Muncul Lagi Varian Baru Covid-19, Penyintas Omicron Bisa Kembali Tertular
Merdeka.com - Sepasang virus corona sub varian Omicron kini muncul lagi dan menimbulkan kekhawatiran para penyintas Omicron bisa kembali tertular.
Sub varian BA.4 dan BA.5 kini tengah dipantau ketat oleh para ahli di Afrika Selatan seiring melonjaknya kasus Covid-19 hingga tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir. Demikian menurut data Universitas John Hopkins.
"Varian ini muncul entah dari mana pada akhir pekan. Kita sudah bisa mengatasi BA.2.12.1 dan kemudian muncul lagi BA.4 dan BA.5?" kata Dr Peter Chin-Hong, pakar penyakit menular di Universitas California, San Fransisco, Amerika Serikat, seperti dilansir laman South China Morning Post, Selasa (4/5). "Ini jadi babak terbaru dari pandemi yang tampaknya tak bertepi ini."
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Cepatnya lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan menimbulkan potensi penambahan kasus serupa di negara lain. Hingga kini, ilmuwan sudah mengatakan, orang yang sembuh dari varian Omicron pertama pada musim dingin lalu, yaitu BA.1, kecil kemungkinannya untuk kembali tertular oleh varian yang lebih mudah menular yaitu sub varian BA.2 yang kini menjadi dominan di Afrika Selatan.
Namun lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 di Afsel ini terjadi setelah gelombang Omicron. Diperkirakan sekitar 90 persen populasi Afsel sudah memiliki imunitas akibat gelombang Omicron varian pertama, baik lewat penularan alami atau vaksinasi.
"Jika 90 persen orang sudah punya imunitas dan masih terjadi lonjakan kasus, ini artinya sepasang varian baru ini (BA.4 dan BA.5) menyebabkan lonjakan penularan kembali--bahkan terhadap orang yang sudah pernah kena Omicron," kata Chin Hong.
Sejauh ini hanya ada sedikit kasus BA.4 dan BA.5 yang tercatat di California. Pada April ada satu kasus BA.5 dan pada Maret ada satu kasus BA.4 yang terkonfirmasi, kata Departemen Kesehatan Masyarakat California.
Saat ini subvarian Omicron BA.2 masih dominan di California, yaitu sekitar 88 persen dari 3.600 kasus yang dianalisis pada April. Sementara BA.2.12.1 dan turunannya, BA.2.12, mencakup 9 persen kasus.
BA.2.12.1 diperkirakan 25 persen lebih menular ketimbang BA.2.
Apakah BA.4 dan BA.5 bisa memicu gelombang baru di negara lain? Sejumlah pakar di Afsel mengatakan kasus BA/4/BA.5 dari Afsel bisa kembali menimbulkan gelombang kasus, namun mungkin tidak segera.
Data saat ini memperlihatkan BA.4 dan BA.5 tidak membuat orang lebih sakit parah dibanding varian Omicron yang sudah ada sebelumnya. Tapi BA.4 dan BA.5 tampak lebih menular, kata Chin-Hong dan lebih mampu mengelak dari imunitas yang ada, sehingga menimbulkan lonjakan kasus di Afsel.
Mereka yang belum pernah divaksin atau belum pernah tertular virus corona, berpotensi sakit parah jika tertular, kata Chin-Hong.
Munculnya BA.4 dan BA.5 artinya "Omicron masih hidup dan bisa berevolusi menjadi lebih mudah menular," kata Dr Robert Kim-Farley, epidemiologis dan pakar penyakit menular di Universitas California, Los Angeles (UCLA).
Untungnya, data yang tersedia saat ini menunjukkan virus corona sub varian ini tidak membuat orang harus dirawat di rumah sakit atau sampai meninggal.
Namun ilmuwan menganjurkan kita semua tetap waspada.
Chin-Hong mengatakan, orang harus tahu bagaimana memperkecil risiko. Selain mengikuti informasi soal vaksinasi dan vaksin booster serta memakai masker di ruang tertutup, orang juga bisa memperkecil risiko dengan meminum obat Paxlovid, obat pil Covid yang bisa menurunkan risiko rawat inap sampai 90 persen.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca Selengkapnya