Kilang Minyak Saudi Terbakar, Amerika Siap Lakukan Serangan Balasan
Merdeka.com - Amerika siap melakukan balasan atas penyerangan kilang minyak Saudi. Penegasan itu disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Penyataan itu diungkapkan Trump setelah sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuding Iran di balik kebakaran kilang minyak terbesar di dunia itu.
"Kilang minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya," ujar Trump melalui akun Twitternya Senin (16/9).
Lebih lanjut Trump mengatakan, saat ini AS hanya tinggal menunggu instruksi Kerajaan Saudi untuk melakukan serangan balik.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Dua fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco terbakar setelah mendapat serangan drone pada Sabtu (14/9). Houthi, kelompok bersenjata yang menguasai Yaman mengaku, serangan tersebut dilakukan pihak mereka.
Namun AS berpendapat, serangan itu bukan dilakukan Yaman, melainkan Iran. Hal tersebut disampaikan seorang pejabat senior AS kepada awak media.
Dugaan Iran sebagai dalang penyerangan kilang minyak Saudi juga disampaikan Mike Pompeo. Menurut Mike, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan kilangan minyak dilakukan Yaman.
Tuduhan AS itu segera dibantah Iran. Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi Iran mengatakan, kecaman AS yang meminta pertanggungjawaban Iran adalah tindakan yang sia-sia.
Selama lebih dari empat tahun, Saudi telah terlibat konflik dengan Houthi. Secara lebih luas, perang tersebut dipandang sebagai peperangan tidak langsung antara Saudi dan Iran.
"Di tengah semua seruan untuk de-eskalasi, Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia," kata Pompeo, seperti yang dikutip oleh Reuters.
Terbakarnya dua fasilitas kilang minyak Saudi itu menghilangkan 5% produksi minyak mentah dunia. Perusahaan minyak Saudi Aramco mengatakan, serangan Sabtu kemarin telah memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari. Pada perdagangan awal hari ini, harga minyak mentah pun melonjak hingga lebih dari 19%.
Demi menstabilkan pasokan minyak dunia, Trump mengizinkan penggunaan cadangan minyak AS sebagai penggantinya. "Pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis telah disahkan, jika perlu, dalam jumlah yang harus ditentukan cukup untuk menjaga pasar tetap terpasok dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, telah terjadi pula serangan terhadap tambang minyak Shaybah. Atas kejadian itu, pemerintah Riyadh menuduh Iran sebagai dalangnya. Namun, tuduhan tersebut dibantah.
Riyadh juga mengatakan, Iran telah mempersenjatai Houthi untuk melakukan serangan. Akan tetapi, sekali lagi Iran menyangkal dugaan tersebut.
Penguasa de facto Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kepada Trump bahwa Riyadh siap menghadapi "agresi teroris". Sebelumnya, Saudi juga pernah membalas Houthi dengan melakukan serangan udara di markas militer kelompok tersebut di Yaman.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaHouthi menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaBela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaSerangan udara menghantam kilang minyak dan infrastruktur listrik, sehingga memicu kebakaran besar.
Baca SelengkapnyaJika yang lain hanya beretorika, para presiden dan raja ini berani perang dan menekan Israel lewat caranya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMeski Bersahabat dengan Elon Musk, Tapi Donald Trump Konsisten Tentang Mobil Listrik
Baca Selengkapnya