Ngamuk 'The Interview' tayang, Korut hina Obama mirip monyet
Merdeka.com - Pernyataan resmi pemerintah Korea Utara yang dilansir kemarin (26/12) tidak lagi mengindahkan tata krama diplomasi. Presiden Amerika Serikat Barack Obama dihina mirip "monyet" lantaran mendukung pemutaran film 'the Interview'.
Film komedi itu menggambarkan rencana dua orang agen Amerika menghabisi sang pemimpin Kim Jong-un. Marah, kelompok peretas Korut mengancam akan meluluhlantakkan situs Sony Pictures yang memproduksi film tersebut.
Sebagai balasan, diduga pemerintah Negeri Paman Sam menghabisi Internet Korut selama tiga hari berturut-turut pekan ini.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Kenapa Korea Utara melarang akses internet? Pemerintah Korea Utara membatasi akses internet di negara tersebut. Bahkan, di era modern ini, tidak semua warga Korea Utara memiliki akses internet. Mereka yang memilikinya pun hanya diperbolehkan mengunjungi sejumlah situs web yang dikontrol pemerintah.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kenapa internet berkembang di negara-negara tersebut? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
Komisi Pertahanan Nasional Korut (NDC) menuding serangan siber ini atas izin Obama. Negara sosialis yang tertutup itu pun menuding AS sengaja cari gara-gara. "Obama kali ini bertindak serampangan dan bertingkah macam monyet hutan tropis," tulis NDC seperti disiarkan media corong pemerintah KCNA.
Film itu memicu ancaman perang siber antara AS-Korut. Sutradara Evand Goldberg dan aktor Seth Rogen menilai cerita mereka soal pembunuhan Kim Jong-un murni fiksi.
Tapi gara-gara ancaman dari peretas Korut, Sony membatalkan peredaran 'the Interview' di jaringan bioskop besar. Obama awal pekan ini menilai Sony tak perlu kecil hati atas ancaman bak preman tersebut.
Rupanya film yang ramai dibicarakan ini tetap tayang di 300 jaringan bioskop alternatif AS dua hari lalu. Berkat promosi gratis setelah ada ancaman perang siber, 'the Interview' kabarnya meraup pendapatan USD 1 juta di hari pertama pemutaran.
Situs-situs luar negeri juga memutarnya secara bebas. Tercatat 300 ribu pengguna Internet asal China menonton 'the Interview' kemarin. Setali tiga uang, warga Korea Selatan ramai-ramai mengunduh film ini dari situs ilegal.
Tidak ada kabar apakah film ini akan tayang di Indonesia. Sekadar informasi, RI-Korut memiliki hubungan diplomatik yang sangat baik sejak era Presiden Soekarno. Bahkan, Agustus 2014, Pyongyang meminta Indonesia menjadi mediator perdamaian negara yang menguasai nuklir itu dengan tetangganya, terutama Korea Selatan dan Jepang. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Rocky Gerung menjadi pembicara di Universitas Katolik Widya Mandira, Minggu (12/5).
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya"Hati-hati tentang lompat-melompat. Belum tentu lompat-lompat itu akan bermanfaat, rakyat akan menilai," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaYasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai pernyataan Moeldoko tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
Baca SelengkapnyaIstilah negara Konoha dan Wakanda biasa dipakai warganet untuk menyampaikan kritik
Baca SelengkapnyaViral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies Baswedan, ini menjadi tanda terbelenggunya kebebasan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaAksi hewan berikut ini memperlihatkan kepada siapa mereka berpihak. Israel atau Palestina?
Baca Selengkapnya