Negara Teluk Arab blokade Qatar, Kuwait siap jadi penengah
Merdeka.com - Isolasi berkepanjangan dilakukan Arab Saudi dan sekutunya rupanya tidak membuat Kuwait tidak ikut-ikutan memusuhi Qatar. Malahan, negara tersebut kini sedang melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri blokade negara-negara Teluk Arab terhadap Qatar.
Sheikh Kuwait Sabah Al Ahmad Al Sabah terbang ke Qatar kemarin malam terbang ke Qatar untuk menemui Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Pada pertemuan tersebut, Kuwait mengatakan akan menjadi penengah dari krisis diplomatik di Teluk Arab.
"Kedua negara melakukan pertemuan untuk membicarakan cara agar bisa memulihkan kembali hubungan Qatar dengan negara-negara yang memusuhinya sekarang," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, seperti dilansir dari laman the Guardian, Kamis (8/6).
-
Apa yang terjadi setelah Qatar merdeka? Kemerdekaan Qatar membuka babak baru dalam sejarah negara tersebut, yang kini dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia berkat cadangan minyak dan gas alamnya yang melimpah.
-
Siapa yang memimpin Qatar saat merdeka? Pada tahun 1916, Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani menandatangani perjanjian dengan Inggris yang menjadikan Qatar sebagai protektorat resmi.
-
Kenapa Qatar memutuskan merdeka? Keputusan Qatar untuk merdeka didorong oleh perubahan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan keinginan untuk mengelola sumber daya minyaknya secara mandiri.
-
Mengapa Piala Dunia 2022 di Qatar? Piala Dunia FIFA 2022 adalah turnamen Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di negara Arab, tepatnya di Qatar.
-
Siapa yang meminta oleh-oleh dari Qatar? Dalam kolom komentar pada unggahan Adiba, Abidzar Al Ghifari meminta oleh-oleh kepada kakaknya yang baru saja berada di Qatar beberapa hari lalu.
-
Kemana saja Qatar Airways terbang? Maskapai ini mengoperasikan penerbangan ke lebih dari 150 tujuan di seluruh dunia.
Selain Kuwait, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump juga berjanji akan membantu Qatar dalam mencari penyelesaian dari persoalan yang tengah terjadi. Dalam sebuah pernyataan Gedung Putih, Trump menyatakan bersedia untuk menjadi tuan rumah pertemuan Qatar untuk membahas soal blokade ini.
"Presiden menawarkan untuk membantu para pihak menyelesaikan perbedaan mereka, termasuk melalui pertemuan di Gedung Putih jika perlu," katanya dalam pernyataan itu.
Trump juga menelepon putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahayan, untuk menyerukan persatuan di antara pihak-pihak Arab Teluk
"Namun, tidak dengan cara mendanai kelompok radikal dan terus mengupayakan untuk memerangi terorisme," ungkap Trump.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara di radio BBC, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Moskow, Omar Saif Ghobash, mengatakan bahwa blokade tersebut hanya akan dicabut apabila Qatar mengakhiri perlindungan teroris.
"Kami akan berhenti melakukan aksi blokade apabila Qatar berhenti mendukung kelompok teroris termasuk Ikhwanul Muslimin dan kelompok Hamas Palestina. Selain itu, kami juga meminta agar penyiar al-Jazeera milik Qatar berubah total sehingga tidak lagi bertindak sebagai juru bicara teroris," papar Ghobas.
Meski demikian, Qatar tetap berkeras membantah segala tuduhan yang ditujukan kepadanya. Tak segan, Qatar bahkan menuding bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah menyebarkan berita bohong bahwa negara tersebut mendukung dan mendanai teroris.
"Hal ini menunjukkan bahwa media (didanai Saudi dan Uni Emirat Arab) membuat berita palsu dan kebohongan untuk menyerang Qatar," papar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani seperti dilansir dari Aljazeera.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menghadiri acara konferensi tingkat tinggi (KTT) di Amman, Jordania, Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaPrabowo dengan PM Qatar turut membahas mengenai perkembangan situasi di Gaza.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaQatar merupakan tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas.
Baca SelengkapnyaJokowi akan menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden di negeri Paman Sam.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Prabowo Subianto melanjutkan kunjungan kerjanya ke Qatar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi akan bertolak ke Arab Saudi, pada Jumat, 10 November 2023
Baca SelengkapnyaJokowi akan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menyuarakan posisi Indonesia mengenai Gaza.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menyampaikan hasil pertemuan KTT OKI kepada Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mendesak agar negara OKI melakukan perundingan damai dalam konflik kedua negara tersebut
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKemerdekaan Qatar membuka babak baru dalam sejarah negara tersebut, hingga kini dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia.
Baca Selengkapnya