Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korupsi jadi akar dari semua kejahatan di Argentina

Korupsi jadi akar dari semua kejahatan di Argentina Cristina Fernandez de Kirchner. ©REUTERS

Merdeka.com - Sebuah buku yang kini berada di puncak buku terlaris di Argentina bukanlah bercerita tentang misteri pembunuhan atau semacamnya. Buku itu membeberkan tentang busuknya politik korupsi dan menunjukkan betapa uang suap sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari lembaga politik.

"Pada kenyataannya korupsi di Argentina sudah melampaui fiksi," kata Hugo Alconada Mon, jurnalis investigasi sekaligus penulis buku The Root of all Evil atau Akar dari Semua Kejahatan yang baru saja diterbitkan di tengah gaduhnya gelombang tudingan suap terhadap para politikus senior.

Kasus suap ini termasuk tudingan soal sejumlah tas berisi uang tunai yang dikirimkan kepada mantan presiden Christina Fernandez. Begitu pula dengan kasus dugaan pencucian uang oleh tokoh partai pengganti Fernandez, Mauricio Macri.

Dilansir dari laman the Guardian, Kamis (27/9), Alconado menyebut begitu banyak tokoh politik, hakim, jurnalis, dan pengusaha yang terlibat korupsi sehingga hampir mustahil melakukan apa pun tanpa praktik korupsi.

hugo alconada

hugo alconada ©Latinxtoday

"Korupsi sudah bukan lagi siasat sampingan untuk menjalankan bisnis atau politik di Argentina, tapi kini sudah menjadi struktur utama kekuasaan. Ini sudah berlangsung selama beberapa dekade demi keuntungan segelintir orang," kata dia dalam sebuah wawancara.

Namun Argentina kini mulai berbenah. Dalam beberapa bulan terakhir sejumlah tokoh politik, termasuk mantan Wakil Presiden Amado Boudou, bekas Menteri Tenaga Kerja Julio de Vido, dan beberapa pejabat rendahan ditangkap atas dugaan perantara korupsi.

Pekan lalu Fernandez didakwa kasus penyuapan karena menerima uang jutaan dolar dari perusahaan konstruksi ketika dia menjabat presiden, begitu puila suaminya dan penggantinya, Nestor Kirchner.

Menurut dakwaan hakim federal Caludio Bonadio, sebagian uang itu dikirimkan ke apartemen Fernandez di Buenos Aires atau dikubur di sebuah perkebunan di selatan Argentina.

Fernandez menyangkal semua tuduhan itu lewat pernyataan: "Mereka bisa mengikuti ke mana pun saya atau keluarga saya pergi, menyadap pembicaraan telepon atau menggali tanah di Patagonia atau di mana pun, tapi mereka tidak akan menemukan keterlibatan saya, karena saya tidak pernah mengambil uang haram itu."

Penangkapan sejumlah politisi dan dakwaan terhadap Fernadez dipicu setelah harian La Nazion memperoleh buku catatan berisi tulisan tangan seorang sopir di Kementerian Tenaga Kerja yang merinci keterlibatan dirinya di masa kepemimpinan Kirchner dan Fernandez.

Selama lebih dari satu dekade, sopir bernama Oscar Centeno itu menyimpan catatan di sebuah buku berisi daftar aksi penyuapan pengusaha yang memenangkan proyek pemerintah dan upeti mereka kepada para pejabat negara.

Menurut buku Alconada, hanya dua persen dari kasus korupsi di Argentina yang berhasil dibawa ke pengadilan.

"Di setiap negara selalu ada pejabat korup yang mencuri uang rakyat. Tapi di Argentina yang terjadi adalah semua itu dilakukan dengan cara-cara profesional, meliputi seluruh sektor bisnis, partai politik, institusi pemerintah, termasuk jajaran peradilan," kata Alconada.

"Tingkat kebusukan korupsi di Argentina sudah sangat gila dan mengerikan. Saya bahkan takut buku saya malah dipakai sebagai panduan untuk melakukan korupsi ketimbang untuk memberantasnya."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan

Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.

Baca Selengkapnya
Berantas Korupsi Harus Dimulai dari Mencegah Suap, ini Penjelasan Pakar Hukum
Berantas Korupsi Harus Dimulai dari Mencegah Suap, ini Penjelasan Pakar Hukum

Korupsi di tanah air tidak akan berkurang jika suap menyuap tidak diberantas. Sebab, suap menyuap dilakukan dan dimulai dari berbagai tingkatan.

Baca Selengkapnya
Anies Ungkap Hukuman yang Paling Bikin Jera Koruptor: Dimiskinkan, Diambil Hartanya
Anies Ungkap Hukuman yang Paling Bikin Jera Koruptor: Dimiskinkan, Diambil Hartanya

Anies Baswedan mengatakan demokrasi yang sehat itu ditandai dengan tidak adanya korupsi

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Aksi Protes Menentang Reformasi Ekonomi Argentina Berujung Bentrok, Polisi Bertameng Bidik Massa Ricuh dengan Shotgun
FOTO: Panas! Aksi Protes Menentang Reformasi Ekonomi Argentina Berujung Bentrok, Polisi Bertameng Bidik Massa Ricuh dengan Shotgun

Protes ini telah menarik ribuan orang untuk ikut turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa hingga berujung bentrok dengan polisi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hari Antikorupsi, Jokowi: Cari Negara Lain Penjarakan Pejabatnya Sebanyak Indonesia
VIDEO: Hari Antikorupsi, Jokowi: Cari Negara Lain Penjarakan Pejabatnya Sebanyak Indonesia

Presiden Jokowi menghadiri puncak peringatan Hari Anti-Korupsi se-Dunia (Hakordia) pada 12-13 Desember 2023 di Istora Senayan Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!

Wakil Ketua KPK ungkap setiap kasus yang ditangani modus korupsinya semakin berevolusi.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Bicara Ancaman Miskinkan Koruptor Sebut Tak Cukup Cuma di Penjara
Jaksa Agung Bicara Ancaman Miskinkan Koruptor Sebut Tak Cukup Cuma di Penjara

Perlu upaya lain yakni mampu mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan.

Baca Selengkapnya