Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pengungsi Rohingya jalan kaki 175 kilometer dan hanya makan daun

Kisah pengungsi Rohingya jalan kaki 175 kilometer dan hanya makan daun zaid alam dan keluarganya. ©Arab News

Merdeka.com - Hampir semua pengungsi muslim Rohingya di kamp penampungan Kutupalang, Bangladesh, menderita sakit. Laporan reporter Arab News menyebutkan, selama perjalanan mengungsi dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar, mereka harus melewati medan yang tidak mudah dan kondisi alam tidak bersahabat. Anak-anak di pengungsian juga menderita kurang gizi.

Zaid Alam, 45 tahun, tadinya seorang petani kaya di Desa Kumarkhali, Rakhine. Dia tiba di Kutupalang kemarin pagi tanpa membawa apa-apa.

Alam mengatakan selama melintasi perbatasan menuju Bangladesh dia dan 13 anggota keluarganya harus bersembunyi di gua untuk menghindari kejaran tentara Myanmar. Dikutip dari laman Arab News, Selasa (5/9), mereka berjalan kaki siang malam tanpa makanan dan minuman memadai. Selama sepuluh hari mereka berjalan kaki sejauh 175 kilometer dan hanya memakan daun-daunan.

Sayid Nur, 22 tahun, yang sebelumnya tinggal di Desa Shahab Bazar, Rakhine, juga menceritakan kisah serupa. Petani miskin itu tiba di Kutupalang dengan luka tembak di tangan kirinya. Dia mengungsi bersama empat anggota keluarganya. Empat temannya di desa tewas dibunuh tentara Myanmar.

"Saya beruntung. Atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa saya bisa menyelamatkan diri," ujar Nur yang berjalan kaki selama enam hari untuk tiba di Kutupalang. Dia sampai di pengungsian lima hari lalu. Selama di perjalanan Nur juga harus bersembunyi di gua untuk menghindari tentara Myanmar.

Selama enam hari di perjalanan keluarganya hanya berbekal 2 kilogram beras. Nur tiba di Kutupalang bersama keluarganya juga dengan tangan kosong. Ketika ditanya apa yang selanjutnya akan dia lakukan, Nur hanya menjawab, "Saya tidak tahu. Hanya Allah yang bisa menolong kami."

Sejak peristiwa penyerangan pos polisi akhir bulan lalu, militer Myanmar dan warga sipil bersenjata memburu warga Rohingya dan membakar desa-desa mereka.

Kelompok pembela hak asasi Human Right Watch menyerukan pemerintah Myanmar untuk mengizinkan pemantau independen menyelidiki peristiwa kekerasan di Negara Bagian Rakhine yang menimpa warga muslim Rohingya.

HRW juga merilis sejumlah foto memperlihatkan sejumlah desa di Rakhine musnah dibakar.

"Foto satelit terbaru ini memperlihatkan musnahnya sebuah desa muslim dan ini menandakan parahnya kerusakan di Rakhine, bahkan bisa jadi lebih buruk dari yang dibayangkan," kata Direktur HRW untuk Asia Phil Roberteson dalam pernyataannya, seperti dilansir laman CNN, Senin (4/9).

Pada 27 Agustus lalu militer Myanmar dan warga lokal bersenjata diduga menggelar operasi besar-besaran pembantaian terhadap muslim Rohingya.

"Pembantaian itu berlangsung kira-kira selama lima jam--dari pukul 14.00 hingga 19.00," kata laporan Fortify Rights. (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya

Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.

Baca Selengkapnya
Nelangsa Pengungsi Kamp Gaza, Tak Mampu Beli Makan dan Mandi Hanya Dua Kali Sebulan
Nelangsa Pengungsi Kamp Gaza, Tak Mampu Beli Makan dan Mandi Hanya Dua Kali Sebulan

Ketiadaan bahan makanan, hingga sumber air membuat para pengungsi merasakan derita tak tertahankan.

Baca Selengkapnya
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan

170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Pidie

Pengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Setahun Genosida Israel, Begini Kondisi Menyedihkan Pengungsi Palestina di Khan Yunis
FOTO: Setahun Genosida Israel, Begini Kondisi Menyedihkan Pengungsi Palestina di Khan Yunis

Genosida terbaru yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza kini genap setahun. Setidaknya 41.788 orang di Jalur Gaza tewas dalam agresi militer tersebut.

Baca Selengkapnya
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan

Saat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.

Baca Selengkapnya
Kembali Terusir, Potret Pengungsi Rohingya Terlantar di Arena Skateboard Taman Sulthanah Safiatuddin Aceh
Kembali Terusir, Potret Pengungsi Rohingya Terlantar di Arena Skateboard Taman Sulthanah Safiatuddin Aceh

Ratusan Pengungsi Rohingya yang awalnya bakal ditampung sementara di Bumi Perkemahan Pramuka Seulawah, Pidie, ditolak warga setempat.

Baca Selengkapnya
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie

Kapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.

Baca Selengkapnya
Warga Gaza Terpaksa Makan Rumput karena Kelaparan Tak Ada Makanan, Ini Dampaknya Terhadap Kesehatan
Warga Gaza Terpaksa Makan Rumput karena Kelaparan Tak Ada Makanan, Ini Dampaknya Terhadap Kesehatan

PBB memperingatkan bencana kelaparan akan segera melanda warga Gaza.

Baca Selengkapnya