Darurat, muslim Rohingya terdampar di Aceh butuh bantuan
Merdeka.com - Pada Senin (11/5), ratusan pengungsi Rohingya memasuki perairan Indonesia secara ilegal. Mereka terdampar di Aceh setelah kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar. Setidaknya 50 orang kini dirawat pemerintah Negeri Serambi Makkah, lantaran mengalami kelaparan akut.
Mereka ditengarai hendak menyeberang ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. Namun di perjalanan mereka dihalau aparat Thailand lantaran tidak memiliki dokumen legal.
Selama empat tahun terakhir, etnis minoritas ini masih mengalami kondisi mengenaskan. Tidak ada bangsa di Asia Tenggara mau mengakui mereka sebagai warga negara yang sah.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Kenapa Rohingya diselundupkan? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Dimana Rohingya dijemput? Andi menjelaskan, warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
Rohingya merupakan salah satu etnis Muslim yang sejak ratusan tahun hidup di Myanmar. Namun pemerintah junta militer di negara itu, bersama rakyatnya yang mayoritas Buddhis menolak mengakui kehadiran mereka. Konflik berlatar sentimen etnis akhirnya pecah pada 2012 lalu, memakan korban ratusan jiwa.
Warga Rohingya, yang sebetulnya punya nenek moyang perpaduan antara warga Bangladesh dan Myanmar, jadi korban.
Warga Rohingya tua-muda ditangkap penduduk etnis Rakhine. Tak hanya itu saja, laporan PBB menunjukkan wanita Rohingya diperkosa, dirampas hartanya, dan dibantai oleh tentara Myanmar.
Tragedi keji ini mendapat sorotan luar biasa dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Indonesia dan Malaysia. Bantuan obat dan makanan, misalnya dari Palang Merah Indonesia, sempat dikirim pada 2013.
Lama tak ada kabar, kini nasib Rohingya yang terlunta-lunta kembali terdengar. Kepolisian Aceh memperkirakan ada 600 pelarian muslim Rohingya kedapatan terdampar di Laut sebelah barat Indonesia sejak akhir pekan lalu. Para warga muslim yang kebanyakan anak-anak dan wanita itu keadaannya amat menyedihkan.
Berdasarkan data Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, pelarian rohingya ini diselundupkan calo imigran dengan perahu. Mereka berdesak-desakan dalam dua perahu.
Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi mengatakan sedikitnya 50 orang pengungsi harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. "Secara umum mereka kelaparan dan kebanyakan dari mereka kurus-kurus," kata Achmadi.
Menurut pihak berwenang mereka sudah berada di laut selama sepekan. Mereka kemungkinan mencoba menuju Malaysia, kata Steve Hamilton dari Organisasi Internasional untuk Migrasi.
"Mereka mengira sudah sampai di Malaysia. Tapi ternyata di Indonesia. Mereka ditinggalkan oleh para penyelundup," kata Hamilton.
Salah seorang pengungsi bernama Rashid Ahmed mengatakan kepada kantor berita the Associated Press, mereka adalah etnis Rohingya yang meninggalkan Myanmar sejak tiga bulan lalu bersama putranya.
"Kami tidak punya makanan. Kami hanya bisa berdoa," kata dia.
Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan sekitar 25 ribu muslim Rohingya dan warga Bangladesh diselundupkan keluar dengan kapal sejak Januari hingga Maret 2015.
Hingga kini, pemerintah Indonesia masih melakukan investigasi terhadap tujuan mereka. Kalaupun mereka diizinkan tinggal di Tanah Air, hingga kini belum ada kepastian mereka akan ditampung di mana. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaMuhammad Amin tak bekerja sendiri menyelundupkan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSatu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca Selengkapnya