Kata novelis ini 2022 nanti Prancis bakal dipimpin sosok muslim
Merdeka.com - Pemimpin Partai Muslim Prancis memenangkan pemilihan umum presiden, kaum perempuan meninggalkan gaya berpakaian ala Barat dan tidak bekerja, guru-guru non muslim dipaksa berhenti mengajar dan poligami dibolehkan--itulah wajah Prancis pada 2022 menurut sebuah buku.
Novel berjudul Submission karangan Michel Houellebecq menimbulkan kontroversi sebelum diluncurkan.
Surat kabar the Independent melaporkan, Selasa (6/1), dengan munculnya novel itu kritikus menuding Houellebecq tengah menyebarkan ketakutan akan Islam atau Islamophbia di Prancis.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang bisa menjadi korban fitnah? Fitnah adalah salah satu ujian berat yang bisa menimpa siapa saja.
-
Mengapa guru ngaji itu takut di Arab Saudi? 'Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya,' ungkap pria itu.
-
Siapa yang sering merasa terancam dengan kehadiran orang lain? Bagi mereka, kehadiran individu yang lebih pintar atau lebih sukses dianggap sebagai ancaman terhadap posisi yang mereka miliki.
-
Apa yang membuat orang takut berlebihan? Rasa takut adalah respons alami manusia terhadap situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam. Namun, ketika takut menjadi berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi masalah serius yang membutuhkan penanganan.
Laurent Joffrin, redaktur koran nasional Liberation mengatakan Submission akan menjadi sejarah karena menawarkan ide aliran politik sayap kanan dalam kesusasteraan Prancis.
Novel ini akan dirilis besok di Prancis, tiga bulan sebelum pemilihan umum presiden. Isu terkait imigran kini tengah mengemuka di publik Negeri Anggur itu.
Namun Houellebecq membantah novel bikinannya sebagai bentuk provokasi. Dia menyebut novelnya lebih realistis bagi masa depan Prancis.
"Saya mempercepat sejarah, tapi saya tidak bilang buku ini provokasi jika yang dimaksud adalah membuat orang takut," kata dia dalam wawancara dengan Paris Review.
"Buku ini memang punya sisi yang menakutkan. Saya memakai taktik ketakutan. Tapi tak jelas juga apa yang kita takutkan, pribumi atau muslim. Saya biarkan hal itu jadi misteri."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaKoalisi sayap kiri Front Populer Baru (NFP) Prancis berhasil jadi pemenang di Pemilu Prancis.
Baca SelengkapnyaDiaba Konate, atlet basket asal Prancis pun mengungkap isi hati.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaUsai Viral, Pria Mengaku Sebagai Nabi di Tebing Tinggi Ditangkap Polisi
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penodaan agama.
Baca SelengkapnyaSwedia memberikan izin kepada Salwan Momika untuk menistakan Alquran dengan alasan aksi tersebut dilindungi oleh undang-undang kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaIslamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung calon pemimpin pernah memperalat agama demi kepentingan politik.
Baca Selengkapnya