Kekerasan Militer Myanmar Bakal Makin Ganas Saat Hadapi Kelompok Pertahanan Sipil
Merdeka.com - Kekerasan di Myanmar meningkat ketika pasukan “pertahanan diri” anti junta terjun langsung menghadapi militer, seperti diungkapkan dalam sebuah laporan pada Senin, memperingatkan ancaman korban jiwa jika rezim menggunakan kekuatan penuh untuk menghadapi pasukan pertahanan sipil ini.
Myanmar telah berada di dalam kekacauan sejak kudeta Februari yang menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Sampai saat ini, lebih dari 880 orang tewas karena kekerasan militer, menurut kelompok pemantau.
Di beberapa kawasan, penduduk lokal, kerap menggunakan senjata berburu atau senjata rakitan, membentuk pasukan pertahanan untuk melawan balik militer.
-
Siapa pemimpin perang gerilya saat Agresi Militer? Dari tokoh militer, Jateng punya seorang Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman. Berawal dari komandan PETA, selama masa revolusi ia memimpin berbagai pertempuran. Salah satunya adalah memimpin Perang Gerilya saat peristiwa Agresi Militer.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Menanggapi hal itu, militer menggunakan helikopter dan artileri, termasuk membasmi kelompok sipil ini di negara bagian Chin dan sepanjang perbatasan timur dengan Thailand.
“Menghadapi pemberontakan bersenjata, Tatmadaw (militer Myanmar) dapat diperkirakan akan melepaskan kekuatan militernya terhadap warga sipil,” kata International Crisis Group (ICG) pada Senin (28/6), dilansir AFP.
"Korban jiwa akan sangat besar - terutama bagi perempuan, anak-anak dan orang tua, yang menghadapi kesulitan terbesar dari kekerasan dan pengungsian.”
Bentrokan terjadi di sejumlah wilayah yang belum pernah terjadi konflik selama puluhan tahun sebelumnya, memaksa badan-badan kemanusiaan berlomba-lomba menyalukaran operasi bantuan baru dan rantai pasokan kebutuhan pokok.
Pekan lalu, PBB memperkirakan 230.000 orang mengungsi karena pertempuran dan situasi yang tidak aman ini.
Kelompok pertahanan diri ini semakin memperburuk konflik di negara Asia Tenggara itu, di mana lebih dari 20 kelompok pemberontak etnis telah terlibat dalam berbagai konflik dengan negara sebelum kudeta.
Menurut ICG, letika ekonomi runtuh, milisi baru mungkin "mencari sumber pendapatan di luar sumbangan komunitas ad hoc yang sejauh ini menopang mereka”.
Bentrokan yang melibatkan milisi sipil dan militer sebagian besar terbatas di daerah pedesaan. Pekan lalu, sedikitnya enam orang tewas dalam baku tembak antara pasukan keamanan dan kelompok pertahanan sipil di Mandalay.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak 45 orang prajurit Yonarmed 2/Kilap Sumagan masih terus menjalani pemeriksaan secara maraton.
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca Selengkapnya