Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Varian Baru Virus Corona & Bagaimana Efektivitas Vaksin Melawan Penularannya

Mengenal Varian Baru Virus Corona & Bagaimana Efektivitas Vaksin Melawan Penularannya Ilustrasi virus corona. ©Reuters

Merdeka.com - Virus bermutasi sepanjang waktu. Kebanyakan varian baru mati. Kadang-kadang mereka menyebar tanpa mengubah sifat virus. Sesekali, mereka memicu perubahan dramatis.

Dan pertanyaan saat ini yang dihadapi para ilmuwan apakah varian baru virus corona VUI-202012/01 masuk ke kategori terakhir?

Apakah varian baru ini mewakili peningkatan risiko kesehatan? Atau apakah penyebarannya yang cepat baru-baru ini melalui Inggris selatan terjadi karena penyakit ini muncul pada orang yang menulari banyak orang lain, mungkin karena mereka mengabaikan pembatasan Covid-19?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting, diperdebatkan pekan lalu setelah Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan keberadaan varian baru virus, dijawab dengan tegas kemarin oleh Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty.

“Sebagai hasil penyebaran cepat varian baru tersebut, data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di wilayah Tenggara, Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) sekarang menganggap bahwa jenis baru tersebut dapat menyebar lebih cepat,” jelas Witty, dikutip dari The Guardian, Minggu (20/12).

Witty menambahkan, pihaknya telah menginformasikan hal ini kepada WHO dan melakukan analisis data yang tersedia untuk mendapatkan pemahaman terkait temuan ini.

Analisis Para Ilmuwan

Analisis ini akan melibatkan para ilmuwan yang mengembangbiakkan varian baru ini di laboratorium, meneliti respons kekebalannya, dan menguji reaksi silangnya dengan vaksin Covid-19.

Di samping itu, pejabat kesehatan saat ini melakukan pengurutan acak sampel dari kasus positif di seluruh negeri untuk mensurvei penyebarannya di seluruh Inggris dan untuk membangun peta regional prevalensinya. Ini akan memakan waktu setidaknya dua pekan.

Kemunculan varian baru ini mengkhawatirkan - meskipun perlu dicatat telah ada beberapa mutasi Covid-19 sebelumnya. Bulan lalu, pemerintah Denmark memusnahkan jutaan ekor cerpelai setelah terungkap ratusan kasus Covid-19 dikaitkan dengan varian Sars-CoV-2 yang dibawa oleh cerpelai peternakan.

Pada Oktober, analisis menunjukkan varian virus corona yang berasal dari pekerja pertanian Spanyol menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa dan menyebabkan sebagian besar kasus di Inggris.

Dalam kedua kasus tersebut tidak ditemukan bahwa varian ini meningkatkan penularan penyakit. Namun, sekarang jelas bahwa ini tidak berlaku untuk varian VUI-202012/01.

Efektivitas Vaksin

Hal yang harus ditangani para ilmuwan saat ini adalah kekhawatiran tentang dampak varian baru - khususnya apakah akan menyebabkan peningkatan kasus penyakit Covid yang parah atau sebenarnya menghasilkan lebih sedikit kasus. Masalah besar lainnya adalah apakah varian baru akan dapat dicegah dengan vaksin Covid-19 yang sekarang diberikan di seluruh Inggris.

“Jika varian baru tersebut akan berdampak besar pada tingkat keparahan penyakit, kita akan melihatnya sekarang,” jelas Wakil Direktur Jenderal Laboratorium Biologi Molekuler Eropa dan Direktur Bersama Institut Bioinformatika Eropa di Cambridge, Ewan Birney.

“Kasus rumah sakit sebagai bagian dari jumlah infeksi akan meroket atau menurun drastis. Tidak ada yang terjadi, jadi kami dapat menyimpulkan bahwa dampak pada jumlah kasus yang parah kemungkinan besar tidak seberapa: sedikit lebih banyak atau lebih sedikit.”

Selain itu, Birney mengatakan vaksin sudah diuji dengan banyak varian virus yang beredar.

“Jadi ada banyak alasan untuk berpikir bahwa vaksin akan tetap bekerja melawan jenis baru ini, meskipun jelas itu perlu diuji secara menyeluruh.”

 Lokasi persis varian baru ini pertama kali muncul tidak diketahui. Mungkin saja sistem pengawasan virus yang sangat kuat di Inggris menemukannya sebelum negara lain melihatnya.

“Namun, kemungkinan besar mutasi yang menciptakan varian ini terjadi di Inggris dan itulah mengapa kami melihatnya lebih dulu,” tambah Birney.

Inggris Perketat Pembatasan

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memberlakukan pembatasan lebih ketat terhadap jutaan warganya dan membatalkan rencana memperlonggar pembatasan saat Natal, setelah ditemukan varian virus baru virus corona.

Sejumlah kasus di Inggris melonjak dalam dua pekan terakhir karena varian baru virus yang disebut para ilmuwan 70 persen lebih menular.

Walaupun PM Johnson dan penasihat ilmiahnya percaya vaksin akan bekerja efektif, dan varian baru virus ini tak lebih mematikan atau memperparah penyakit Covid-19, Johnson mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan mendesak.

“Dengan berat hari saya harus menyampaikan kepada kalian kita tidak bisa meneruskan Natal sebagaimana direncanakan,” ujar PM Johnson dalam jumpa pers pada Sabtu.

“Saya sungguh yakin tak ada alternatif terbuka untuk saya,” lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/12).

London dan Inggris selatan – dengan sekitar sepertiga populasi warga Inggris – berada dalam level tertinggi dari tiga tingkat sistem pembatasan dan sekarang akan dinaikkan ke level empat.

Warga akan diwajibkan tinggal di rumah kecuali untuk alasan esensial seperti bekerja dan usaha non esensial akan ditutup, termasuk kegiatan hiburan dan rekreasi dalam ruangan. Pertemuan social akan dibatasi hanya untuk dua orang di dalam ruangan terbuka.

“Tak ada bukti bahwa (varian baru virus) itu menyebabkan penyakit lebih parah atau angka kematian lebih tinggi, tapi nampaknya menular lebih mudah,” jelas PM Johnson.

“Kendati ada banyak ketidakpastian, bisa jadi lebih menular 70 persen daripada varian lama, versi asli penyakit ini. Ini masih data awal dan akan dikaji,” lanjutnya.

“Tapi ini terbaik yang kita lakukan saat ini dan kita harus bertindakan berdasarkan informasi yang kita punya, karena ini menyebar sangat cepat saat ini.”

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya