Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malaysia akan Tindak Sekolah yang Sebar 'Propaganda Anti Minyak Sawit'

Malaysia akan Tindak Sekolah yang Sebar 'Propaganda Anti Minyak Sawit' Perkebunan kelapa sawit. ©AFP PHOTO/CHAIDEER MAHYUDDIN

Merdeka.com - Kementerian Pendidikan Malaysia menyampaikan akan menindak sebuah sekolah internasional karena menyebarkan propaganda anti minyak sawit, Rabu (3/7). Tindakan ini merupakan upaya agresif Kuala Lumpur untuk mempertahankan ekspor besar komoditas perkebunan itu.

Malaysia yang merupakan produsen terbesar kedua kelapa sawit setelah Indonesia, semakin vokal menentang kritik dari Eropa bahwa budidaya tanaman tersebut telah mengakibatkan deforestasi dan perusakan habitat satwa liar.

Pihak berwenang mengatakan akan mengambil tindakan terhadap sebuah sekolah internasional berdasarkan undang-undang pendidikan setelah sebuah video, yang diedarkan secara luas pekan ini di media sosial, menampilkan para siswa berbicara di atas panggung tentang penurunan jumlah orangutan karena produksi minyak kelapa sawit.

"Keterlibatan siswa dalam kegiatan propaganda bertentangan langsung dengan kebijakan nasional dan dapat mempengaruhi nama baik negara," kata Sekjen Kementerian Pendidikan Malaysia, Amin Senin, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Kamis (4/7).

Kementerian tidak mengidentifikasi nama sekolah ataupun tindakan apa yang akan diambil terhadapnya.

Menteri Industri Primer, Teresa Kok mengatakan pada hari Selasa bahwa sekolah tersebut mempromosikan "paham kebencian" terhadap industri kelapa sawit.

Malaysia bergantung pada minyak kelapa sawit - komoditas yang digunakan dalam berbagai industri, mulai dari pembuatan cokelat hingga lipstik - dengan penghasilan miliaran dolar dan menyediakan ratusan ribu lapangan kerja.

Tahun ini, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan Uni Eropa berisiko membuka perang dagang atas kebijakan "sangat tidak adil" yang ditujukan untuk minyak sawit.

Uni Eropa merampungkan undang-undang tahun ini yang akan menghapus penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar transportasi pada tahun 2030.

Malaysia dan Indonesia mengancam akan mendesak Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menetapkan minyak kelapa sawit tidak lagi dianggap sebagai bahan bakar transportasi terbarukan setelah Komisi Eropa menyebut industri ini mengakibatkan deforestasi berlebihan.

Sebagian besar hutan di wilayah Asia Tenggara telah ditebangi dan diganti dengan kelapa sawit. Pembabatan hutan dengan pembakaran juga berkontribusi terhadap polusi udara.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya

Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.

Baca Selengkapnya
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia

Guna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.

Baca Selengkapnya
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit

Mendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.

Baca Selengkapnya
Pasang Logo Parpol di Spanduk Kegiatan Sekolah, Kepsek dapat Sanksi Disiplin Etik
Pasang Logo Parpol di Spanduk Kegiatan Sekolah, Kepsek dapat Sanksi Disiplin Etik

BKD Sulsel enggan mengungkapkan identitas Kepsek yang melanggar soal netralitas ASN.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Baca Selengkapnya
Plt Kadisdik Jakarta Sebut Siswi SMP Tidak Sengaja Ejek Anak Palestina: Biasa Bercanda
Plt Kadisdik Jakarta Sebut Siswi SMP Tidak Sengaja Ejek Anak Palestina: Biasa Bercanda

Dalam video yang dilihat merdeka.com, mereka bercanda sambil makan di restoran cepat saji.

Baca Selengkapnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya

Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.

Baca Selengkapnya
Lima Siswi SMP yang Bercanda Darah Anak Palestina Wajib Jalani 7 Hari Pembinaan
Lima Siswi SMP yang Bercanda Darah Anak Palestina Wajib Jalani 7 Hari Pembinaan

Proses pembinaan akan dilakukan di sekolah masing-masing anak.

Baca Selengkapnya
Polisi Turun Tangan Kasus Video  Siswi SMP yang Bercanda Darah Anak Palestina
Polisi Turun Tangan Kasus Video Siswi SMP yang Bercanda Darah Anak Palestina

Kepolisian juga telah membangun komunikasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kasus Bullying di SMA Binus School Serpong, Kemen PPA: Sanksi akan Diberikan
Kasus Bullying di SMA Binus School Serpong, Kemen PPA: Sanksi akan Diberikan

Belum ada pihak ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Minyak Goreng Merah, PTPN III Bangun Pabrik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare
Kembangkan Minyak Goreng Merah, PTPN III Bangun Pabrik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare

Pabrik kelapa sawit mini ini ditujukan untuk pengolahan minyak goreng merah yang mengandung unsur betakarotin tinggi.

Baca Selengkapnya