Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Sugiyem, TKI yang Disiksa Majikan Singapura Sampai Kedua Matanya Buta

Kisah Pilu Sugiyem, TKI yang Disiksa Majikan Singapura Sampai Kedua Matanya Buta Merlion Singapura. ©singaporewhisky.blogspot.com

Merdeka.com - Seorang tenaga kerja Indonesia bernama Sugiyem Samad Radimah kehilangan kedua penglihatannya karena penyiksaan oleh majikan selama dia bekerja di Singapura.

Wanita berusia 51 tahun itu diketahui bekerja kepada seorang majikan Singapura bernama Ummi Kalsum Ali. Suatu saat Ummi marah karena telinga Sugiyem terlihat sebab dia tidak mengenakan hijab. Melihat kelalaian itu, wanita berusia 43 tahun itu segera memukul Sugiyem berkali-kali hingga mata sebelah kanan Sugiyem buta.

Namun penyiksaan ini tidak terjadi satu kali, melainkan berkali-kali. Penyiksaan itu diketahui terjadi beberapa bulan hingga September 2020 lalu. Kekerasan yang diterima Sugiyem dari majikannya membuat kedua matanya kehilangan penglihatan.

Tetapi Ummi menganggap Sugiyem hanya berpura-pura buta. Ummi pun menolak permintaan Sugiyem untuk mendapatkan bantuan medis. Alasan lain takut terkena Covid-19 pun menjadi alibi Ummi. Demikian dikutip dari South China Morning Post, Selasa (25/10).

Penyiksaan yang diterima Sugiyem sehingga membutakan kedua bola matanya itu baru ketahuan ketika Sugiyem pulang ke Indonesia.

Akhirnya kasus ini terdengar oleh pemerintah Singapura. Ummi pun mengaku bersalah atas tindakannya di depan hakim kemarin. Di depan hakim Pengadilan Negeri Singapura, Ummi mengaku bersalah atas enam dakwaan kejahatannya.

Beberapa dakwaan itu antara lain melakukan kekerasan sehingga menyebabkan luka parah, gagal membayar gaji Sugiyem sebesar USD 471 atau Rp 7,3 juta, dan lalai memberikan perhatian dan perawatan medis tepat waktu.

Meski Ummi telah mengaku bersalah, namun dia belum dijebloskan ke penjara. Tetapi ancaman penjara 10 tahun telah mengintai Ummi.

Melalui beberapa bukti, pengadilan mengetahui kalau Sugiyem telah bekerja bagi Ummi semenjak Agustus 2019. Keluarga Ummi pun beberapa saat pergi ke Malaysia namun setelah mereka kembali ke Singapura pada 2020, Ummi mengambil ponsel Sugiyem dan memasang CCTV untuk memonitor Sugiyem.

Dalam rekaman video CCTV yang dipertontonkan di pengadilan, terlihat kalau Sugiyem berkali-kali diteriaki suami Ummi. Sugiyem pun juga terlihat meraba-raba lingkungan sekitarnya karena kedua matanya telah buta.

Meski perlakuan tidak benar diterima Sugiyem oleh suami Ummi, namun Hakim Senior Bala Reddy dan Wakil Jaksa Penuntut Umum Yang Ziliang mengatakan bahwa suami Ummi tidak menghadapi tuntutan pidana.

Kekerasan yang dialami Sugiyem meningkat drastis pada April 2020, masa di mana warga Singapura dilarang bepergian akibat Covid-19.

Ummi marah melihat Sugiyem yang tidak menggunakan hijab. Dia pun segera memukul wajah dan kuping Sugiyem berkali-kali. Telinga Sugiyem pun membengkak akibat pukulan-pukulan Ummi.

Meski Ummi mengetahui kalau telinga Sugiyem menjadi sakit, namun dia enggan memberikan bantuan medis kepada Sugiyem. Bahkan aksi penyiksaan tidak berhenti sampai di situ.

Ummi pun berkali-kali memukul mata pembantunya meski Sugiyem berusaha menutupi matanya dengan tangannya. Berbagai benda-benda dari gantungan pakaian hingga ponsel pun mengenai anggota-anggota tubuh Sugiyem.

Sugiyem yang tidak kuat menahan penyiksaan itu jatuh. Namun kekerasan tetap dilanjutkan Ummi. Ummi segera menarik rambut Sugiyem, memukul mata Sugiyem dengan tangan dan gantungan pakaian hingga benda itu patah.

Akhirnya Ummi menghentikan kekerasannya kepada Sugiyem. Dia pun meninggalkan Sugiyem yang sudah tidak dapat melihat lagi tergeletak di lantai.

Berkali-kali Sugiyem meminta Ummi untuk dibawa ke dokter. Namun permintaan itu tidak didengarkannya. Kekerasan pun tetap terjadi, termasuk Sugiyem disetrika panas oleh Ummi.

Tetapi melewati penderitaan itu, Sugiyem tetap bekerja sekerasnya bagi keluarga Ummi hingga suatu saat majikannya membawa Sugiyem untuk pulang ke Indonesia pada akhir Oktober 2020.

Sugiyem dibawa Ummi ke Bandara Changi Singapura menggunakan kursi roda. Di sana dia ditinggalkan sendirian kepada personel bandara.

Melewati penderitaan yang berat, Sugiyem hanya diberikan uang sebesar USD 4.220 atau Rp 65,9 juta. Sugiyem yang buta pun harus mencari jalan pulangnya sendiri ke Indonesia.

Sesampainya di Jakarta, Sugiyem meminta personel bandara untuk menelepon kerabat anaknya untuk menjemputnya di Semarang nanti. Keluarga yang menjemput pun kaget melihat kondisi Sugiyem yang sudah buta dan kurus.

Matanya yang buta sudah tak dapat disembuhkan walau Sugiyem sudah melewati operasi mata di Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapura.

Kini Sugiyem yang sudah tidak dapat melihat menuntut keadilan kepada majikan yang telah menyiksanya. Ummi pun terancam berbagai hukuman karena menyiksa pembantunya dan denda hingga ratusan juta rupiah.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ngeri, Cerita Mantan TKI Asal Sumedang Disiksa Oleh Majikan di Malaysia
Ngeri, Cerita Mantan TKI Asal Sumedang Disiksa Oleh Majikan di Malaysia

Rohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Karyawan Ini Dibully Teman Kerja, Mata Dipukul hingga Pecahan Kacamata Lukai Kornea dan Kelopak
Karyawan Ini Dibully Teman Kerja, Mata Dipukul hingga Pecahan Kacamata Lukai Kornea dan Kelopak

Sebelum matanya dipukul, korban lebih dulu diisengi pelaku yang menyentil telinganya.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi

Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
Guru di Karawang Buta Usai Kedua Mata Disiram Rekan Bisnis Pakai Air Keras
Guru di Karawang Buta Usai Kedua Mata Disiram Rekan Bisnis Pakai Air Keras

Pelaku mengaku gelap mata menyiramkan air keras lantaran kesal setelah dipecat korban.

Baca Selengkapnya
Terungkap Pemicu Pemuda di Bogor Dianiaya Hingga Dua Matanya Dicungkil
Terungkap Pemicu Pemuda di Bogor Dianiaya Hingga Dua Matanya Dicungkil

Omen menyesali perbuatannya dan ingin meminta maaf kepada korban.

Baca Selengkapnya
Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi

Keluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.

Baca Selengkapnya
Kasus Mata Siswi SD di Gresik Ditusuk hingga Buta Naik ke Penyidikan, Polisi Sita Rekaman CCTV
Kasus Mata Siswi SD di Gresik Ditusuk hingga Buta Naik ke Penyidikan, Polisi Sita Rekaman CCTV

Polisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh

Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.

Baca Selengkapnya
Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak
Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak

Pihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembantu Saksikan Babysitter 2 Anak Majikan di Palembang, Pelaku Berdalih Bekas Gigitan Nyamuk
Pengakuan Pembantu Saksikan Babysitter 2 Anak Majikan di Palembang, Pelaku Berdalih Bekas Gigitan Nyamuk

Kedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.

Baca Selengkapnya