Kotak Hitam Pesawat China Eastern yang Jatuh di Pegunungan Guangzhou Rusak Parah

Merdeka.com - Otoritas penerbangan China menyampaikan pada Rabu, kotak hitam pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 yang jatuh bulan lalu rusak parah, dan pihak otoritas penerbangan masih berusaha memperbaikinya dan menganalisis data di dalamnya untuk membantu memastikan penyebab kecelakaan.

Kecelakaan tersebut, yang merupakan kecelakaan udara mematikan pertama di China sejak 2010, menewaskan 132 orang.

Dalam sebuah pernyataan laporan pendahuluan terkait kecelakaan tersebut, Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) tidak membuka informasi apapun dari rekaman data penerbangan dan rekaman suara kokpit yang dikirim ke Washington untuk dianalisis.

CAAC menyampaikan, kru penerbangan maskapai tersebut memenuhi syarat, pesawat itu dirawat baik dan cuaca juga dalam keadaan baik ketika penerbangan MU573, yang terbang dari Kunming menuju Guangzhou itu menukik dari ketinggian jelajah dan jatuh di pegunungan Guangxi pada 21 Maret.

Panggilan normal terakhir dari pengontrol lalu lintas udara ke pesawat pada pukul 14.16 waktu setempat ketika sedang terbang di ketinggian 8.900 meter, kurang dari lima menit sebelum pesawat mulai menyimpang dari jalur normalnya seperti yang dilacak oleh pengontrol di Guangzhou, jelas CAAC dalam pernyataannya, dilansir Channel News Asia, Kamis (21/4).

Pada pukul 14.21, informasi terakhir yang terekam di radar sebelum sinyal menghilang adalah pesawat berada pada ketinggian 3.380 meter, kecepatan gerak 1.010kmh dan heading atau arah 117 derajat.

Data terakhir situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, yang direkam hampir satu menit kemudian, mencatat pesawat pada ketinggian 983 meter, kecepatan gerak 605kmh dan arah 87 derajat.

CAAC menyampaikan pihaknya telah merampungkan laporan pendahuluan, yang berdasarkan aturan internasional harus diajukan ke badan penerbangan PBB (ICAO) dalam waktu 30 hari. Laporan akhir bisa memakan waktu satu tahun untuk dirampungkan.