Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Flightradar24, Situs Pelacak Pesawat Militer & Komersil yang Sedang Terbang

Mengenal Flightradar24, Situs Pelacak Pesawat Militer & Komersil yang Sedang Terbang Pesawat hendal lepas landas di Bandara Heathrow, London. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Rata-rata dalam sehari, ada lebih dari 200.000 penerbangan yang lepas landas dan mendarat di seluruh dunia. Itu termasuk pesawat komersil, kargo, dan sewaan yang jumlahnya sekitar setengah dari total seluruh penerbangan, juga ada pesawat bisnis, pesawat pribadi, helikopter, ambulans udara, pesawat pemerintah dan militer, drone, balon udara, dan pesawat peluncur (glider).

Sebagian besar pesawat tersebut dilengkapi sebuah transponder, alat untuk mengkomunikasikan posisi pesawat dan data penerbangan lainnya kepada ATC (pengendali lalu lintas udara), dan sinyal tersebut bisa ditangkap dengan mesin penerima (receiver) berbasis teknologi yang disebut ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast). Itulah yang dilakukan situs web Flightradar24, yang melacak setiap penerbangan,menyediakan pengguna dengan snapshot real-time dari segala sesuatu yang ada di langit (minus beberapa pengecualian).

Flightradar24, bagian dari kelompok layanan pelacakan penerbangan ternama selain Flight Aware dan Plane Finder, dibentuk di Swedia pada 2006. Direktur Komunikasi Flightradar24, Ian Petchenik mengatakan terbentuknya situs ini "benar-benar tanpa sengaja", sebagai cara untuk mengarahkan lalu lintas udara menjadi layanan perbandingan harga penerbangan.

Situs ini mulai terkenal di dunia pada 2010, ketika erupsi gunung api Islandia yang menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan dan situs itu menarik 4 juta pengunjung.

"Bbagaimana menampilkan lalu lintas udara ke publik secara real time dapat memengaruhi cara orang berpikir tentang berita dunia," kata Petchenik, dikutip dari CNN, Senin (29/8).

Salah satu penerbangan yang paling banyak ditelusuri di situs Flightradar24 adalah ketika pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny kembali ke negarnya setelah menjalani perawat di Jerman dan ditangkap polisi sesaat setelah mendarat. Penerbangan pada Januari 2021 itu dilacak 550.000 orang.

Di luar peristiwa besar, jumlah orang yang melacak penerbangan melalui situs web ini meningkat.

"Kami mendapati banyak orang menggunakan situs ini untuk melacak orang terkasih mereka, melacak penerbangan mereka sendiri, atau melihat penerbangan berikutnya yang akan mereka tumpangi hari itu, untuk memastikan pesawatnya datang," jelas Petchenik.

"Selain itu ada juga orang-orang yang sangat tertarik dengan dunia penerbangan, atau memang suka mengikuti jenis pesawat tertentu," jelasnya.

"Kemudian ada juga orang-orang yang secara profesional berinvestasi dalam industri penerbangan, karena mereka memiliki pesawat terbang dan mereka menyewakannya, atau karena mereka memiliki armada pesawat dan mereka ingin mengawasinya. Akhirnya, ada orang yang secara profesional berinvestasi dalam memiliki banyak data penerbangan. Ini adalah maskapai penerbangan, bandara, produsen pesawat yang menggunakan kumpulan data besar untuk mendapatkan wawasan industri."

Menambang data

Untuk mengumpulkan data, Flightradar24 membangun jaringan receiver ADS-B sendiri, yang disebut terbesar di dunia dengan sekitar 34.000 unit, meliputi daerah-daerah terpencil seperti Antartika.

Sekitar seperempat receiver dibuat sendiri oleh Flightradar24, tetapi sebagian besar dirakit penggemar yang menyediakan data secara sukarela. Karena membangun receiver relatif murah -- biaya komponennya sekitar USD 100 atau Rp 1,4 juta-- banyak yang mendaftar sejak Flightradar24 mulai membuka jaringannya untuk umum pada 2009.

Memiliki jumlah data yang terperinci dan terlokalisasi dapat berguna untuk mendapatkan wawasan awal tentang keadaan darurat dan kecelakaan.

"Kami menyimpan semua yang masuk ke server kami dan jika perlu kami dapat kembali ke penerima tertentu dan mengambil data mentah. Itu biasanya dilakukan hanya jika ada kecelakaan atau jika kami memiliki permintaan dari penyedia layanan navigasi udara atau badan investigasi kecelakaan," jelas Petchenik.

Kadang-kadang, data dapat mengungkapkan penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi dilakukan. Dalam kasus Germanwings nomor penerbangan 9525, yang sengaja diterbangkan ke gunung oleh co-pilot pada 24 Maret 2015, data menunjukkan gambaran yang sangat jelas.

Namun, tidak semua data tersedia untuk setiap pesawat, karena itu tergantung pada jenis transponder dan receiver yang terlibat.Pemilik atau operator pesawat juga dapat memutuskan untuk mencegah data mereka dipublikasikan, umumnya ini untuk pesawat militer, pemerintah, atau pribadi. Misalnya, mereka dapat mendaftar ke program seperti LADD (Limiting Aircraft Data Displayed) yang dikelola Badan Penerbangan Federal.

"Kami mematuhi daftar itu," kata Petchenik.

"Ini memungkinkan operator untuk menampilkan data mereka secara berbeda, secara anonim atau, dalam beberapa kasus, tidak ditampilkan sama sekali. Dari jumlah total pesawat yang kami lacak setiap hari, sekitar 3 persen memiliki beberapa jenis regulasi tampilan data."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Indonesia Flying Club, Pemilik Pesawat yang Jatuh di BSD Tangsel hingga Tewaskan 3 Orang
Profil Indonesia Flying Club, Pemilik Pesawat yang Jatuh di BSD Tangsel hingga Tewaskan 3 Orang

Dilaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pemilik Smart Air, Pesawat yang Dilaporkan Hilang Kontak di Kalimantan
Ini Sosok Pemilik Smart Air, Pesawat yang Dilaporkan Hilang Kontak di Kalimantan

Smart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.

Baca Selengkapnya
TNI Punya Pasukan Antiteror Satgultor 81, Denjaka & Satbrabo 90, Polri Punya Satuan Khusus Berjuluk 'Walet Hitam'
TNI Punya Pasukan Antiteror Satgultor 81, Denjaka & Satbrabo 90, Polri Punya Satuan Khusus Berjuluk 'Walet Hitam'

Salah satu satuan khusus anti teror yang cukup disegani ternyata dimiliki oleh Polri. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR

Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.

Baca Selengkapnya
UGM Luncurkan Pesawat Tanpa Awak yang Mampu Terbang Sejauh 500 Kilometer, Begini Penampakannya
UGM Luncurkan Pesawat Tanpa Awak yang Mampu Terbang Sejauh 500 Kilometer, Begini Penampakannya

Fakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

Baca Selengkapnya
Sosok Mayor 'Sphinx’ Sang Penjaga Kedaulatan Langit Indonesia dari Balik Kemudi Jet F16
Sosok Mayor 'Sphinx’ Sang Penjaga Kedaulatan Langit Indonesia dari Balik Kemudi Jet F16

Dalam bertugas, Mayor Yudhistira dan pasukannya selalu bersiaga.Sebab mereka tak bisa memprediksi setiap pelanggaran yang datang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kehebatan Jet Tempur F-15 EX yang Baru Diborong Prabowo, Punya Alat Pembidik Target
VIDEO: Kehebatan Jet Tempur F-15 EX yang Baru Diborong Prabowo, Punya Alat Pembidik Target

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 pesawat jet tempur F-15 EX dari Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Lanud Roesmin Nurjadin jadi Pangkalan Jet Tempur Dassault Rafale, Pesawat Tempur F16-Hawk 200 Dipindah
Lanud Roesmin Nurjadin jadi Pangkalan Jet Tempur Dassault Rafale, Pesawat Tempur F16-Hawk 200 Dipindah

Pesawat Hawk 200 apabila pesawat Rafale telah datang akan dipindahkan di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya
Satu-satunya di Indonesia, Begini Cara Kerja Drone Karya ITS yang Bisa Deteksi Kualitas Udara
Satu-satunya di Indonesia, Begini Cara Kerja Drone Karya ITS yang Bisa Deteksi Kualitas Udara

Drone ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih

Baca Selengkapnya
F-16, Legenda si Elang Tempur
F-16, Legenda si Elang Tempur

TNI AU adalah salah satu pengguna jet tempur F-16.

Baca Selengkapnya