Meski banjir melanda, kakek ini terus antar cucunya bersekolah
Merdeka.com - Bencana banjir yang menimpa China beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa desa terjebak dari akses sarana umum. Tercatat ada 15 ribu pemukiman terperangkap akibat banjir.
Meski terjebak dalam kondisi sulit, seorang kakek bernama Tan diketahui tidak membiarkan tiga cucunya kehilangan satu kelas pun di sekolah. Sekolah yang tidak terendam banjir masih melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, lapor CCTV News.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
Kakek antarkan cucu di China ©2016/Shanghaiist
Melihat keinginan belajar yang kuat sang cucu, Tan tidak sampai hati untuk tidak mengantar mereka setiap harinya, walau menggunakan cara seadanya. Bermodalkan baskom kayu, tiga cucu Tan duduk di dalamnya dengan Tan mendorong bak kapal kecil, dilansir Shanghaiist, Rabu (29/6).
Wilayah China tengah dan selatan diketahui mendapat dampak banjir terburuk. Seperti rekaman gambar berikut, air bah mengalir deras di dalam sebuah mal yang berubah bak sungai.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 100.000 orang dievakuasi akibat hujan lebat dan banjir mematikan tersebut.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang turun sepanjang malam telah memecahkan rekor 12 tahun terakhir di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaSelain berdampak pada pemindahan 125.000 warga Zhuozhou ke tempat pengungsian. Badai Topan Doksuri juga membawa sampah hingga melumpuhkan bandara internasional.
Baca Selengkapnya