Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minim Pendanaan, Persenjataan Militer India Makin Uzur

Minim Pendanaan, Persenjataan Militer India Makin Uzur mirage 2000 india. ©2019 indianexpress.com

Merdeka.com - Wajahnya lebam dan berdarah. Dia terlihat agak terguncang. Tapi pilot Angkatan Udara India (IAF) bernama Abhinandan Varthaman itu selamat meski ditangkap militer Pakistan. Pesawatnya MiG-21 Bison yang dipilotinya bernasib lain: hancur tinggal puing karena ditembak jatuh F-16 Pakistan.

Pertempuran udara antara India dan Pakistan setelah sekitar lima dekade itu menjadi batu ujian bagi militer India dan membuat para pengamat militer tercengang. Tantangan yang dihadapi militer India memang sudah bukan rahasia lagi tapi kehilangan sebuah jet tempur dari negara yang jumlah angkatan militernya hanya sekitar separuhnya dan anggaran persenjataannya hanya seperempatnya, cukup mengejutkan.

Persenjataan militer India kini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Menurut perkiraan pemerintah, jika perang meletus besok, India hanya mampu memasok amunisi bagi tentaranya sampai sepuluh hari saja. Dan sekitar 68 persen persenjataan militer India kini sudah uzur bahkan masuk kategori 'kuno'.

"Tentara kami kekurangan persenjataan modern, tapi mereka harus menjalankan operasi militer di abad ke-21," kata Gaurav Gogoi, anggota parlemen sekaligus anggota Komisi Pertahanan di parlemen.

Dikutip dari laman the New York Times, Minggu (3/3), pejabat Amerika Serikat yang bertugas memperkuat sekutu AS berkomentar soal militer India: rantai birokrasi membuat penjualan persenjataan dan latihan militer gabungan sulit dilakukan. Angkatan bersenjata India minim pendanaan dan angkatan laut, udara, darat mereka cenderung saling berkompetisi ketimbang bekerja sama.

Apa pun masalahnya, AS seharusnya menjadikan India sekutu penting dalam beberapa tahun ke depan untuk melawan hegemoni China di Asia.

Tahun lalu Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengganti nama Komando Pasifik menjadi Komando Indo-Pasifik, menandakan pentingnya peran India dalam kawasan itu.

"Itu adalah komando utama tempur yang melingkupi hampir separuh permukaan bumi dari Hollywood hingga Bollywood," kata Mattis yang kemudian mundur dari jabatannya akhir tahun lalu.

Dalam dua dekade terakhir AS mengutamakan hubungan kerja sama dengan India di saat hubungannya dengan Pakistan terganggu karena menganggap Pakistan kurang serius melawan terorisme.

persenjataan india pakistan

persenjataan india pakistan ©nationalinterest.org

Dalam satu dekade penjualan senjata AS ke India beranjak dari yang tadinya hampir nol menjadi USD 15 juta. Tapi Pakistan masih menikmati kucuran pasokan persenjataan dari AS.

Bagi India, pendanaan untuk militer masih menjadi tantangan besar.

Pada 2018 India mengumumkan anggaran militer mereka sebesar USD 45 miliar. Sebagai perbandingan China punya anggaran militer USD 175 miliar. Bulan lalu New Delhi mengumumkan menambah lagi dana itu sebesar USD 45 miliar.

Tapi ini bukan soal seberapa besar pendanaan bagi militer. Ini soal bagaimana anggaran militer itu dibelanjakan.

Sebagian besar anggaran militer untuk menggaji 1,2 juta prajurit aktif dan juga pensiunan. Hanya USD 14 miliar yang dialokasikan untuk pembelian persenjataan.

"Di saat angkatan bersenjata modern menginvestasikan dana besar untuk meningkatkan kemampuan intelijen dan teknis, kita juga harus melakukan hal yang sama," ujar Gogoi.

Tidak seperti China yang dipimpin secara otoritarian sehingga bebas menentukan kebijakan militer, India adalah negara demokrasi dengan segala permasalahannya.

Memangkas tentara di level prajurit supaya militer punya dana untuk membeli peralatan modern bukanlah hal mudah. Militer India sejak lama menjadi dambaan pencari kerja di negara yang tingkat penganggurannya cukup parah.

Selain itu ada masalah korupsi.

Perdana Menteri Narendra Modi menuai kritikan dari pihak oposisi dalam perjanjian kerja sama pembelian 36 jet tempur Rafale dari Prancis. Pihak oposisi menuding perjanjian itu rawan dikorupsi.

Pembelian jet tempur Prancis itu bisa menggantikan pesawat mereka saat ini seperti MiG-21 dan yang lainnya. Sabtu lalu Modi berdalih dengan mengatakan, seandainya India punya jet tempur Rafale maka pertempuran udara dengan Pakistan akan lain ceritanya.

"Negara ini sudah merasakan akibat dari kurangnya Rafale," kata Modi. (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang
Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang

Kekurangan besar ini terjadi setelah tentara Israel mengalami kekalahan di Lebanon saat bertempur dengan Hizbullah dan di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Israel Akui Kalah Telak di Gaza, Banyak Tentaranya Mati, Ratusan Tank Hancur, dan Stok Amunisi Menipis
Israel Akui Kalah Telak di Gaza, Banyak Tentaranya Mati, Ratusan Tank Hancur, dan Stok Amunisi Menipis

Ini pertama kalinya militer Israel mengakui mereka kehilangan tank dalam jumlah yang signifikan di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara

Indonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5

Baca Selengkapnya
Biaya India ke Bulan Hampir Setara dengan Budget Bikin Film Bollywood, Segini Nominalnya
Biaya India ke Bulan Hampir Setara dengan Budget Bikin Film Bollywood, Segini Nominalnya

Bila dibandingkan dengan negara maju, anggaran misi Chandrayaan-3 jauh di antara mereka.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Impor Senjata dari Israel, Ada Senapan dan Meriam
Indonesia Ternyata Pernah Impor Senjata dari Israel, Ada Senapan dan Meriam

Pada Oktober 2020, Indonesia mendatangkan senjata dengan kode HS 93011000, yakni senjata artileri, meliputi senapan.

Baca Selengkapnya
Israel Kalang Kabut, Amunisi Mulai Kurang, Banyak Negara Eropa Setop Kirim Senjata karena Alasan Ini
Israel Kalang Kabut, Amunisi Mulai Kurang, Banyak Negara Eropa Setop Kirim Senjata karena Alasan Ini

Israel juga kekurangan material mentah untuk memproduksi amunisi.

Baca Selengkapnya
Israel Hampir Kehabisan Stok Rudal Iron Dome, Kewalahan Tangkis Serangan Iran dan Hizbullah
Israel Hampir Kehabisan Stok Rudal Iron Dome, Kewalahan Tangkis Serangan Iran dan Hizbullah

Serangan Iran dan Hizbullah akan mengurangi kekuatan pertahanan udara Israel.

Baca Selengkapnya
Pernikahan Anant Ambani Bikin Konglomerat Semakin Kaya, Begini Penjelasannya
Pernikahan Anant Ambani Bikin Konglomerat Semakin Kaya, Begini Penjelasannya

Kelas menengah dan menengah ke bawah di India mengalami kontraksi setelah pandemi.

Baca Selengkapnya
Kekuatan TNI Naik ke Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Australia
Kekuatan TNI Naik ke Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Australia

Dikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.

Baca Selengkapnya
Tidak Hanya AS, India Juga Kirim Senjata ke Israel untuk Perang di Gaza
Tidak Hanya AS, India Juga Kirim Senjata ke Israel untuk Perang di Gaza

Perusahaan senjata di bawah Kementerian Pertahanan India menyetujui ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya