Kisah Pilu Orangtua Lindungi Bayi di Penembakan El Paso
Merdeka.com - Jordan dan Andre Anchondo baru saja mengantar putri sulung mereka ke sekolah untuk latihan cheerleader. Hari itu, sang putri akan merayakan pesta ulang tahunnya yang keenam.
Sebelum pulang, keduanya mengunjungi Walmart El Paso, Texas, Amerika Serikat untuk membeli segala perlengkapan pesta ulang tahun. Tanpa mereka ketahui, Patrick Crusius tengah mempersiapkan timah panas untuk mereka. Di hari nahas itu, Jordan dan Andre membawa serta anak laki-laki mereka yang baru berusia 2 bulan.
Kepada The Washington Post, adik Andre, Tito Anchondo mengatakan, hari itu seharusnya ia dan keluarga besar mengunjungi rumah baru Andre dan merayakan ulang tahun keponakannya. Tito mengatakan, kakaknya juga mengundang sejumlah teman untuk datang dalam pesta hari itu.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Kapan pasangan ini meninggal? Kerangka ini berasal dari tahun 3.800 SM dan berusia 5.800 tahun.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang meninggal menjelang pernikahan? Calon mempelai pria, Rija dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Namun Tuhan berkehendak lain, Andre dan istrinya tewas tertembak di tangan Crusius. Tito baru mengetahui kakaknya menjadi korban setelah dihubungi pihak berwajib untuk datang ke rumah sakit setempat. Sementara bayi mereka, Paul dinyatakan selamat.
Dikutip dari The Washington Post, keluarga meyakini Andre meninggal saat berusaha melindungi istri dan bayinya. Adik kandung Jordan, Leta Jamrowski mengatakan, Jordan tengah memeluk Paul ketika ia ditemukan meninggal. Keluarga Jordan yang lain bahkan mengatakan, tubuh bayi itu masih dilumuri darah sang ibu ketika dievakuasi.
Saat peluru menghantam, wanita berusia 25 tahun itu terjatuh ke lantai dan menimpa tubuh mungil Paul. Akibatnya, bayi itu mengalami patah tulang dibagian jari. Menurut CNN, bayi malang itu kini telah dibawa pihak keluarga dan menjalani perawatan di rumah.
"Dia (Paul) hidup, karena Jordan (ibunya) telah memberikan hidupnya," tutur Jamrowski seperti yang dikutip dari laman Asscociated Press, Selasa (6/8).
Jordan kehilangan nyawanya di lokasi kejadian, Sabtu (3/8). Sepanjang Sabtu kelam itu, keluarga Anchondo dan Jamrowski berkabung sambil terus berharap agar tim medis mampu menyelamatkan nyawa Andre. Namun, pada Senin dini hari kepolisian El Paso menyatakan Andre meninggal.
Sepupu Jordan, Monique Terry mengatakan, putri sulung mereka terus menanyakan keberadaan orangtuanya. Dikutip dari The Guardian, Monique mengatakan putri sulung korban terus menunggu pesta ulang tahunnya.
"Sulung mereka terus bertanya tentang ibu dan ayahnya," ucap Monique.
Kepada Washington Post, Tito Anchondo menceritakan, Andre menikahi Jordan, ibu satu orang anak, tahun lalu. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai bayi laki-laki yang diberi nama Paul. Beberapa hari sebelum kejadian nahas itu terjadi, pasangan muda Anchondo baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama.
"Ketika dia bertemu Jordan, itu memberinya alasan untuk menjalani hidup," kata Tito menceritakan kisah cinta sang kakak.
Andre dan Jordan Anchondo menjadi korban aksi brutal Patrick Crusius, pria 21 tahun yang melakukan penembakan massal di Walmart El Paso, Texas, Amerika Serikat. Crusius telah ditangkap dan didakwa hukuman mati, jika dinyatakan bersalah oleh pengadilan negara bagian.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaMeski harus kehilangan dua orang tercintanya sekaligus, pria ini tampak mencoba tegar.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaKopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis terjadi di Depok, Kamis (24/8) malam. Pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah tewas saat rumah mereka terbakar.
Baca SelengkapnyaJonas di akun Instagramnya juga ikut mengenang kepergian sang ibunda. Ia mengunggah sedikit momen bersama ketika masih muda.
Baca SelengkapnyaKarena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu ditemukan pertama kali oleh suami korban.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu anak Palestina saat melihat orang tuanya ditembak di hadapannya.
Baca SelengkapnyaDua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Baca Selengkapnya