Media Australia Soroti Demo Ricuh di Papua
Merdeka.com - Sejumlah media Australia dan Selandia Baru menyoroti peristiwa aksi unjuk rasa warga di Manokwari, Papua Barat dan Jayapura.
Media Special Broadcasting Service (SBS) yang 80 persen didanai pemerintah Australia mengabarkan tentang unjuk rasa massa yang membakar ban dan gedung DPRD di Manokwari sebagai bentuk protes atas penahanan sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya dan beberapa insiden di Semarang dan Malang.
Dalam pemberitaan SBS disebut pemicu kemarahan massa adalah penahanan mahasiswa Papua di Surabaya karena memiringkan tiang bendera ketika hari perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Kenapa anak muda Papua bikin partai? Salah satu pengurus partai, M Yunus Kudiai mengatakan, salah satu alasan mendirikan partai ini, selain bagian hak berpolitik, juga diklaim belum ada partai nasional yang berwajah Indonesia bagian timur. 'Kami juga menilai bahwa partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Tengah saja. Sementara di Indonesia bagian Timur, belum ada partai politik nasional,' kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6).
SBS mengutip salah satu aktivis, Albert Mungguar, yang mengatakan polisi melepaskan tembakan gas air mata kemudian menangkap 43 orang.
Wakil Gubernur Muhamad Lakotani mengatakan, pagi tadi massa membakar gedung DPRD dan memblokir jalan dengan membakar ban dan batang pohon.
©2019 AFP Photo/STRCuplikan tayangan di televisi memperlihatkan sekelompok orang turun ke jalan dan asap kebakaran membubung dari gedung DPRD.
Media Australia lainnya, ABC, mengangkat sudut pandang ditangkapnya sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya disertai foto korban luka di bagian wajah dan kaki.
"Empat puluh tiga mahasiswa ditangkap dan dibawa ke kantor polisi di Surabaya Sabtu lalu karena ada klaim bendera Indonesia ditemukan di selokan. Mereka lalu dibebaskan 9 jam kemudian tanpa dakwaan," kata laporan ABC.
Sementara media Selandia Baru, RNZ, juga melaporkan peristiwa demo di Manokwari hari ini.
Ujaran rasisme dan pelecehan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya memicu unjuk rasa di Jayapura, Manokwari, Sorong, dan beberapa kota di Papua hari ini, kata RNZ.
Media Selandia Baru ini mengabarkan, mahasiswa Papua di Surabaya diteriaki ucapan bernada rasis oleh sejumlah massa di luar asrama mereka pada Jumat lalu. Massa berkumpul di laur asrama setelah ada dugaan seorang mahasiswa membuang bendera Indonesia ke selokan.
Mahasiswa-mahasiswa Papua kemudian terkepung di asrama sampai aparat kepolisian bersenjata lengkap mendatangi lokasi melepaskan tembakan gas air mata dan menangkap 43 orang dari mereka. Malam itu juga mereka dibebaskan tanpa dakwaan meski ada lima orang yang mengalami luka saat ditangkap.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca Selengkapnya