Kasus Covid-19 Harian di Korsel Capai Rekor Lebih dari 5.000

Merdeka.com - Korea Selatan melaporkan kasus baru Covid harian yang mencapai rekor tertinggi 5.123, ketika negara itu tengah berjuang menghadapi lonjakan pasien Covid dengan gejala parah dan munculnya varian Omicron. Demikian disampaikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KDCA) pada Rabu (1/12).

Pemerintah pada Senin menangguhkan rencana memperlonggar pembatasan Covid-19 karena tekanan sistem kesehatan karena meningkatnya rawat inap dan kematian termasuk ancaman varian baru Covid.

Dilansir Channel News Asia, rumah sakit di Korea Selatan merawat 723 pasien Covid-19 parah yang merupakan rekor tertinggi, yang memerlukan perawatan ICU. Kasus-kasus parah meningkat signifikan jika dibandingkan awal November di mana kasus kurang dari 400.

Lebih dari 84 persen pasien Covid-19 parah berusia 60 tahun ke atas. Para ahli merujuk pada penurunan tingkat antibodi yang diberikan vaksin dan mendesak para lansia segera mendapat suntikan penguat (booster).

Pemerintah akan memobilisasi struktur pemerintahan untuk mengamankan tempat tidur rumah sakit, setidaknya menambah 1.300 pada pertengahan Desember, seperti disampaikan Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan, Jeon Hae-cheol dalam rapat tanggap darurat Covid.

Dia juga menyerukan tindakan pencegahan virus yang lebih ketat untuk melawan Omicron, setelah muncul kasus yang dicurigai dari seseorang yang memasuki negara tersebut dari Nigeria.

Korea Selatan sejauh ini belum melaporkan kasus Omicron yang terkonfirmasi.

Berdasarkan data KDCA, total kasus Covid di Korea Selatan mencapai 452.350, dengan 3.658 kematian. Walaupun ada lonjakan angka rawat inap, angka kematian relatif rendah yaitu 0,81 persen.

Korea Selatan telah memvaksinasi lengkap hampir 80 persen dari 52 juta penduduknya, sementara suntikan booster untuk orang dewasa berusia 18 sampai 49 tahun baru dimulai pada Sabtu ini.