Masjid ramah kaum gay dan berimam perempuan akan dibuka di Norwegia
Merdeka.com - Sebuah masjid liberal yang membolehkan kaum pria dan wanita salat berdampingan serta mengizinkan kaum gay dan transgender bergabung akan dibuka di Oslo, Norwegia, setahun lagi.
Kabar itu disampaikan Thee Yezen al-Obaide, pegiat di Skeiv Verden, organisasi yang mendukung kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), seperti dilansir Russia Today, Rabu (21/6).
Masjid itu juga akan membolehkan imam perempuan menyampaikan khotbah.
-
Siapa yang bisa memanfaatkan fasilitas di masjid? Dalam keterangan unggahan, disebutkan jika masjid Pemuda Indonesia setiap harinya terbuka untuk masyarakat muslim maupun non-muslim.
-
Bagaimana toleransi di Masjid Jami? Tak hanya itu, pihak Masjid Jami juga bertoleransi dengan mengecilkan pengeras suara saat pelaksanaan pengajian apabila berbarengan dengan acara ibadah di Kelenteng Kong Fuk Miau.
-
Bagaimana masjid ini berubah fungsi? Masjid Indrapuri ini dulunya merupakan sebuah candi Hindu yang akhirnya berubah fungsi menjadi masjid pada tahun 1618.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa tujuan sosialisasi di masjid? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
"Masjid ini seharusnya menjadi tempat yang bisa menerima siapa saja yang merasa tidak diterima di masjid biasa. Semua orang akan diterima," kata Obaide kepada Vart Land.
Masjid diberi nama an-Nisa ini dirancang tidak untuk bertentangan dengan masjid lain, tapi sebagai untuk memperluas keragaman yang ada. Demikian disampaikan dalam pernyataan Skeiv Verden. Organisasi ini sudah membentuk jejaring informal bagi kaum gay muslim di Norwegia.
"Saya ingin membangun masjid feminis di mana perempuan punya kesempatan sama dengan kaum pria. Baik pria maupun wanita dibolehkan menjadi imam salat dan semua jenis kelamin bisa salat di ruang yang sama saling berdampingan," ujar Obaide.
Masjid Ibnu Rusyd-Goethe ©AFP PHOTO/John MACDOUGALLPekan lalu di Ibu Kota Berlin, Jerman, sudah dibuka masjid liberal serupa. Di masjid itu kaum pria dan wanita bisa memimpin salat serta makmum laki-laki dan perempuan bisa berdiri berdampingan. Kaum LGBT juga diterima di masjid ini. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terusir dari banyak masjid, komunitas transgender disambut masjid baru yang menerima mereka untuk beribadah tanpa diskriminasi.
Baca SelengkapnyaIkon Kota Surabaya ini memiliki beragam keunikan dan menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit.
Baca SelengkapnyaMenariknya, masjid ini dibuka selama 24 jam dan memperbolehkan warga non muslim untuk datang.
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya"Kita ingin memberikan kemudahan. Masak enggak boleh memberikan kemudahan kepada semua warga negara?" kata Yaqut
Baca SelengkapnyaYaqut Cholil Qoumas mengatakan KUA akan menjadi tempat pencatatan pernikahan bagi umat muslim dan non-muslim
Baca SelengkapnyaGereja Hati Kudus Yesus berbagi tempat ibadah untuk jemaah salat Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus memuji watak masyarakat Indonesia dan menyerukan menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaNantinya masjid negara IKN ini bisa menampung sekitar 61 ribu jemaah.
Baca SelengkapnyaMasjid ini sempat menjadi bahan pembicaraan netizen, karena digunakan sebagai tempat menikah oleh Syahrini dan Maia Estianty.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid yang berada di negara Islandia memiliki bangunan megah dan atap transparan yang bisa dipakai langsung melihat aurora.
Baca SelengkapnyaNasaruddin Umar juga akan melakukan pertemuan khusus dengan Paus Fransiskus.
Baca Selengkapnya