Pakai penis robot, perjaka 43 tahun ini siap rasakan malam pertama
Merdeka.com - Pria dengan penis robot pertama di dunia mengaku siap melepas keperjakaannya setelah menunggu selama 43 tahun. Adalah Mohammad Abad, seorang yang tidak memiliki organ vital pria sejak umur enam tahun akibat kecelakaan.
Daily Mail melaporkan, pria asal Edinburgh, Inggris ini mengatakan kepincut oleh seorang pekerja seks, Charlotte Rose(35). Melalui proses saling kenal akhirnya Abad berhasil mengajak Rose untuk makan malam romantis di London sebelum melampiaskan hasratnya kepada Rose.
"Saya telah menunggu cukup lama untuk ini dan ini akan menjadi permulaan hebat di awal tahun. Penis robot ini bekerja sangat sempurna, kini saya ingin gunakan untuk hal itu, saya sangat bersemangat dan tidak bisa menunggu lagi," tutur Abad kepada harian The Sun, dikutip laman Asiaone, Rabu (6/1).
-
Apa yang robot pertama di dunia lakukan? Robot asisten rumah tangga ini berbentuk patung seukuran manusia yang memegang oenochoe--kendi-- di satu tangan dan tangan lain memegang cangkir minuman. Sebuah mekanisme di dalam patung tersebut memungkinkan anggur dan air dari dua kendi berbeda akan masuk ke dalam kendi yang ia pegang.
-
Siapa yang menemukan robot pertama di dunia? Robot ini pertama kali disebut oleh Philo Byzantios.
-
Apa itu implan penis? Ahli Urologi Beverly Hills, James Elist membuat terobosan baru tanpa penggunanya harus melakukan operasi. Terobosan itu yakni menggunakan implan silikon. Implan itu berbentuk seperti roti hotdog.
-
Kapan robot pertama ditemukan? Pada abad ke-3 SM kaum elit Yunani Kuno diperkenalkan kepada robot pertama di dunia.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Bagaimana cara kerja implan penis? Implan itu dimasukkan di bawah kulit penis untuk menambah panjang dan ketebalan yang lentur.
Rose yang juga berprofesi sebagai aktivis kebebasan seks mengatakan bila dirinya sendirilah yang menawarkan hal tersebut kepada pria dengan penis robot sepanjang 20 sentimeter itu. Dia ingin membuktikan bila benda tersebut benar bekerja, tuturnya kepada surat kabar Mirror.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi saya, akhirnya dia memilih untuk melakukan hal tersebut dengan saya, kita akan makan malam bersama terlebih dulu baru setelahnya melakukan waktu intim selama dua jam, tentunya saya tidak akan kenakan tarif untuknya," tukas Rose.
Rose berharap apa yang dilakukan dapat mengembalikan rasa percaya diri Abad untuk menemukan seorang wanita yang tepat dengannya di kemudian hari.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini mencoba merekam seberapa orang berfantasi seksual dengan robot AI.
Baca SelengkapnyaOrang tua pelaku mengatakan, baru pertama kali anaknya melakukan tindakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKemajuan Teknologi, Dokter China di Roma Sukses Lakukan Operasi Jarak Jauh Terhadap Pasien di Beijing, Begini Caranya
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan ini mengaku belajar sendiri cara melakukan prosedur pembesaran penis dan dimulai sejak masih remaja.
Baca SelengkapnyaPetugas yang melakukan evakuasi sempat menanyakan alasan pria tersebut memasang cincin.
Baca SelengkapnyaOrang Yunani Kuno menciptakan robot pertama di dunia 2.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMesin ini memiliki kerangka yang mirip dengan gajah sungguhan, dengan bagian tubuh yang diperbesar dan kaki-kaki yang kuat.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaElon Musk mengumumkan rencana ambisius untuk menanam jutaan chip Neuralink di otak manusia dalam 10 tahun ke depan, guna meningkatkan kemampuan otak dan tubuh.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya, robot memainkan cello di panggung orkestra simfoni.
Baca Selengkapnya