, Rabu (18/9) lalu.
"Penting bagi pengusaha untuk melakukan penilaian risiko, mengambil langkah-langkah yang tepat dan untuk menentukan perlunya bekerja (di rumah) untuk meminimalisir risiko (kesehatan)," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (19/9).
Dijelaskan bahwa undang-undang perburuhan di Malaysia tidak melarang pengusaha untuk menentukan tempat kerja lain, di luar kontrak yang disepakati. "Bergantung pada keadaan seperti kabut atau banjir, pekerja dapat bekerja dari rumah sebagai tindakan sementara sampai kondisinya pulih," katanya.
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1994, Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menghentikan pekerjaan dalam kondisi berbahaya, termasuk bencana kabut asap. Setiap perusahaan harus melakukan tes pernapasan karyawan, memastikan penggunaan masker N95, dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Setiap pihak yang tetap mempekerjakan karyawannya di saat situasi berbahaya, akan didenda hingga RM50.000 atau Rp168 juta. Pengusaha juga diimbau memperhatikan gejala kesehatan yang dialami oleh karyawannya, selama kabut asap.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:Atasi Kabut Asap, Malaysia Bikin Hujan BuatanDua Juta Siswa Malaysia Diliburkan karena 2000 Sekolah Ditutup Akibat Kabut AsapData AirVisual, Jakarta Posisi Ketujuh Udara Terburuk di Dunia Pagi IniSemua Sekolah di Penang Malaysia Diliburkan karena Kabut AsapMalaysia Didesak Tuntut Pemerintah Indonesia Sebesar RM 1 karena Kabut AsapBisakah Malaysia Tuntut Indonesia ke Mahkamah Internasional karena Kabut Asap? (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dijelaskan pula bahwa alutsista yang harus dikerahkan itu berupa pesawat milik TNI AU yang telah dimodifikasi dengan alat pengatur cuaca.
Baca SelengkapnyaMenurut Isnawa, berdasarkan hasil rapat menunjukkan musim kemarau cukup berpengaruh pada meningkatnya polutan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca itu meniru China, Korea Selatan, Thailand, dan India.
Baca SelengkapnyaHujan buatan memiliki beberapa manfaat untuk mengatasi masalah.
Baca SelengkapnyaBenarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaModifikasi cuaca dilakukan guna menangani dampak polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaModifikasi cuaca dilakukan dengan menyemprotkan embun air oleh dua pesawat Cesna.
Baca SelengkapnyaAgus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca Selengkapnya"Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks" kata Dirjen IKP Kemenkominfo.
Baca Selengkapnya