Mahasiswa Asal India Tewas di Ukraina Saat Keluar Bunker untuk Beli Makanan
Merdeka.com - Seorang mahasiswa kedokteran asal India terbunuh dalam penembakan di kota Kharkiv, Ukraina. Mahasiswa bernama Naveen S Gyanagoudar (22) itu terbunuh saat meninggalkan bunker di mana dia berlindung untuk pergi beli makanan.
Salah satu temannya sempat berbicara dengannya sebelum kematiannya pada Selasa.
Ribuan warga negara India masih berada di Ukraina dan meminta segera dievakuasi setelah pasukan Rusia menginvasi negara itu.
-
Dimana bunker ditemukan? Pembangunan rel kereta api melalui sebuah lahan pertanian di pulau Falster, Denmark telah mengungkap situs Neolitikum berusia 5.000 tahun yang menyembunyikan teknologi canggih berupa bunker atau gudang bawah tanah.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membangun bunker? Dilansir laman phys.org, tim peneliti gabungan dari Museum Lolland Falster bersama Universitas Aarhus, Denmark telah mengidentifikasi situs tersebut dan berhasil menemukan 2 bangunan rumah, artefak dan tembikar, gudang bawah tanah.
-
Apa yang ditemukan di bunker? Berdasarkan uji karbon bunker bawah tanah ini dibangun pada tahun 3080 dan 2780 SM.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Dikutip dari BBC, Rabu (2/3), India telah meluncurkan operasi evakuasi untuk memulangkan warga negaranya tapi dihadapkan pada masalah logistik.
"Dia menelpon saya jam delapan pagi waktu Ukraina dan meminta saya mentransfer uang untuknya karena dia ingin membeli lebih banyak makanan untuk kami," kata salah seorang teman Naveen, Srikanth Chennagowda kepada BBC Hindi dari sebuah bunker di bawah sebuah apartemen di Kharkiv.
Naveen dan Srikanth merupakan mahasiswa kedokteran di Universitas Kedokteran Nasional Kharkiv.
Naveen meninggalkan bunker saat subuh, tepat setelah jam malam berakhir, untuk pergi ke supermarket.
"Saya mengirim uangnya. Setelah lima sampai 10 menit, saya berusaha menghubunginya dan dia tidak menjawab panggilan saya. Saya berusaha berulang kali. Lalu, seseorang menjawab tapi berbicara dalam bahasa Ukraina yang saya tidak mengerti," jelas Srikanth.
Lalu dia meminta seseorang di bunker untuk berbicara dengan orang yang ada di seberang telepon, dan mengetahui bahwa kawannya itu telah meninggal.
"Saya tak bisa mempercayainya. Saya pergi ke supermarket dan tak ada ledakan," lanjutnya.
Belum jelas dimana tepatnya Naveen diserang.
Srikanth menambahkan, Naveen dan yang lainnya di dalam bunker berusaha untuk segera pindah, karena penembakan semakin intensif di kota itu.
Naveen berasal dari distrik Haveri, negara bagian Karnataka, India selatan. Kepala menteri Karnataka, Basavaraj S Bommai mengatakan dia sangat "syok" dengan berita tersebut.
"Kami terus menerus berkomunikasi dengan MEA (Kementerian Luar Negeri) dan akan mengerahkan segala upaya untuk memulangkan jenazahnya," jelasnya di Twitter.
Srikanth menyebut temannya itu "baik hati" dan "cerdas".
"Dia meraih nilai 95 persen pada tahun ketiganya. Dia orang yang sangat rajin dan juga sangat rendah hati."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pemakaman, turut hadir juga perwakilan dari kampus Universitas Indonesia (UI) dan sejumlah rekan-rekam korban.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaZidan dikenal sebagai sosok yang baik pada sanak keluarga. Di kampus UI, ia dikenal berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaMahasiswi tersebut diduga meloncat dari lantai 22 gedung kampus di kawasan Sambikerep, Surabaya pada Rabu (18/9) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca SelengkapnyaALNR diduga bunuh diri di rumahnya di perumahan Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Baca SelengkapnyaIsak tangis mewarnai pemakaman Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang dibunuh seniornya, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23).
Baca SelengkapnyaKorban masuk terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas Matematika & IPA tapi sudah mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca Selengkapnya