Kecil Kemungkinan Iran-AS Akan Berperang, Ini Alasannya
Merdeka.com - Hubungan Iran dan Amerika Serikat kini disebut-sebut dalam kondisi di ambang perang setelah Presiden Donald Trump Mei tahun lalu memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat pada 2015.
Pekan lalu Iran menembak jatuh pesawat nirawak AS, RQ-4A Global hawk, yang dikatakan melanggar wilayah udara Iran di Teluk Oman.
AS mengatakan pesawat drone mereka sedang terbang di wilayah udara internasional ketika melintasi Selat Hormuz, rute penting kapal dagang.
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa yang terjadi pada helikopter Presiden Iran? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Dimana lokasi jatuhnya pesawat di Area 51? Dalam video tersebut, Mark Vins mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat menuju ke Area 51 yang sebenarnya berakhir di Gunung Charleston.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Mengapa Iran menyelidiki bandara? Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
Dikutip dari laman Anadolu, kamis (27/6), insiden itu membuat AS menyiapkan rencana serangan balasan namun Presiden Trump kemudian membatalkan serangan itu di detik-detik terakhir.
Rangkaian peristiwa itu memicu perdebatan soal apakah AS dan Iran bisa benar-benar terlibat perang sebenarnya.
Profesir Sayed Muhammad Marandi, pengamat politik Iran yang juga terlibat dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran pada 2015 mengatakan kecil kemungkinannya AS dan Iran akan berperang.
"Apa yang membuat AS tidak mengubah kebijakannya dari perang ekonomi ke konflik militer tebuka adalah fakta bahwa rudal buatan Iran kini bisa menghancurkan persenjataan AS yang paling canggih," kata dia kepada kantor berita Turki, Anadolu.
Dia meyakini perang AS dengan Iran bisa membuat bencana ekonomi global karena jika perang terjadi maka sumber gas dan minyak di Teluk Persia akan terancam dan Selat Hormuz akan ditutup.
©ISNA/AFPSadrodin Moosvi, direktur harian Iran Daily, menilai ditembak jatuhnya drone AS itu menunjukkan kemampuan militer Iran yang mumpuni.
"Itu menunjukkan ada banyak target AS di kawasan yang dalam kondisi rawan dan berada dalam jangkauan Iran," kata dia.
Banyak kalangan berpendapat Washington tidak akan mampu melancarkan perang di kawasan Asia Barat.
Bulan lalu militer AS mengumumkan mereka mengerahkan kapal induk Abraham Lincoln untuk mengantisipasi kemungkinan perang dengan Iran di Teluk Persia.
"Setelah beberapa pekan pamer kekuatan, kapal itu ditarik mundur karena Iran tidak mengubah posisinya terhadap AS," kata Syed Sajjad, pengamat Timur Tengah.
Marwa Usman, jurnalis dan pengamat politik Timur Tengah mengatakan pilihan untuk berperang tidak mendapat dukungan mayoritas dari rakyat Amerika dan Iran bisa berbalik membalas dengan keras.
"Pesan dari Teheran kepada Gedung Putih jelas: Iran akan tunduk kepada ancaman dan tekanan dan siap menghadapi perang total," ujar Usman.
Pengamat politik Ali Ahmadi mengatakan meski Iran dan AS paham perang bukan menjadi kepentingan mereka namun ketegangan yang terjadi bisa menimbulkan kesalahan perhitungan yang memicu konflik.
"Ketegangan ini disebabkan Washington meninggalkan kesepakatan nuklir Iran, menyebut Garda Revolusi sebagai organisasi teroris dan bersikap keras terhadap Iran," kata Ahmadi.
"Hanya Washington yang bisa mengendurkan ketegangan ini."
Bulan lalu pejabat AS menyalahkan Iran atas insiden penyerangan kapal tanker minyak di Teluk Oman namun Teheran membantah tuduhan itu dan Presiden Hasan Rouhani menuturkan Teheran tidak ingin berperang. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel menyerang pangkalan militer udara milik Iran di Isfahan
Baca SelengkapnyaIsrael dilaporkan meluncurkan rudal ke Iran pada Jumat dini hari sebagai balasan atas serangan akhir pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaRudal-rudal Israel yang menyasar Teheran berhasil dicegat oleh system pertahanan Udara Iran.
Baca SelengkapnyaRentetan serangan rudal dan drone yang dilancarkan Iran ke Israel menimbulkan kerusakan ringan dan menyebabkan seorang gadis 7 tahun terluka.
Baca SelengkapnyaIsrael menyerang pangkalan udara militer utama milik Iran
Baca SelengkapnyaIran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaPihak Iran menegaskan, ledakan yang terjadi bukan karena serangan Israel
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
Baca SelengkapnyaKantor berita Fars melaporkan bahwa Israel menyerang sejumlah pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya Teheran.
Baca SelengkapnyaIsrael dilaporkan menyerang Iran pada Jumat dini hari, sebagai serangan balasan akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Israel bulan lalu, menembakkan ratusan rudal dan drone.
Baca Selengkapnya