Ketua MA Belanda beri program pelatihan hukum di Indonesia
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Agung Belanda Maarten Feeteris berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, Feeteris mengatakan akan berbagi pengalaman, gagasan dan harapan.
"Ini merupakan kali ketiga kunjungan kita ke Indonesia. Namun ini yang pertama kalinya sebagai Ketua Mahkamah Agung," kata Feeteris saat ditemui di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta, Selasa(24/5).
Pertukaran pengalaman, gagasan dan harapan ini akan dilakukan bersama dengan hakim-hakim di Indonesia. Menurut dia, peranan hakim MA di negara demokratis sangat penting.
-
Bagaimana Darmawan membagikan edukasi hukum? Di samping dirinya yang tak henti-hentinya mengenyam pendidikan, namun ia tak menyimpan ilmu-ilmunya untuk diri sendiri. Darmawan terkenal kerap membagikan edukasi hukum kepada masyarkat.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Apa yang dimaksud dengan berbagi? 'Kita tak akan pernah merasa hidup menjadi manusia jika tak pernah merasakan berbagi. Bagikan segala yang kau punya.'
-
Siapa yang dikenal sebagai 'Jago Bahasa Indonesia di Volksraad'? Momen puncaknya ketika Jahja sedang berpidato dengan berapi-api menggunakan Bahasa Indonesia. Hal memicu pihak Belanda geram dan dirinya pun mendapat gelar 'Jago Bahasa Indonesia di Volksraad' dalam koran-koran Pribumi.
-
Bagaimana Nabilah Ayu belajar hukum? Saat ini, dia telah menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar sarjana hukum dalam waktu 3,5 tahun.
-
Bagaimana Duta berbicara bahasa Jawa dan Indonesia? Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
Feeteris mengatakan karakteristik dua negara sama, karena sama-sama negara demokrasi.
"Karakteristik dua negara merupakan bentuk demokrasi berdasarkan supremasi hukum," ucap dia.
"Keputusan tak boleh diambil dengan kepentingan pribadi," lanjut dia.
Pria yang menyukai Bali ini sekalian memperkenalkan Judicial Sector Support Programme (JSSP) dengan Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas yudisial dan pelatihan hukum.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MA Goes To Campus hadir untuk ajak mahasiswa lebih tertarik dengan dunia hukum.
Baca SelengkapnyaKecintaannya dalam mengkaji hukum adat hingga hukum tata negara di Hindia Belanda membuat dirinya dijuluki sebagai "Bapak Hukum Adat".
Baca SelengkapnyaDiharapkan dengan adanya acara ini, banyak mahasiswa yang tertarik menjadi hakim, khususnya hakim yang adil, jujur dan berintegritas
Baca SelengkapnyaMenkumham), Yasonna H. Laoly mengadakan working lunch dengan Jochum Wilderman, Direktur International Department Reclassering Nederland.
Baca SelengkapnyaTonton Malang Goes To Campus pada Minggu 22 Oktober 2023 dari jam 14:00 WIB - selesai di Vidio.com.
Baca SelengkapnyaAPHMET akan menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi dalam industri migas dan energi terbarukan.
Baca SelengkapnyaSolidaritas Hakim Indonesia (SHI) juga menemui pimpinan MA untuk menuntut peningkatan kesejahteraan hakim, seperti kenaikan tunjangan dan fasilitas.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan, keputusan ini merupakan hasil dari arahan yang diperoleh sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHal ini agar bisa memperjuangkan hukum yang berkeadilan di dalam rangka supremasi hukum.
Baca SelengkapnyaOptimalisasi Peran Kejaksaan dalam Pembangunan Ekonomi Nasional serta membangun kesadaran hukum kepada jajaran Pemerintah Desa/Negeri di Provinsi Maluku.
Baca SelengkapnyaAnies menyampaikan, para ahli hukum yang tergabung dalam THN AMIN berasal dari berbagai wilayah se-Indonesia.
Baca Selengkapnya