Mabuk dan simpan ganja, pendeta Amerika ditangkap
Merdeka.com - Seorang pendeta ditangkap dan menghadapi dakwaan di pengadilan Negara Bagian Alaska, Amerika Serikat. Ini lantaran dia mengemudikan mobil di bawah pengaruh obat-obatan terlarang dan minuman keras serta memiliki senjata api.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Sabtu (5/4), pendeta dari Kota Fairbanks bernama Sean P Thomson itu menepi setelah polisi bernama Christopher Bitz melihat mobil bak terbuka dikendarai Thomson berjalan zig zag dan melampaui batas kecepatan diperbolehkan.
Ketika Bitz menanyakan Thomson, pendeta itu kebingungan dan dia pun meminta surat tanda nomor kendaraan serta surat izin mengemudi namun lelaki 52 tahun itu malah memberikan bon tanda terima.
-
Dimana senjata api bisa ditemukan di AS? Senjata api dapat ditemukan di ratusan toko di AS, mulai dari partai besar seperti Walmart, hingga skala yang lebih kecil seperti Ken's Sporting Goods & Liquor Store.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Bagaimana seseorang bisa membeli senjata api di AS? Orang Amerika bisa membeli senjata dengan mudah hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Bitz menanyakan apakah Thomson memiliki senjata api, pendeta itu ternyata menyimpan 357 senapan disimpan di jok belakang serta pistol kaliber 9mm di kantong belakang celana.
Tak hanya itu, sang pendeta juga mengantongi paket kecil ganja di saku. Saat diperiksa Thomson telah melampaui batas maksimal penggunaan alkohol.
Sementara ini Thomson dinon-aktifkan oleh keuskupan Fairbanks. Dia juga harus membayar jaminan sebesar Rp 55 juta. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaPetugas menyita uang hasil transaksi narkoba sebesar Rp500 ribu, telepon seluler dan timbangan digital.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar menangkap seorang pria Warga Negara (WN) Amerika Serikat (AS) yang diduga mengedarkan pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPria lansia berinsial HE (67) yang diduga sebagai dukun santet di Ciputat Timur, Tangerang Selatan diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaPenangkapan WNA yang membawa ganja ini berawal dari laporan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka yang ditangkap berinisial IK (34), AAR (22), dan RF (35).
Baca SelengkapnyaBeragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaSeorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Brebes, AN kedapatan memakai dan mengedarkan ganja. Dia diringkus BNNP Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyaterdapat barang bukti sabu seberat sekitar 5 kilogram dan 20 ribu butir pil ekstasi
Baca Selengkapnya